17♡

20.6K 1.6K 37
                                    

Yuhuuuu jangan lupa pencet bintang dibawah atau anda saya santet...

Nggk ndeng becanda:)

***

Kini di depan ruang VIP, tempat Arkan dirawat telah dipenuhi oleh keluarga dari Alin dan Alif. Semuanya tampak begitu bahagia ketika mengetahui Arkan telah bangun dari masa komanya. Tapi raut tegang juga tak kalah terlihat dari wajah mereka. Mereka takut terjadi apa-apa dengan Arkan. Keluarga Alif baru mengetahui tentang Arkan, mereka memutuskan untuk ikut menjenguk kembaran menantu mereka itu.

"Yah, apa Arkan bakal baik-baik aja?" tanya Bunda Hafsah sembari mendongak menatap wajah suaminya.

"Insyaallah bun, kita doa sama-sama ya semoga Arkan baik-baik aja," jawab Ayah David dengan senyum menenangkan.

"Ayah bener bun, abang kesayangan bidzar kan kuat. Insyaallah bang Arkan baik-baik aja didalem," ujar Abidzar tepat di samping Bundanya. Bunda Hafsah tersenyum lalu mengelus kepala putra bungsunya.

Tak lama kemudian, Alin dan Alif baru saja datang. Atensi keluarga merekapun teralihkan kearah mereka berdua.

"Assalamualaikum," ucap salam keduanya.

"Wa'alaikumussalam," jawab keluarga mereka.

"Darimana aja kalian berdua? Terus kenapa nggak ngabarin Bunda kalo kalian udah tau Arkan udah bangun? Hm?" Rentetan pertanyaan terlontar dari mulut Bunda Hafsah.

"Dari minimarket depan. Tadi pas Alin tahu Alin udah telpon Ayah tapi ga diangkat. Alin coba berkali-kali ga ada respon kok. Alin juga udah chat ke Ayah tapi ga dibales," jelas Alin. Ayah David mengerutkan keningnya.

"Hah? Masa sih nak?" tanya Ayah David.

"Ya, Ayah coba aja buka HP. Pasti notifikasi dari Alin paling banyak tuh." Ayah David pun membuka ponsel miliknya. Dan benar saja, notifikasi panggilan dan chat dari Alin paling banyak bahkan jika dihitung totalnya ada seratusan lebih.

Ayah David meringis. Kini ia hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Maaf ya nak, tadi Ayah ga sempet buka HP," ujar Ayah David.

Alin mendengus. "Hm... Ayah mah suka gitu."

"Hehe kan Ayah lagi nyetir makanya gabisa buka HP. Kan bahaya kalo buka HP pas lagi nyetir. Maafin ya," bujuk Ayah David.

"Hm." Alin hanya menjawab dengan deheman saja. Alif yang berada disampingnya langsung menyenggol lengan Alin.

Alin mendongak menatap Alif sembari menaikan satu alisnya. Alin dapat melihat tatapan yang berbeda dari Alif. Seperti memerintahkan sesuatu. Alin peka dengan itu.

"Iya Alin maafin," ujar Alin. Alif tersenyum tipis.

"Alhamdulillah makasih princess ayah," ujar Ayah David.

Tak lama, Dokter Zaki keluar dari ruangan Arkan. "Permisi, assalamualaikum," ucap salam Dokter Zaki.

"Wa'alaikumussalam, gimana keadaan anak saya dok?" tanya Bunda Hafsah.

"Alhamdulillah berkat doa kalian, Arkan baik-baik saja," ucap Dokter Zaki.

"Alhamdulillah." Semua orang tentu senang mendengar kabar ini.

My Destiny Is You (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang