23♡

20.2K 1.6K 130
                                    

Haiii... Kangen Alin sama Alif ga?

Cuss dibaca-dibaca biar tahu lanjutan kemarin hehe...

***

Sesampainya di kediaman Keluarga Gemilang, Alin dan Alif disambut hangat oleh Bunda Hafsah dan Umi Ana. Sedangkan Alivia dan Alisya sedang berada di dapur.

"Assalamualaikum Bunda Umi," ucap salam Alin dan Alif kompak.

"Wa'alaikumussalam, masuk yuk mantu Bunda," ajak Bunda Hafsah pada Alif. Sedangkan Alin melototkan matanya. Sebenarnya yang disambut seharusnya ia ataukah Alif. Umi Ana terkekeh geli raut masam menantunya.

"Ih Bunda, yang wisuda kan Alin. Kenapa kak Alif yang disambut?" kesal Alin sembari menghentak-hentakan kakinya. Namun ia diabaikan oleh Bunda Hafsah yang terlihat senang menantunya datang.

"Hilih manja," ejek Abidzar yang sudah berada di belakang Alin.

"Apaan sih lo bocil!" ejek Alin balik.

"Udah jangan berantem masuk sekarang!" Mendengar nada tegas Arkan seketika membuat Alin dan Abidzar kelimpungan. Mereka berlari masuk ke dalam rumah. Arkan dibuat geleng-geleng kepala oleh kedua adiknya itu. Sedangkan Umi Ana dan Abi Hakim tertawa lepas melihat aksi putra dan putri sahabatnya.

"Mari masuk om tante," ajak Arkan. Merekapun masuk ke rumah keluarga Gemilang.

Terlihat Alif, Ayah David, dan Abidzar sedang duduk di sofa sembari mengobrol. Umi Ana pamit untuk membantu para wanita mengurus dapur karena masih ada masakan yang belum selesai dimasak.

"Alin mana Lif?" tanya Abi Hakim.

"Di kamarnya bi, katanya mau ganti baju dulu," jawab Alif.

"KAK ALIIIFFFF," panggil Alin dari kamar atas.

Para pria yang sedang mengobrol pun seketika melayangkan tatapannya ke lantai atas. Alif segera bangkit dan menghampiri istri kecilnya. Ia takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Assalamualaikum, sayang."

"WA'ALAIKUMUSSALAM, HUAAA KAK ALIF." Alin langsung menubruk dada bidang Alif. Alif terheran-heran melihat wajah Alin yang seakan-akan ketakutan.

"Ada apa hm?" tanya Alif sembari menutup pintu kamarnya.

"Ta-di a-da kecoak ter-bang di kamar mandi. Hiks takut," rengek Alin.

"Hah? Yaudah tunggu disini, biar saya cek dulu," ujar Alif. Alin yang masih ketakutan. Ia memutuskan untuk lompat ke ranjang queen sizenya dan membenamkan diri dalam selimut tebalnya.

Alif memegang erat sendal jepitnya. Ia menelan ludahnya dengan susah payah karena ia juga takut dengan kecoa terbang. Tapi demi Alin apapun akan ia lakukan.

'Ceklek'

Alif membuka sedikit pintu kamar mandi Alin. Alif meneliti setiap inci kamar mandi itu. Tapi anehnya ia tak menemukan kecoa yang dimaksud oleh Alin.

"Udah gaada kok kecoanya," ujar Alif.

"Masa sih?"

My Destiny Is You (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang