8. IDS

3 1 0
                                    

"Jadi ini gimana setan?" Tanya Maisha kelabakan. Ia mondar mandir kebingungan karena makanan dihadapannya ini.

"Beban banget sih ahh, ko ada orang kelebihan duit sampe ngirim tiga truk makanan ke gue." Lanjut Maisha frustasi, ia mendudukan tubuhnya di sofa ruang tamu, diikuti oleh Vanesha dan Anggun

"Yaudah, soal makanan lo simpen aja, nanti kita cari tau siapa pengirimnya." Ucap Vanesha menenangkan Maisha.

"Bentar, lo ada temen deket ga Sha?" Tanya Anggun seraya memegang pundak Maisha.

"Kalian doang anjrit" jawab Maisha menatap kedua sahabatnya.

"Cowok maksud gue, dodol" Ucap Anggun membuang pandangannya. "Ohh atau orng yg pernah lo temuin akhir2 ini?" Lanjutnya.

"Nah iya, siapa tau dia penggemar rahasia lo, dia malu buat ngungkapin makanya dia pake cara ini." Ucap Vanesha

"Gada woi, lo kan tau gue ga deket sama siapa siapa." Jelas Maisha setelah berfikir sebentar.

Sebenarnya Maisha sempat teringat pada seseorang yang belakangan ini ia temui berkali kali. Namun ia mengurungkan itu, tidak mungkin juga kalau semua ini dari pria yang ia maksud.

"Yaudah kalo gitu kita cari tau nya yang deket deket sekitar lo aja Sha, temen sekolah mungkin" Ucap Vanesha menatap serius sahabatnya.

"Temen sekelas kita ada yang namanya IDS ?" Tanya Maisha seraya menatap langit langit rumahnya

"Si Idris?" Sambung Vanesha menebak nebak.

"Gila lo, dia kan musuh bebuyutan gue, yang kalo ditagih duit kas bilangnya gabawa duit mulu."

"Yaa soalnya dikelas kita yang namanya sedikit nyambung dengan IDS tuh dia doang." Ucap Vanesha cengengesan

"Tapi kan logika, bayar kas aja susah banget gimana mau beliin makanan bertruk truk gini." Sinis Maisha.

"Lo yakin IDS itu sebuah nama?" Tanya Anggun pada Maisha.

"Kayaknya sih iya." Jawab Maisha.

Kini waktu hampir menunjukkan pukul sebelas malam, dan mereka memutuskan untuk melanjutkan menerka nerka nya besok pagi, Vanesha dan Anggun menginap dirumah Maisha karena membantu merapihkan banyaknya makanan itu.

***
"Woii bangun setan udah jam berapa ini."

"Jam berapa Sha?" Tanya Vanesha dengan suara khas bangun tidur nya.

"Jam 7" Jawabnya seraya meninggalkan sahabatnya dikamar dan ia bergegas ke ruang makan untuk sarapan.

"ANJIR! SERIUS?" Kaget Vanesha dan langsung beranjak dari kasur, sebelum itu, ia juga membangunkan Anggun disebelahnya.

"Anggun, banguun woi, udah jam 7 kita telat!" Vanesha menggoyangkan tubuh Anggun pelan agar teman nya tersadar.

"GUE MANDI DULUAAN!" Teriak Anggun langsung terbangun dari tidurnya.

"Ga! Apaan, gue bangun duluan, jadi gue yang mandi duluan" Vanesha berlari lebih dulu ke kamar mandi, lalu disusul oleh Anggun.

Bruk!

"Ihh lo tu ngapain sih?" Teriak Anggun

"Lo tu yang ngapain, gue mau masuk kenapa lo ikutan masuk jadi nyangkut nih kita dipintu."

"Lo mundur dulu Nes!"

"Lo yang mundur!"

"Wooii udah mau jam delapan!" Teriak Maisha dari bawah sana.

"ANJROT!" Teriak Vanesha dan Anggun berbarengan.

"Sono kebawah aja ke kamar mandi yang lain." Vanesha masuk kedalam kamar mandi dan menutup pintu nya. Anggun yang sudah sangat kesal pun berlari menuju kamar mandi tamu yang berada di bawah berdekatan dengan ruang makan.

MY ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang