Tunggu Tunggu! Kalian udah vote belum ni? Masa baca ga vote dulu hm.
Yuk di vote! sekalian ramein komentar biar Author tau siapa Readers setia nya Author, NO KW KW!
.
."Eh lo lama banget anjir ditoilet, ketiduran lo ya?." Ucap Maisha pada Vanesha yang baru saja kembali ke kelas.
Kini didalam kelas sudah ada guru yang sedang menerangkan pelajaran Matematika.
"Sakit banget perut gue Sha." Vanesha merintih sambil memegangi perutnya.
yaallah maafin panes udah bohong, hiks!" Dalam lubuk hatinya, ia takut jika nanti perutnya benar benar sakit karena telah berbohong.
Saat sudah kembali duduk dimejanya, Vanesha memberi isyarat pada Anggun untuk membuka ponselnya.
"Apa?" Tanya Anggun berbisik.
"Liat ponsel lo" Vanesha menulis kalimat itu dibukunya lalu memberikan buku itu kepada Anggun.
Maisha sedang sibuk mencatat maka ia tidak memperdulikan dua sahabatnya.
Setelah membaca itu, Anggun langsung mengeluarkan ponselnya dari saku bajunya. Ia melihat notif pesan yang terpampang dari nomor tidak dikenal tadi. Setelah selesai membaca pesan tersebut Anggun menatap Vanesha dan menggangguk paham.
Vanesha tersenyum kecil, dan mereka melanjutkan pelajaran terakhir sampai jam pulang telah tiba.
"Sha temenin gue dulu ya ke toilet, aduh gue ga tahan lagi nih." Pinta Vanesha saat satu persatu murid telat meninggalkan kelas dan bergegas pulang.
"Ih yaudah ayo, makanya gausah sok makan pedes dodol." Omel Maisha.
Hampir satu jam Maisha menunggu Vanesha yang sekarang berada di dalam toilet. Ia bahkan telah merapihkan penampilan nya berulang kali karena terlalu bosan menunggu.
"Nes, lo kebiasaan deh tidur didalem toilet!" Ucap Maisha
"Gue ga tidur Sha, tungguin yaa, bentar lagi ko" Jawab Vanesha dari dalam toilet.
Didalam sana, Vanesha tidak benar benar sakit perut, ia hanya disuruh untuk menunda waktu sampai rencana Sakti selesai.
Ting!
Sakti pratama :
"udah beres, ayo cepet"Setelah mendapat pesan dari Sakti yang seolah itu adalah aba aba. Maka Vanesha bergegas keluar toilet, dan mengajak Maisha untuk pulang.
"Gue duluan ya, sepupu gue udah nelfon nih." Ucap Fanzi, ternyata Fanzi juga mendapat tugas untuk menahan Irzie agar tetap disekolah sampai Sakti menyelesaikan aksinya, maka Fanzi memilih mengajak Irzie ke kantin sebentar.
Irzie dan Fanzi berjalan menuju parkiran. Dilorong lain ada Maisha dan Vanesha yang juga akan keparkiran sekolah mengambil kendaraan mereka masing masing.
Maisha dan Vanesha sampai lebih dulu di parkiran karena toilet dan parkiran jarak nya tidak jauh.
"Sha thanks ya udah nemenin gue, ayo pulang." Ajak Vanesha.
"Yaudah lo duluan." Ucap Maisha karena ia sedang sibuk mengaduk tas mencari keberadaan kunci motornya.
"Serius Sha?" Tanya Vanesha memastikan.
"Iya bawel, sono pulang!." Titah Maisha.
"Yaudah gue duluan ya Sha, lo hati hati pulangnya." Ucap Vanesha yang diangguki oleh Maisha.
Maisha melihat Irzie mendekat ke arah parkiran bersama Fanzi, tapi ia hanya menatap sebentar lalu membuang pandandannya saat benda yang ia cari sedari tadi sudah ditemukan.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY ICE BOY
RomantizmBagaimana caranya mencairkan si manusia kutub? Follow dulu baru baca ya pren😇