HAYY HAYY HAYY. Author kembali lagi, ada yang kangen?? aishh sepertinya tidak ada, atau ada yang kangen sama trio sinting? atau sama Irzie? atau sama Trio chili??
Maaf ya pren, Author baru update hehe, Author sekarang fokus kerja, gak sempet buat update, Author pasti kecapean kalo maksa update pas jam pulang kerja. Tapi Author usahain buat makin rajin deh up nya.
Daripada kelamaan, yuk baca chapter selanjutnya hehe, happy reading pren.
***
Maisha kaget, ternyata yang datang adalah Reynaldi. "lo ngapain kerumah gue malem-malem?" Tanya Maisha memastikan.
Reynaldi menggaruk lehernya tampak grogi, namun dia berusaha untuk menetralkan perasaan grogi tersebut. "Gue kesini mau bicara penting sama lo" Jawab Rey sedikit kikuk.
Maisha berjalan menuju ruang tamu diikuti oleh Rey yang dibelakang, dan membiarkan pintunya terbuka lebar begitu saja, Maisha takut akan ada fitnah-fitnah yang timbul bila ada orang yang mengetahui Ia berdua dengan Reynaldi.
Maisha duduk di sofa single, dan Reynaldi duduk dihadapannya di sofa panjang di ruang tamu rumahnya. "Mau ngomong soal apa?" Tanya Maisha membuka pembicaraan.
Rey menghirup nafas dalam-dalam dan menghembuskan kembali, setelah dirasa cukup tenang dia berujar. "mau ngomong soal lo sama Irzie" Jawab Rey memijit pangkal hidungnya.
Maisha heran, kenapa tidak besok saja membahasnya. Kenapa harus malam malam seperti ini, bahkan dirinya hanya berdua saja. "kenapa gak besok aja?" Tanya Maisha keheranan.
Reynaldi membenarkan posisi duduknya. "ini gak bisa ditunda, ini soal perasaan lo sama Irzie" Jawab Rey memastikan.
Maisha berdecak pelan."ck, lo kaya gak ada hari esok aja sih Rey" heran Maisha tak habis pikir.
Masalahnya ini sudah malam, kalau masih siang Maisha mau membahasnya, bukannya berlagak sok apa. Ia hanya ingin istirahat untuk malam ini, malas membahas masalah hati atau yang lainnya. Karena yang Maisha tau, Irzie masih marah karena telah mengetahui rencana mereka.
Reynaldi memijat pelipisnya. "lo yakin mau bahas ini besok, hm?" Tanya nya memastikan.
Maisha mengangguk dengan percaya diri, lagipula dia yakin, bahwa Irzie tidak mungkin lama lama berlarut marah hanya dengan masalah sepert ini. Maisha yakin masih ada waktu lain untuk mengulang perjuangannya mendapatkan hati manusia kutub tersebut. "Gue lagi males bahas apa- apa, Rey. Mending lo pulang aja, gue mau istirahat" Ucap Maisha tak enak hati.
Reynaldi tersenyum, dan kemudian berdiri. "yauda kalau itu mau lo, gue pulang dulu" Ucap Rey lalu beranjak menuju pintu utama rumah Maisha.
Rey terhenti didepan pintu dan menatap Maisha yang ada dibelakangnya. "jangan keluyuran, gak baik buat gadis kaya lo" Ucap Reynaldi mengingatkan sebelum benar-benar pergi dari rumah Maisha.
Maisha menatap punggung cowo tersebut dari pintu rumahnya sampai cowo tersebut menghilang bersamaan dengan motor sportnya.
Maisha kemudian menutup pintunya kembali, namun belum sempat tertutup rapat, sebuah tangan mencekal nya, Maisha tidak tahu tangan siapa itu. Maisha berpikir itu adalah orang jahat, tapi setelah orang tersebut memperlihatkan wajahnya, Maisha kaget. Karena Irzie lah pelakunya. "lo-lo ngapain ke-kesini?" Tanya nya gugup sekaligus heran.
Irzie hanya menatap wajah Maisha datar dan menarik tangan Maisha untuk ikut dengannya.
Maisha hanya mengikut saja kemana Irzie akan membawanya.
setelah beberapa saat, Irzie melepaskan tangannya setelah sampai di halte dekat persimpangan rumah Maisha.
Ada apa Irzie membawanya kemari? ada hal penting kah sampai Irzie membawanya terburu buru seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ICE BOY
RomanceBagaimana caranya mencairkan si manusia kutub? Follow dulu baru baca ya pren😇