PROLOG

24 9 1
                                    

KRING!!

Bell pulang sudah berbunyi, menandakan kegiatan belajar mengajar di SMA Kusuma Bangsa telah selesai.

"Maisha, tolong bantu bawa buku buku ini ke ruangan ibu ya." perintah Bu Setyo

"Iyaa bu, sekarang?."

"Nanti malam aja kalo udah sepi."

"Ohh, yaudah bu." Maisha kembali duduk setelah tadi sempat berdiri menghampiri gurunya.

"YA SEKARANG DONG!, PUSING IBU SAMA KAMU."

"Yaudah kenapa nyuruh saya bu."

"Kamu ini jawab aja, ayo cepat, atau kamu mau ganti nya ibu suruh bersihkan area sekolah bantuin pak Jono?."

"Yakali bu, iya iya ni saya bawain."

Setelah merapihkan alat belajarnya dan memasukkannya kedalam tas, ia bergegas mengambil buku buku yang tertumpuk di meja guru lalu membawanya mengikuti bu Setyo ke ruangan guru.

"Cepet banget si ibu jalannya, curang banget! Berat nih aelah."

Saat Maisha lengah, merapihkan buku buku di tangannya dengan tetap berjalan cepat tanpa melihat kondisi sekitar, ia tidak mengira sesuatu akan terjadi karena kecerobohannya itu.

BRUKK!!

"Bangsat!" umpat pelan seseorang yang baru saja bertabrakan dengan seorang gadis, untung saja umpatan nya hanya terdengar oleh dirinya sendiri.

"HEH! LO TUH YAA..." Maisha menghentikan ucapan yang sedikit bervolume tinggi itu dan ia lanjutkan ucapannya didalam hati.

"Buset, ganteng banget anjay, ini manusia apa pangeran berkuda."
begitulah kira kira kalimat yang ia katakan didalam hatinya.

Beberapa menit berlalu, dua sejoli ini masih saja diam dengan isi pikirannya masing masing, sama sama tidak ada yang berani mengeluarkan kalimat lebih dulu.

Pria itu hanya menatap kosong pada tumpukan buku yang berserakan, sedangkan Maisha tetap tidak berhenti menatap datar pria didepannya itu.

Karena sadar diperhatikan, Irzie mengurungkan niatnya untuk membantu merapihkan buku buku tersebut, ia lebih memilih pergi begitu saja meninggalkan gadis itu yang masih terdiam dalam lamunan.

"Eh, gila kali tu cowo, hati nya dijual kali ya, bisa bisa nya maen tinggalin gue gitu aja."

"Untung ganteng" bantinnya.

Setelah keluar dari ruang guru, Maisha bergegas pulang, karena sekolah sudah sangat sepi, sepertinya bu Setyo memang senang mengerjainya.

Jangan lupa follow ig author wahai readers :

@ikistaywithyou
@Putriwjyhrtn_
***

MY ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang