Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kurang lebih seperti itu isi surat yang ditulis oleh Maisha.
Saat jam istirahat tiba, Maisha meminta untuk diantar oleh dua sahabat nya menemui trio sinting.
Saat Maisha sampai dikelas Irzie dan trio sinting, ia tidak menemukan keberadaan orang yang dicarinya. Bahkan kelas mereka pun sudah kosong tanpa ada satu murid pun.
Maisha memutuskan untuk meletakkan kertas tersebut dimeja nya Irzie saja. Beberapa hari lalu, ia pernah melihat Irzie duduk di meja tengah baris kedua, mungkin di situ lah tempat duduk milik Irzie.
"Gue ke kelas dulu, duit gue ketinggalan." Ucap Irzie pada tiga temannya yang sedang memakan soto di kantin.
"Jangan lama, tar kita kangen" Ucap Fanzi
"Uhuk, NAJIS!" ucap Rey dan Sakti berbarengan.
"Ck, berisik" Ucap Irzie lalu pergi meninggalkan kantin dan menuju kekelasnya.
Saat beberapa langkah Irzie berpapasan dengan Maisha, Vanesha juga Anggun yang sedang berjalan hendak ke kantin.
Maisha yang sedikit gugup mencoba menyorotkan matanya kearah Irzie. Begitu juga dengan pria tersebut, hanya saja itu berlangsung tidak lama. Mereka langsung membuang pandangannya dan melanjutkan perjalanan.
Rey yang melihat kedatangan tiga gadis itu langsung berdehem seolah berisyarat pada dua temannya yang masih asyik makan.
Maisha dan dua sahabatnya duduk ditempat yang tidak jauh dari trio sinting. Lalu mereka memesan makanan untuk sekadar mengisi perut.
Setelah hampir dua puluh lima menit lamanya, Irzie baru kembali dari kelas.
BRAK!
"JELASIN KE GUE, SEKARANG!" Irzie yang datang secara tiba tiba, menggebrak meja tiga temannya. Menekan ucapannya seolah meminta kejelasan.
Melihat kedatangan Irzie yang terlihat sangat marah, Vanesha dan Anggun segera mengajak Maisha untuk pergi meninggalkan kantin.
"Sha, balik kelas yu" panik Vanesha menarik lengan Maisha pelan.
"Apaansi, masih lama juga masuk nya." Rengek Maisha, jujur saja ia belum mau meninggalkan kantin karena ingin melihat Irzie, ada apakah sampai Irzie semarah itu? Pertama kali bukan? Melihat Irzie mengubah ekspresi datarnya menjadi sangat marah. Dan pertama kalinya melihat Irzie dengan trio sinting bertengkar, masalah sebesar apa yang datang kedalam persahabatan mereka?
"Jangan bilang lo kepo sama tu cowok, mau ngeliatin tu cowok kan? Ngaku lo!" Tuduh Vanesha pada Maisha
"Ih sorry yee, ngapain gue kepoin tu orang, ga penting juga, yaudah ayo balik." Ucap Maisha berjalan meninggalkan kantin lebih dulu tanpa menunggu sahabatnya.
Lebih baik balik ke kelas dari pada ketauan kepoin urusan Irzie. Pikir Maisha
Lebih baik balik ke kelas dari pada Maisha tau Irzie marah karena surat ituu. Pikir Vanesha dan Anggun.