Aku masih tak percaya dengan sosok yang duduk di hadapanku.Seorang wanita cantik berhijab yang sedang asik memainkan HPnya.Seorang pelayan datang membawakan makanan pesanan kami."Silahkan makanannya"ucap pelayan itu menaruh makanan."Hei bengong aja,ayo dimakan pasti lo bosan kan makan makanan penjara"ucap wanita itu tersenyum padaku.
"Eh iya"ucapku sedikit gelagapan."Gimana enak kan?Lo harus terima kasih sama gua udah bebasin lo"ucap wanita itu."Iya tapi gua masih belum yakin kalo lo itu Parto sahabat gua"ucapku."Hei Parmin,sudah kubilang jangan sebut aku Parto sekarang namaku Puspita"ucap wanita itu sedikit menjewer kupingki dan berbisik."Baiklah akan kuceritakan semua yang terjadi"ucapnya.
Flash back 4 bulan lalu.Aku adalah Parmin dan ini adalah Parto sahabatku.Kami berteman semenjak dari sekolah.Kami pun merantau bersama ke ibukota.Namun Ibukota memanglah kejam,kami tidak mendapat pekerjaan yang layak di ibukota.Sekalinya dapat pasti tidak akan lama.
Hari itu,Parto datang padaku yang sedang mengais sisa-sisa uang receh."Lumayan ada 4 ribu,bisa beli roti"ucapku."Hei ayo kita kerja malam ini"ucap Parto."Kau dapat pekerjaan?Apa pekerjaannya?"ucapku antusias."Ah adalah,yang penting lo bawa motor dan gua yang eksekusi,nanti gajinya bagi dua"ucap Parto.Aku tidak menaruh curiga padanya.
Malam itu,kami duduk di sebuah jalanan yang lumayan sepi."Ini kerja apa sih?Cuman duduk aja dari tadi"ucapku melihat ke layar HP yang menunjukkan jam 12 malam."Udah lo santai aja"ucap Parto.Sebuah motor lewat dimana pengemudinya adalah mbak-mbak indomaret terlihat dari seragamnya yang terlihat sedikit dari jaketnya."Nah buruan jalan kejar itu motor"ucap Parto.Aku pun memacu motorku mengejar motor itu.Parto menyuruhku memepet motor itu.Motor itu berhenti.Parto langsung turun dari motor dan mengacungkan pisau pada wanita itu.Wanita itu takut dan menyerahkan tasnya."Ayo buruan jalan"ucap Parto menyuruhku.Aku pun memacu motorku ke arah kost kami.
"Gila lo ya to,kalo ketahuan gimana?"ucapku padanya."Ah udah gak usah banyak bacot lo.Nih liat uang nih cewek banyak.Kita bagi dua ya"ucap Parto membagi uang itu sama rata."Terus itu HP?"ucapku menunjuk HP cewek itu."Ini biar gua jual,nanti hasilnya kita bagi dua"ucap Parto."Lo yakin kita aman?Gua gak mau ya ketangkep polisi"ucapku."Dijamin aman,jalan tadi itu sangat sepi bahkan tidak ada kamera CCTV disana"ucap Parto.
Semakin hari semakin aku dan Parto ketagihan melakukan kejahatan sebagai begal.Setidaknya seminggu 3 kali kami beraksi.Bahkan korban terakhir tak segan ditusuk oleh Parto karena melawan.Saat kutanyakan tentang ketakutanku,ia hanya berkata tenang saja.Bahkan ia menunjukkan padaku sebuah jimat sakti yang ia beli pada seorang dukun.Jimat itu katanya tidak bisa membuat dia mati.
Nasib sial menimpa kami.Malam itu,kami kembali beraksi.Target kami seorang wanita yang melintas.Kami mengejarnya dan memepetnya."Serahkan tas lo"ucap Parto pada wanita itu.Namun wanita itu malah tersenyum."Woi gak lucu"ucap Parto.Suara tembakan terdengar,rupanya dari balik gedung kosong muncul beberapa orang polisi.Wanita itu juga mengeluarkan pistol."Angkat tangan kalian"ucap wanita itu."Wah sialan,kabur min"ucap Parto naik ke atas motor."Aku pun menyalakan motor dan memacu motorku.Polisi wanita itu menembakkan pistolnya dan tepat mengenai punggung Parto."Parto"ucapku melihatnya jatuh dari atas motor."Lari Parmin,selamatkan diri lo"ucap Parto.Diriku hendak memacu motor namun sial polisi sudah menghadang laju motorku."Angkat tangan"ucap polisi itu.Aku pun menyerah dan menatap ke arah Parto yang sudah bersimbah darah."Sudah meninggal komandan"ucap seorang polisi pada wanita yang hendak kami begal."Bagus bawa dia ke kantor dan urus jenazah cecunguk ini"ucap polisi wanita itu.Tanganku diborgol dan dimasukkan ke dalam mobil polisi.
Jangan lupa vote dan view
Biar author rajin update
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Story
Short StoryBeberapa dari kita percaya akan adanya kehidupan setelah mati.Tapi bagaimana jadinya jika orang yang sudah mati kembali hidup namun berada di raga orang lain? Transmigration story adalah kumpulan cerita mengenai orang-orang yang sudah mati namun kem...