Transmigrasi Pak Ustad 1

258 12 0
                                    

"Baiklah anak-anak sekalian,kita sudaho saja ya pengajian hari ini.Jangan lupa untuk langsung pulang dan shalat maghrib nanti ya"ucap Pak Sobirin."Siap pak ustad"ucap anak-anak kecil sambil menutup buku iqro mereka lalu menyalami Pak Sobirin dan bergegas pulang.Pak Sobirin pun bergegas membereskan meja kecil yang biasa digunakan anak-anak untuk mengaji.Selesai berberes,ia menuju ruangan di samping mesjid yang rupanya adalah kamar tempat ia tinggal.Pak Sobirin adalah seorang ustad sekaligus marbot di mesjid yang berada di desa Sindangjaya.Dirinya hidup sendirian,istrinya sudah lama meninggal dan ia tidak dikaruniai anak karena istrinya meninggal ketika melahirkan.Pak Sobirin bergegas mandi karena sebentar lagi waktu maghrib tiba.Selepas mandi,ia pun memakai pakaian kokoh dan sarung dan bergegas menuju mesjid.Rupanya disana sudah ada beberapa remaja mesjid yang bersiap untuk shalat."Wah rajin sekali kalian"ucap Pak Sobirin."Iya pak ustad,oh iya bapak kan puasa senin kamis jadi ini tadi ibu saya membuatkan makanan jadi saya bawakan saja untuk bapak"ucap seorang remaja putri memberikan Pak Sobirin rantang makanan."Wah terima kasih sekali"ucap Pak Sobirin tiba-tiba batuk."Pak istirahat saja nanti yang adzan biar kita saja"ucap seorang remaja putra yang merupakan ketua DKM remaja mesjid."Ya ya terima kasih.Sebentar lagi waktu maghrib,lebih baik segera bersiap"ucap Pak Sobirin.

Adzan berkumandang,Pak Sobirin membatalkan puasanya dengan meminum air putih.Lalu ia pun memimpin shalat berjamaah yang diikuti beberapa remaja mesjid dan orang-orang kampung.Letak mesjid yang berada di dekat jalan raya membuat bukan hanya masyarakat desa saja yang datang melainkan beberapa orang lewat dan singgah untuk shalat dan istirahat sejenak.Pak Sobirin membuka rantang yang diberikan tadi.Nasi,sayuran dan lauk seperti ikan,tempe,tahu dan sambal isinya."Bapak mari makan dengan saya"ucap Pak Sobirin pada seorang bapak yang duduk di sebelahnya."Ah tidak pak,saya hanya ingin beristirahat saja"ucap bapak tersebut sambil menahan perutnya."Sudah saya tahu bapak lapar.Ayo makan dengan saya"ucap Pak Sobirin memberikan nasi pada bapak itu."Maaf ya pak"ucap bapak tadi.Bapak itu adalah penjual bakso cilok.Bapak itu bercerita dagangannya hanya laku sedikit.Ia rela menahan lapar karena harus membayar hutang uang kontrakan yang sudah jatuh tempo.Ditambah anaknya juga habis kecelakaan."Bapak itu bakso tusuknya tinggal berapa?"ucap Pak Sobirin."Yah kira-kira ada 80 biji lagi pak"ucap bapak itu.Pak Sobirin merogoh saku baju kokohnya dan membuka amplop putih.Amplop itu adalah uang bayaran sukarela dari orang tua yang anak-anaknya belajar mengaji dengan Pak Sobirin.Pak Sobirin memberikan uang seratus ribu pada bapak itu."Saya borong saja ya pak baksonya"ucap Pak Sobirin."Serius pak?Emang bapak sanggup habisin semuanya?"ucap bapak itu."Buat saya bungkus 5 biji saja.Sisanya bagikan saja ya"ucap Pak Sobirin."Hei sini"ucap Pak Sobirin pada remaja putra Ketua DKM Mesjid."Ada apa Pak Sobirin?"ucap remaja itu."Bapak tadi udah borong bakso bapak ini.Nah kamu suruh teman-teman kamu ambil baksonya ya.Nah pak nanti bagikan saja ke remaja-remaja mesjid disini ya"ucap Pak Sobirin."Baik pak"ucap bapak tadi.Pak Sobirin melihat penjual tadi membagikan jualannya ke remaja mesjid tersebut.

Malam menjelang,setelah menutup dan mematikan ruangan mesjid,Pak Sobirin kembali ke kamarnya.Ia merogoh sakunya dan memasukkan uang yang ia terima ke sebuah kaleng bekas biskuit.Pak Sobirin kembali batuk,namun kali ini mengeluarkan darah."Ah nampaknya aku harus segera membeli obat itu.Besok saja aku beli obatnya"ucap Pak Sobirin.Ia pun menuju tempat tidurnya sambil melihat ke arah foto istrinya."Bu aku tidur ya"ucap Pak Sobirin.

Adzan subuh berkumandang,Pak Sobirin merasakan pusing saat bangun,namun ia tahan dan menuju tempat wudhu.Setelah wudhu,rupanya shalat subuh sudah dimulai.Pak Sobirin pun mulai shalat dengan khusyuk.Saat posisi duduk,kesadaran Pak Sobirin pun buyar dan ia pun terjatuh tak sadarkan diri."Ya ampun Pak Sobirin"ucap seorang pria yang shalat di sebelah Pak Sobirin."Ada apa ini?"ucap Imam Sholat yang saat itu adalah Pak RT."Pak Sobirin tiba-tiba jatuh dan tak sadarkan diri pak"ucap pemuda disebelahnya."Ya ampun badannya panas sekali.Mari kita bawa ke rumah sakit terdeket.Kamu cepat cari kendaraan yang lewat ya"ucap Pak RT pada seorang pemuda.Pemuda itu berlari ke arah jalan raya yang subuh itu lumayan sepi.Untunglah sebuah mobil angkutan desa lewat,pemuda itu memberhentikan mobil tersebut.Dengan bantuan beberapa warga,Pak Sobirin dimasukkan ke dalam angkot dan dibawa ke RS.Sampai RS,Pak Sobirin dimasukkan ke ruang UGD.Pak RT dan beberapa warga yang membawanya menunggu dengan cemas.Lalu dokter keluar dari ruang UGD,"Gimana dok?"ucap Pak RT."Maaf pak,nampaknya Pak Sobirin sudah meninggal saat dibawa kemari.Sepertinya sakit yang ia alami sudah cukup parah dan ia tidak meminum obat beberapa hari sehingga kesehatannya menurun"ucap dokter tersebut.Beberapa warga melihat ke dalam ruang UGD.Pak RT pun memerintahkan beberapa warga untuk menyiapkan pemakaman Pak Sobirin.

Kira-kira apa yang terjadi dengan Pak Sobirin selanjutnya?
Jangan lupa vote dan view
Biar author rajin update

Transmigration StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang