prolog

2.7K 285 33
                                    

Inget, plagiat bukan hanya sebatas tulisan sama. Plagiat bisa mencatok ide dan asal cerita yang di tulis dalam alur berbeda.

Tertulis di kertas hukum sayang, berani plagiat? Kawa gak akan segan pake pihak lain jika masih kecolongan^^

Oh ya, tentu crossover dikit Ama kny

Izana di sini anak angkat nya papi Muzan, terus emen jadi cucu nya dong~
.
.
.
.
.
"Sudah ku bilang jangan nekat. Seharusnya jika kau ingin membunuh nya kau bisa meminta bantuan ayah. Akan ku jadikan dia santapan Akaza putra ku sayang"suara bariton itu terdengar

Seorang pria bersurai hitam dengan manik Semerah darah itu sedang berdiri di depan seorang pemuda berkulit Tan yang menunduk di hadapan nya.

Pemuda itu menggeram, mengepalkan tangannya dengan erat lalu berkata "aku tak mau merepotkan mu ayah, bahkan pelayan ku tak pernah tau aku punya ayah angkat"

pria itu menaikkan sebelah alisnya, tangan nya bergerak mengelus kepala pemuda itu kemudian berkata"kau tak tau seberapa khawatir nya aku saat melihat tubuh mu di penuhi darah"

Pemuda itu terdiam. Tak ada niatan sedikit pun dari diri nya untuk menjawab. Apa yang di katakan pria itu benar, Izana sudah..membuat satu satunya keluarga yang ia punya merasa takut kehilangannya.

"...aku juga bingung Izana, padahal aku sudah sejak lama kehilangan kehangatan dalam diri ku tapi saat kau datang dan berlari ke pelukan ku. Itu mengubah segala nya"

Izana menunduk, membiarkan ayah angkat nya itu terus mengelus kepala nya lalu berkata"....jangan ke sana lagi, aku sudah memalsukan kematian mu sekarang hidup di kerajaan asli mu"

Izana mengangguk lesu, menggandeng tangan sang ayah yang berjalan di samping nya sambil menggenggam tangan nya.

TRANG
Suara petikan biwa terdengar, bersamaan dengan sebuah pintu Shoji yang terbuka.

Izana sebenarnya ragu. Ia tau ia akan di jadikan putra mahkota di sana. Tapi dunia iblis tetap lah iblis, ia bukan iblis. Hanya manusia yang menarik perhatian raja nya.

Tangan nya nampak menggenggam tangan sang ayah dengan lebih erat. Pria itu menyadari nya, menoleh dan mengelus kepala nya pelan

"Tak apa, dunia ini terlalu jahat untuk mu. Jaga kesehatan mu Izana, ada janin yang harus kau jaga. Aku selalu menahan diri untuk tidak membunuh kakucho mu itu setelah tau apa yang ia lakukan"Izana terbelalak. Menarik tangan sang raja iblis lalu berkata

"Jangan lukai dia ku mohon!bukan kah papa menyayangi ku?!"

Sang raja iblis menghela nafas lelah. Meski sudah berumur 18 tahun Izana di mata nya tetap lah seorang malaikat kecil yang selalu berlari dan bermain salju di kuil milik Douma.

"Aku lebih suka kau memanggilku papa ketimbang ayah. Baiklah akan ku turuti kali ini"ucap nya

Pintu itu masih terbuka, tapi Izana masih ragu untuk melangkah. Ia tak menyangka akan jadi seperti ini akhir nya.

Seharusnya janin di dalam diri nya sudah mati. Tapi sang raja iblis memasukkan darah nya pada bayi itu.

Pria itu tau, jika janin itu tiada maka Izana akan bersedih meski ia baru tau setelah nya. Jadi ia memutuskan untuk menyelamatkan nya.

Bahkan iblis pun masih berpikir soal kasih sayang. Kadang manusia sendiri yang lebih kejam dari iblis itu

"....Izana?kau tau aku benci penolakan"

"...sikap itu yang kau ajarkan pada ku"ucap Izana

Muzan menghela nafas lelah, mengusap wajah nya dengan kasar lalu berkata "kali ini turuti aku."Izana tak berniat menolak maupun menerima.

Pemuda manis itu hanya ragu. Yang mengetahui identitas para iblis yang sering membuat onar di malam hari adalah diri nya. Ia takut jika salah satu bawahan Muzan tak mengenali nya dan akan menganggap nya makanan.

Tapi pikiran itu segera ia tepis. Benar ia sudah tak punya lagi tempat di dunia ini. Satu satu nya tempat yang memungkinkan nya untuk tetap di anggap ada hanya Infinity Fortress, benteng tak terbatas milik klan iblis.

Pemuda itu melangkah bersama sang raja iblis, memasuki pintu itu yang langsung tertutup bersamaan dengan ke dua nya yang menghilang tiba tiba

1 tahun terlewat di dalam benteng tanpa batas. Bayi itu telah lahir. Kulit kecoklatan persis dengan sang ibu dengan manik heterochomia milik nya.

Di sebelah kiri berwarna ungu, persis dengan mata Izana dan sebelah nya lagi merah persis seperti milik ayah nya.

Ia terlahir sebagai setengah iblis yang bahkan tak menangis saat di lahirkan.

Nakime memotong Ari Ari bayi itu, menatap nya yang terus menatap ke arah nya. Bayi ini...berbeda, dia yang terlahir dari tubuh manusia, dia yang terlahir dengan darah kakek nya.

Nakime selesai membersihkan bayi itu, menyerahkan nya pada Izana lalu bersujud sambil berkata "Pangeran mahkota, pangeran agung"ucap nya menyadari posisi bayi itu sebagai pangeran agung mereka.

Muzan sendiri yang berkata bahwa bayi dari putra angkat nya yang merupakan satu satu nya manusia di sana akan menjadi penerus nya.

Tak heran jika ia akan mengambil jabatan sebagai pangeran agung. Satu tingkat di bawah pangeran mahkota.

Izana bergeming, ia masih berusaha menetralkan nafas nya. Kau tak tau, nakime benar benar mengoyak perut nya untuk itu.

Beruntung lah karena Izana memiliki sedikit darah dari Muzan, meski lama itu akan beregenerasi.

Izana sendiri yang menolak menjadi iblis_-"

Pemuda itu menatap bayi laki laki di tangan nya, menatap nakime dengan kepala mendongak tanpa mengurangi kehormatan nya.

"(M/n)..Nama lahir nya adalah (m/n) Kurokawa, marga nya akan menjadi Kibutsuji setelah nya"
.
.
.
.
Tahun tahun berlalu, nampak seorang pemuda berusia 12 tengah berjalan dengan poker face andalan nya.

Ia memiliki Surai putih, manik heterochomia dengan sebelah anting hanafuda yang berkebalikan warna dengan milik Izana.

Pemuda itu melangkah, menyeret seekor iblis berwarna putih yang nampak tertekan di tangan nya lalu berkata"kau tau sendiri bukan?Orang itu benar benar memanjakan mu. Aku bisa mati jika menuruti mu pergi ke luar dinding ini"ucap Rui pasrah

(M/n) hanya bergeming

(M/n) hanya bergeming

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Art by me

Pemuda itu mendengus, menyeret Rui sambil membuka salah satu pintu dan berkata

"Kalau tak mau ikut aku maka bersiap siap lah untuk menjadi daging panggang"

Wajah Rui memucat, mulai pias dan berkata "hei ayolah!!!"

"Aku tak peduli"

TBC
Jangan lupa Vote nya Minna (⁠・ั⁠ω⁠・ั⁠)
Kalo bisa 50 vote sehari langsung up
Btw nggak berat kok isi nya, banyak kegoblokan emen yang terlalu polos di sini kok

[END]Half Demon-Tokrev x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang