22.Hajimeru yo

742 150 16
                                    

.
.
.
Malam ini terasa begitu sepi, angin semilir berhembus dengan hawa dingin yang menusuk hingga menembus daging membawa rasa dingin yang menyeruak masuk menyelimuti diri.

Hari itu Mikey tengah berada di ruangan di mana (m/n) tengah terlelap. Sudah sangat lama bukan?kapan terakhir kali Mikey melihat nya membuka mata dengan tatapan dingin dan ucapan menusuk dari mulut nya?

Kalau tak salah itu saat Mikey menanyakan soal peti mati pada (m/n). Tak ia sangka peti mati itu akan menjadi kenyataan meski bocah itu masih terlelap dengan tenang.

Pria itu berjalan mendekati peti mati tempat di mana bocah yang mengisi hari nya dengan ucapan menusuk nya itu tengah terbaring dengan tenang.

Infus masih menancap di tangan nya, seolah memastikan sosok nya tidak kehabisan tenaga dan stamina begitu saja.

"......bangun, entah kenapa rasa nya sepi tanpa suara mu akhir akhir ini"ucap Mikey sembari mengangkat (m/n) perlahan dan memangku nya di pangkuan nya.

Tangan pria itu bergerak, menyentuh anting hanafuda di telinga bocah itu lalu membelai kepala nya seperti seorang ayah yang tengah memangku anak nya.

"...aku tak akan mengomentari apapun lagi, aku akan mendengarkan semua ucapan sinis mu, semua ucapan bengis mu, aku janji tak akan marah atau komen tentang itu asal bangun lah"ucap Mikey sembari mengelus pipi dingin (m/n) yang terkulai di pundak nya.

Mikey hanya merasa semakin hampa. cahaya kecil yang muncul di kehidupan nya tiba tiba redup begitu saja. Bagaimana cara agar dia bisa tak merasa kehilangan sekarang?

Cklek
Mikey menatap ke arah pintu masuk, nampak kakucho, Ran dan Rindou terhenyak kala melihat nya ada di sana.

"...apa yang kalian lakukan di sini?"tanya Mikey sambil menepuk nepuk kepala (m/n) pelan seolah berpikir kedatangan mereka bertiga akan mengusik ketenangan putra kecil nya.

"...malam ini kami yang berjaga. Gadis Akane itu juga di urus oleh koko dan Sanzu sekarang"jawab Ran

'.....memang nya mereka bisa mengurus kembaran Uriel itu?'Batin Rindou bersweatdrop ria.

Pria itu mengalihkan pandangannya, beralih pada sosok(m/n) yang terkulai di pangkuan Mikey lalu membatin'sebenarnya aku cuman berjaga jaga. Bisa bahaya jika ia bangun tiba tiba tanpa aku di dekat nya. Semua nya bisa mati'batin Rindou berdehem pelan

"Lagian Mikey, kau sendiri apa yang kau lakukan?"tanya Rindou mempertahankan ekspresi datar milik nya yang sudah menjadi ciri khas nya sejak dulu masih remaja.

Mikey tak menjawab nya langsung, pria itu sibuk dengan (m/n) hingga siluet kakucho yang berhenti di depan nya mulai mengusik nya.

"...apa?"ucap Mikey

Kakucho hanya menatap nya datar, mengalihkan pandangannya pada (m/n) lalu menjawab"...biarkan dia tidur sampai ia bangun dengan sendirinya Mikey, kau mengusik nya"

"Yang mengusik bayi ini justru kalian. Kau siapa?aku yang membeli nya jadi aku ayah nya"ucap Mikey dengan tatapan tajam menyorot pada mata kakucho yang memicing karena ulah nya.

"...lepaskan dia."Kakucho dengan penekanan di setiap kalimat nya. Yah, memang nya dia mau memberi rasa hormat pada Mikey?

Hormat kepala Draken gundul tuh lebih baik.

Aura mengerikan memancar dari dua ayah itu. Ran yang bersweatdrop ria karena kebingungan dan Rindou yang menatap mereka dengan tatapan yang seolah berkata"Dua orang ini belum tau kakek nya siapa"

"...........Berisik nya...aku hanya mau tidur dengan tenang"

Deg
Mata mereka terbelalak, menoleh cepat ke arah (m/n) yang mulai membuka mata dengan wajah datar andalan nya.

"(M-m/n)?!"ucap kakucho terkejut melihat bocah itu terdiam dalam keheningan.

Suasana menjadi hening dalam sekejap. Seharus nya mereka senang karena akhirnya bocah itu bangun namun ada sesuatu yang aneh dari nya.

Mikey bergerak perlahan, menarik dagu (m/n) dan membuat nya mendongak menatap nya.

Pria itu memperhatikan wajah (m/n). Tersentak saat menyadari beberapa perbedaan muncul yang membedakan bocah itu dengan bocah yang dulu ia temukan.

"Mata mu..di mana mata ametish mu?kenapa semua merah?"

DEG
Rindou melangkah mundur dengan manik menciut saat Mikey menanyakan hal itu.

Tanpa ba bi Bu, pria yang menjadi satu satu nya orang yang tau itu berlari keluar secepat mungkin. Ia tak bisa melawan (m/n)!anak itu lebih mengerikan dari Mikey!

"RINDOU?!"teriak Ran keheranan dengan tingkah sang adik yang begitu tiba tiba.

Kakucho dan Mikey ikut terkejut sekaligus keheranan. Tangan kakucho bergerak, membuka mulut (m/n) yang mengikuti perintah nya lalu menatap pada 4 taring tajam yang mencuat dari mulut nya.

"....apa kau tumbuh lebih cepat?hei kuku mu tajam"ucap Ran menyentuh jari (m/n) yang tiba tiba menyeringai dengan mata yang melebar

"Haha, hajimeru Yo..papa"

DEG
.
.
.
.
.
"Hah.. hah..."Rindou berlari, pria itu berlari dengan manik bergetar ketakutan. Wajah nya nampak pias

BLAR
Suara ledakan itu terdengar dari ruangan yang ia tinggalkan. Pria itu nampak tercekat dan berhenti sejenak meski ia kembali sadar untuk segera pergi dari sana.

Pria itu berlari menuruni tangga tersembunyi tempat di mana Akane di sekap.

Koko dan Sanzu yang mendengar ledakan sebelum nya langsung berlari keluar dan bertemu sosok Rindou yang nampak tergesa gesa.

"Oi apa ada serangan?!"tanya Koko berteriak dan Rindou yang bahkan tak memperdulikan nya.

"AKANE SAN!!DIA BANGUN!"teriak Rindou Membuat Akane sontak menoleh dengan wajah kaget ke arah nya.

"Oi!"pekik Sanzu yang berlari mengejar Rindou tapi terhenti saat melihat kini sosok Akane terdiam dengan dua sayap yang mulai terbentang di punggung nya

DEG
"Huh?"beo Koko kebingungan sekaligus syok. Sebenarnya apa yang terjadi?

"Aku tak bisa memanggil Nakime untuk saat ini kita pergi ke tempat itu "ucap  Akane yang perlahan terbang sembari menggendong Rindou ala bridal style sedangkan rantai yang mengikat kaki nya mulai terbakar dan leleh menjadi magma.

"KEMBALIKAN DIA SIALAN!"teriak Sanzu ketika Akane mulai terbang tinggi dan menjebol atap atap untuk keluar sebelum kekacauan semakin banyak terjadi di sana

TBC
Jangan lupa Vote nya Minna (⁠。⁠ŏ⁠﹏⁠ŏ⁠)

[END]Half Demon-Tokrev x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang