Epilog

865 138 14
                                    

.
.
.
.
Apa ini nyata?atau ini hanya sebuah mimpi belaka?

Di mana para iblis pemakan manusia itu?kenapa Muzan berjalan di bawah sinar matahari dengan rambut yang sedikit memutih itu?di mana 2 pasang mata Kokushibou menghilang?kemana hilang nya wajah basket Akaza?

Dan lagi, yang lebih penting adalah

"KENAPA MEREKA SEMUA KEMBALI HIDUP DAN CATATAN BONTEN MENGHILANG DARI DUNIA?!"teriak Mikey histeris. Pagi ini ia terbangun bukan sebagai ketua Bonten bersurai putih, melainkan seorang pria bersurai hitam yang tengah terlelap di kediaman lama nya.

Sekilas tak ada yang aneh. Benar!jika ia tak mendengar suara Shinichiro dan Emma, saudara nya yang telah tewas bertahun tahun yang lalu memanggil nya untuk segera datang ke ruang tamu karena Izana akan datang berkunjung bersama ayah angkat nya.

Aneh?tentu saja. Mikey berusaha terbangun tapi ini bukan mimpi!ia tak mengerti apapun. Kemarin padahal ia masih berdiri di dalam benteng iblis, bertengkar dengan Muzan mengenai Izana dan memperebutkan pria manis itu dengan Kakucho.

Kenapa...time line berubah sangat cepat?dan lagi!Muzan di depan nya ini bukan si Muzan yang awet muda sebagai iblis tua yang hidup sejak lama!Muzan di depan nya ini adalah seorang manusia. Dengan guratan tanda penuaan di wajah nya meski itu tak bisa mengurangi standar wajah rupawan milik nya.

Mikey Sebenarnya ingin menangis. Keajaiban mana yang memberikan nya kesempatan seperti ini?bahkan di time line yang ini ia menjadi seorang pembalap!tidak ada catatan apapun mengenai Bonten dan semua tindak kriminal yang mereka lakukan sebelum nya!

"Takemicchi.. seandainya kau melihat ini apa kau akan tersenyum lebar?"lirih Mikey yang masih mengurung diri di dalam kamar. Ia bisa mengetahui itu semua karena kilatan memory yang melintas di kepala nya.

Seharusnya ia tak mengingat apapun soal para iblis, tapi entah kenapa memory itu terbawa arus bersamaan dengan dunia yang di putar balik entah oleh apa.

DUG DUG!
Mikey berjengkit, pintu kamar nya di gedor dengan kasar lalu di dobrak oleh seorang pria manis bersurai putih yang menatap nya tajam

"Izana?!"kaget Mikey

Izana terengah engah, menatap tajam pada Mikey yang berkeringat dingin lalu berkata "kau tak menyambutku dan malah berdiam diri di kamar mu?!KEMARI KAU BOCAH SIALAN!"

"IZANA AMPUN!!"teriak Mikey yang berlari menghindari Izana yang nampak terus mengejar nya dengan ilusi dua tanduk iblis yang muncul di kepala nya.

"KAKAK!"teriak Emma menghentak hentakkan kaki nya kesal. Bisa bisa nya mereka masih bermain kejar kejaran di saat usia mereka sudah dewasa!

"Emma biarkan saja, aku yakin saat Izana sudah merasakan perih di bekas jahitan nya ia akan berhenti"ucap Draken sembari menggendong bayi di pelukan nya. Bayi yang begitu mirip diri nya dan Emma.

Shinichiro mendengus, menaruh nampak berisi teko teh di depan Muzan yang terlihat santai meminum nya dengan perlahan.

Dia bukan lagi raja iblis. Hanya manusia biasa yang menua dan akan mati. Tapi satu yang pasti. Ia tetap menjadi Muzan si kaya raya yang akan memberikan apapun untuk Izana.

"Ku dengar bengkel mu mulai menjadi besar Shinichiro?ingin paman bantu?"tanya Muzan

Shinichiro menggeleng"tidak perlu. Aku sudah kaya untuk sekarang"

Muzan berdecih"oh ya?cari perempuan sana"

Shinichiro tertawa hambar"ah, mengaca lah paman. Kau tak bisa melupakan bibi (name)"kekeh nya dengan kilatan petir yang muncul dari mata nya.

Kakucho menghela nafas panjang. Ia sudah lelah mendengar perdebatan mertua dan kakak ipar nya itu. Jadi ia hanya diam sejak tadi sembari menggendong bayi laki laki yang nampak sibuk sendiri dengan dot bayi milik nya.

Netra ungu dan merah, manik indah berbeda warna itu bergulir menatap ke arah Mikey yang sibuk berlari dari kejaran ibu nya.

"Ugh-, ah cukup"ucap Izana yang berjongkok sembari meringis pelan

Emma berkacak pinggang "lihat kak, aku sudah memperingati mu soal jahitan mu dan kau benar benar keras kepala"ucap nya

"Berbeda dengan ku yang melahirkan dengan cara normal, kau kan di operasi!jadi jangan banyak tingkah!"kesal nya

Kakucho menghela nafas pasrah, bergerak sigap menyuruh Izana untuk duduk dan mengelus kepala nya pelan.

"Izana sudah lah. Kau kelelahan"ucap Kakucho khawatir ketika melihat wajah pucat Izana yang nampak merosot dan menyender pada bahu ayah angkat nya.

Tangan Muzan bergerak, mengelus kepala Izana lalu berkata "berhenti berlarian seperti anak kecil. Lagi pula kau sudah dewasa"

Mikey menghela nafas lega. Entah apa yang terjadi pada mereka semua, ia tetap bersyukur dengan apa yang di berikan pada nya. Entah ia yang memang terjebak di time line lain atau bagaimana, tapi jika memang seperti itu keadaan nya, maka ia akan menolak kembali ke time line sebelum nya.

Izana mengerucutkan bibirnya "tapi bocah itu bahkan tak menghampiri ku saat aku datang!padahal aku datang dengan keponakan nya hiks!"wajah Izana memerah, mata nya berkaca kaca dan tatapan tajam dari Muzan, Kakucho, Emma bahkan Shinichiro langsung terlempar ke arah Mikey yang terpojok di ujung ruangan.

"Mikey itu bodoh. Padahal (m/n) sudah berjuang untuk bisa keluar dari ruang rawat semenjak ia lahir. Tapi ia tak mau menemui nya"sinis Emma

Mikey tertawa kaku"memang nya keponakan ku kenapa?"

Shinichiro dan Emma melotot"kau bodoh ya?!(m/n) itu lahir prematur dan memiliki tubuh sangat lemah!bukan nya antusias menyambut nya berkunjung atau apa kau malah sibuk mengurung diri di kamar!"kesal Shinichiro

Mikey terbelalak. Hah?apa maksud nya?memang seharusnya (m/n) di tahun ini berusia 13 tahun dan bukan nya menjadi bayi baru lahir seperti ini. Tapi entah kenapa Mikey merasakan memang ada sesuatu yang aneh di sini.

(M/n) di time line sebelum nya harus nya sudah mati sejak berada di kandungan. Jika bukan karena darah Muzan yang mengubah nya, ia pasti sudah mati. Apa itu yang menjadi alasan mengapa jika (m/n) lahir di time line biasa seperti ini, anak itu akan lahir dengan kondisi tubuh yang sedikit lemah?

Pria itu mendekati bayi di tangan Kakucho, menggendong nya perlahan dan mengecup pipi nya sebentar yang di ikuti suara tawa dari si kecil yang melelehkan suasana di sana.

"Maafkan paman yah?paman sedang kepikiran sesuatu tadi nya"kekeh Mikey

Izana merengut kecewa"hanya (m/n) yang di peluk?"

"Izana Seharusnya kau menikah dengan ku saja"ringis Mikey nelangsa dan mendapat tatapan tajam dari Muzan juga Kakucho seketika

"Dalam mimpi mu"ucap Kakucho dan Muzan bersamaan
.
.
.
.
.
Hanagaki Takemichi memanfaatkan berkah dewa Amaterasu dan Susanoo dalam diri (m/n) yang ia pasukan dengan kekuatan time leaps milik nya.

Membuat putaran waktu berputar jutaan kali dan hanya ia yang mengalami selama itu untuk menjelajahi setiap time line di pararel lain selain dunia nya.

Ia menemukan satu time line di mana semua nya baik baik saja, memaksa semua kekuatan nya yang tersisa untuk memindahkan semua orang ke dalam sana dan menciptakan satu time line sempurna dari sekian banyak nya time line yang ia lihat.

Hanagaki Takemichi.

Melewati jutaan tahun perjalanan tanpa menua, melihat kematian sahabat sahabat nya sembari menggendong jiwa mungil (m/n) dan membawa semua orang menuju time line terbaik yang ada.

Sekarang...

Pahlawan itu ada di mana?

End
Epilog 1 guys:)

Jangan lupa Vote nya Minna (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)

Jadi inti nya tuh Takemichi manfaatin berkah dari badan emen buat ngubah semua nya.

Mungkin keliatan secepat kilat di mata Mikey. Tapi bagi Takemichi yang terjebak di lorong waktu, itu udah kayak jutaan tahun lama nya tanpa menua dan sakit di dalam nya.

Perjuangannya Takemichi di sini bener bener edan banget sih. Gak pernah nongol, sekali nya nongol gini amat perjuangan lu bang(⁠•⁠‿⁠•⁠)

[END]Half Demon-Tokrev x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang