35.Berkah dewa

613 124 9
                                    

.
.
.
"Bagaimana mungkin sebuah kekkijutsu iblis bisa menjadi sesuatu yang di beri berkah oleh dewa Amaterasu dan Susanoo?"tanya Mikey tak mengerti

Izana sendiri sebenarnya juga tak terlalu mengerti. Hari ini mereka tengah berbicara berdua sambil mengamati (m/n) kecil yang terlelap di atas peraduan nya.

Bayi itu benar benar jadi bayi yang pemalas. Selain makan, menangis dan tidur, yang ia lakukan hanya mengganggu ayah atau ibu nya. Benar benar tak akan ada orang yang menyangka jika ia dulu adalah orang dengan mulut setajam pisau tertajam di dunia.

"Aku juga tak terlalu mengerti sebenarnya, tapi seseorang pernah berkata pada ku bahwa kekuatan asli dari (m/n) benar benar akan merubah semua nya"ucap Izana dengan kerutan yang muncul di dahi nya

Mikey mengernyit"seseorang?"

Izana mengangguk"dia dulu ada di sisi mu Mikey, selalu berlari mengejar mu tanpa kau sadari. Saat (m/n) lahir, semua orang harus nya tidak sadar tapi sosok itu sudah menghampiri ku bahkan saat aku masih mengandung (m/n)"ucap nya

Mikey jelas terbelalak. Memang nya ada teman teman nya yang memiliki power layak nya dukun begitu?apa itu Sanzu?tapi Sanzu kan tak pernah mau akur dengan (m/n)!

Apa itu Rindou?!BWEH!Rindou bahkan pengkhianat dan ia bukan orang yang selalu mengejar Mikey dari belakang!

Senju?gadis itu bahkan tak tau siapa Izana. Dan Izana berkata bahwa orang itu selalu ada di dekat nya.

Draken?gundul satu itu tidak terlihat akrab dengan Izana dan seperti nya malah dendam pada kakak nya.

Lalu siapa?Baji?dia saja sudah mati sebelum tau siapa itu Izana!

Izana menatap aneh pada Mikey"kau masih tak menyadari siapa?"

Mikey menggeleng. Entah lah, ia merasa menjadi orang bodoh dan otak nya terasa kosong kali ini. Ini membuat nya tak bisa menemukan siapa orang yang di maksud oleh kakak nya.

Izana menatap Mikey tidak percaya. Masalah nya orang itu kan selalu ada di samping Mikey!meski Mikey sadar atau tidak!orang no 2 yang selalu ada di sisi Mikey setelah Draken!kenapa Mikey tak pernah memikirkan nya?

Ini lah alasan kenapa kalian harus menjadi seperti Izana yang rela mati melindungi teman nya, tidak seperti Mikey yang sampai hati membunuh semua teman nya(⁠•⁠‿⁠•⁠)

Ah, kalian tau maksud ku pasti..

"Kau bodoh?dia itu sangat memperdulikan mu!kenapa kau tidak paham?"Izana masih menatap tidak percaya pada adik nya

Mikey mengendikkan bahu nya"kalau begitu katakan siapa!"

Izana menggeleng pasrah. Ternyata benar kata Muzan selaku ayah angkat nya! Mikey itu dungu dan menyebalkan!

"Dia...."
.
.
.
.
.

"Seperti nya sudah saat nya"gumaman itu terdengar, seorang pria bersurai hitam itu menatap dalam keheningan pemandangan kota Tokyo saat malam hari.

Menatap ke arah lampu yang menghiasi suasana kota yang ramai itu lalu bergumam"Mikey Kun.."lirih nya.

Pria itu terkekeh, duduk di atas atap sebuah gedung tinggi lalu melempar lempar sebuah jam analog kecil di tangan nya.

Di pinggang nya tersampir sebuah pedang semacam katana tapi itu bukan!pedang itu adalah Nichirin. Sesuatu yang sejak dulu di gunakan untuk memenggal kepala para iblis. Bagaimana orang itu bisa memiliki nya?

"....Takemichi, semua nya sudah siap"

Takemichi terdiam, menoleh ke belakang dan mendapati seorang pemuda bersurai maroon dengan dua anting hanafuda yang berada di ke dua telinga nya tengah menatap serius ke arah nya.

"Demi...merubah takdir, kita harus merubah semua nya dari awal. Hanya kau yang bisa, hanya kau. Pengguna pernafasan waktu"ucap nya

Takemichi tersenyum tipis, sorot mata nya terlihat menunjukkan kehampaan yang amat mendalam. Sayang sekali ia harus melakukan hal seperti ini.

Pernafasan matahari adalah yang terkuat, tapi tanpa waktu semua tak akan bisa berjalan. Ini tidak seperti fanfic pasaran yang memiliki pernafasan waktu hanya untuk menghentikan waktu, menghentikan atau melajukan waktu semau mereka. Itu terlalu lemah.

Karena waktu yang sebenarnya adalah inti untuk menjalankan kehidupan. Tanpa ada waktu mampu kah kau melakukan apapun?kau hanya akan diam tanpa menyadari apa yang terjadi pada diri mu!

Takemichi mendekati pemuda itu, menepuk pundak nya lalu berkata"Setelah ini...kembalilah ke masa mu Tanjiro"

Tanjiro menelan ludah nya dengan kasar. Benar..dia seharusnya ada di era Taisho. Era yang jauh di belakang era sekarang dan ia seharusnya sudah mati karena menua.

Lagian dia bukan iblis yang bisa hidup ribuan tahun. Ia pasti mati karena penuaan pada akhirnya. Entah apa yang ia lakukan di sini. Di era keturunan nya hidup, di era inkarnasi nya berada.

Pemuda itu mengangguk, tersenyum teduh ke arah Takemichi yang terdiam lalu berkata "senang bisa melewati waktu dengan mu partner"
.
.
.
.
.
Angin kencang berhembus, badai tiba tiba muncul menciptakan suasana paviliun milik Izana yang terlihat remang jadi begitu mengerikan bak sebuah kastil dalam film horor.

Hanya lentera dari api yang di nyalakan oleh kekkijutsu iblis berelemen api saja yang menjadi penerang di setiap sudut ruangan.

Di paviliun ini...hanya ada para manusia dan beberapa iblis yang sudah ku katakan bahwa mereka datang hanya sekedar membersihkan tempat itu atau menerima perintah dari sang pemilik.

Izana juga sedang terlelap, pria manis itu terbaring di atas ranjang nya dengan serambu transparan yang berkibar tertiup angin dari luar.

Kakucho sibuk memeluk nya, mereka terlelap dalam keheningan malam yang di penuhi badai kencang dan suara bising yang sudah lebih dulu di halau oleh kabut iblis di depan danau.

Seolah tersihir oleh sesuatu, semua orang yang menempati kediaman itu terlihat larut dalam mimpi, terlelap tanpa memikirkan apapun lagi dan seolah di sihir oleh peri agar mereka tidur untuk sehari.

Hanya bayi kecil itu yang masih membuka mata nya, menoleh ke arah orang tua nya yang terlelap dan menarik narik selimut yang ia kenakan.

Sebuah bayangan muncul, membuat ke dua netra merah itu bergulir menatap pada sosok yang datang dan tersenyum ke arah nya.

Entah kenapa (m/n) kecil ikut tersenyum dengan wajah menggemaskan milik nya, membiarkan sosok itu mengangkat nya dan menggendong nya perlahan sambil berkata"menggemaskan sekali, aku tak sabar melihat mu tumbuh menjadi bocah lagi"kekeh nya

Sosok itu berbalik, berjalan pergi meninggalkan kamar itu dengan si kecil yang berada di pelukan nya.

Waktu serasa berhenti, sosok itu tersenyum lebar saat melihat cahaya dari dewa amaterasu dan susanoo mulai menyelimuti bayi itu sekali lagi lalu berkata

"Gerincing waktu, pemberhentian terakhir"
.
.
.
.
.
"Pelepasan"

End
Loh kok end?hooh, karena di lanjut ke epilog langsung:)

Ntar kalian bakal paham kok maksud watashi itu apa

Jadi kalo pengen cepet ya vote nya dulu mana, kita barter (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)

[END]Half Demon-Tokrev x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang