15.Sakit?

869 172 15
                                    

.
.
.
Terbaring di dalam peti mati yang baru saja datang untuk nya, di tengah bunga bunga harum yang menyeruakkan wangi khas upacara pemakaman dan mata yang tertutup rapat.

Anak atau iblis kecil itu masih bernafas, menutup mata di dalam peti mati dengan infus yang menancap di lengan kanan nya.

Entah sudah berapa hari ia tak sadarkan diri atau mari kita sebut tertidur?entahlah, anak itu sudah tak membuka mata sejak tertidur di pelukan kakucho yang mengantar nya pulang bersama Ran

Awal nya tak ada yang curiga, tapi keesokan hari nya anak itu benar benar tak bangun hingga sore datang dan tubuh nya terasa sangat dingin seperti bongkahan es yang beku.

Jika dia kedinginan, seharusnya ia tak tertidur panjang seperti seekor beruang yang tengah ber hibernasi.

Saat di cek dokter pun ia berkata bahwa anak itu baik baik saja. Tak ada yang salah bahkan dokter itu mengaku, bahwa kapasitas imun (m/n) ada di luar batas manusia normal.

Bisa di bilang imunitas nya sangat tinggi karena memiliki sel darah kakek nya meski hanya setengah.

Sisa salju di jalanan ikut menghilang, ini hampir Februari loh. Dan anak itu sudah terlelap bagai putri tidur yang tak tau kapan akan bangun.

Bonten tetap melakukan kebiasaan mereka dengan membuat onar dan menunjukkan pada pemerintah bahwa mereka bisa berkuasa, meski terbesit khawatir dan rasa penasaran mengapa bocah itu terus terlelap di dalam ruangan khusus dan sering di datangi oleh eksekutif kelompok tersebut.

Bonten memang tak tau. (M/n) mungkin tertidur, tapi di saat ia bangun seperti nya ia akan mulai menunjukkan taring nya yang asli dan hanya Izana yang bisa menghentikan nya.

"Lihat wajah mu itu. Aku jadi gila sekarang, kau mirip perpaduan antara si mendiang raja Tenjiku itu dan kakucho. Siapa kau sebenarnya?"suara Sanzu yang memasuki ruangan itu terdengar, memastikan pintu telah tertutup dan mendapati si maniak kuburan kecil itu tengah terlelap dengan wajah pucat milik nya.

"Mikey jadi lebih gila dari sebelum nya saat tau kau tak mau membuka mata, sebenarnya apa yang terjadi pada mu?"ucap Sanzu berdecak sebal

Meski anak itu pernah menggeser tulang pergelangan tangan nya, tapi Sanzu tak bisa marah. Jika ia marah pun itu berarti dia sudah siap menerima tatapan tajam dari raja nya.

Pria itu sejenak terdiam, memilih duduk di samping peti mati itu dan menatap wajah (m/n) yang nampak begitu teduh dan tenang seolah tak akan ada ekspresi buas di dalam nya.

".....apa mimpi waktu itu berhubungan dengan mu?putra dari Izana?tapi apa itu logis?"masih berbicara logis di depan kaum iblis pemakan manusia?

Sanzu berdecak, menjambak rambut nya sendiri dengan ekspresi kesal lalu berkata"mimpi sialan itu selalu menghantuiku. Saat kau datang itu semakin menjadi jadi seolah iblis mimpi itu memiliki dendam dengan ku!"oh dear..kau hanya terkena kekkijutsu Enmu yang selalu mengganggu tidur mu di setiap malam

Karena iblis ucul satu itu benar benar ingin membunuh mu di dalam mimpi nya tapi ia tak bisa melakukan nya. Kenapa?karena Izana masih mengasihani mu dan beranggapan bahwa kau tak seharusnya terlibat dalam dunia iblis

Dunia iblis itu berat, biar Izana saja. Jangan penasaran, ntar jadi donat^^

Ingin Sanzu mencekik leher anak yang terlelap itu, ingin sekali, sangat ingin bahkan ia sudah mengangkat tangan nya perlahan hendak menyentuh leher mulus (m/n) yang masih terlelap di dalam peti mati kesayangan nya.

GREP
"Apa yang kau lakukan?"

"?!"
Sanzu berjengkit, menatap Rindou yang mencekal lengan nya sambil menatap nya tajam kemudian berkata "sejak kapan kau di sini?!"

Rindou mendecih, menepis tangan Sanzu lalu berkata "aku tidur di sisi satu nya. Kau tak melihat ku?syukurlah aku bisa mendengar ocehan tak penting milik mu itu walau itu membuat telinga ku nyeri"

Sanzu bergeming dengan perempatan merah di dahi nya. Entah kenapa mulut Rindou tiba tiba jadi setajam mulut (m/n) sekarang

"Kau peduli dengan nya?kau bahkan tidak dekat dengan nya"ucap Sanzu mengingat yang dekat dengan anak itu hanya Ran dan Kakucho selain Mikey yang selalu berdebat perkara hidup dan kuburan dengan bocah itu

Rindou memutar bola mata nya jengah"lebih baik urungkan niat mu, kau tak tau siapa yang menjaga nya"

"Iblis mimpi?memang nya itu nyata?itu pasti cuman halusinasi ku"sinis Sanzu dengan songong nya

"....orang yang mengakui halusinasi yang telah membuat nya gila. Boleh juga, jika sudah benar benar tak waras lambaikan tangan ya?aku tau RSJ mana yang akan menampung orang seperti mu"ok itu cukup kejam ok?

Sebenarnya duta roasting kita di sini itu Sanzu, (m/n) atau Rindou?!

"Cih, untuk apa kau melindungi nya?dia yang telah menghalangi ketua"ucap Sanzu ketika Rindou menatap nya dingin dengan kulit pucat yang entah kenapa mampu membuat Sanzu berkeringat dingin dengan wajah pias.

Hei..

Kau yakin itu benar benar Rindou?

Sanzu mengusap tengkuknya, memilih pergi karena aura tak mengenakkan Rindou dan segera bergegas pergi tanpa menyadari kamera  Cctv di lorong yang tengah ia lewati telah tertutup oleh bongkahan es yang membekukan nya.

"...kau aman"lirih Rindou sambil mengelus pipi (m/n) tanpa mengganti ekspresi nya sedikit pun

Benar benar datar dengan kulit pucat dan aura mengerikan milik nya.

Sosok Rindou bergeming, tiba tiba sosok nya berubah menjadi sosok pria jangkung dengan obsidian Ruby yang memancarkan cahaya merah yang terkesan redup.

"Mucho Kun, Izana Kun memanggil mu"suara iblis perempuan itu terdengar

Sosok gadis bersurai pirang dengan sayap malaikat di punggung nya tengah berdiri di atas atap ruangan sambil tersenyum ke arah nya.

"....sejak kapan aku berubah jadi pemakan manusia begini?"Gumam Mucho melangkah pergi dengan Akane yang melompat dan duduk di bahu kanan nya

Iblis penggoda cantik itu terkikik, menaruh ke dua tangan nya dengan anggun di depan mulut nya lalu berkata "Ara?bukan kah kita berhutang pada Muzan sama karena mau memberi darah nya pada kita?"tanya Akane sambil menggerakkan kaki cantik nya yang memakai sepatu dengan hiasan kupu kupu di depan nya

"....tugas kita hanya melindungi (m/n) bukan?aku bingung kenapa Muzan sama sangat ingin mengurung cucu nya sementara Izana sangat ingin melepaskan nya ke dunia"hei Mucho, seorang ibu tak akan rela melihat anak nya hidup dalam sangkar

Selama ini (m/n) hanya mendapat kesempatan keluar benteng saat sekolah dan acara penting saja. Jadi ketika anak itu ada di bawah Bonten, entah kenapa Izana malah membuat nya menjadi kesempatan agar anak nya bisa bebas meski tak se bebas seharusnya.

Akane kembali cekikikan. Tampang saja seperti malaikat. Tapi tabiat iblis tetap lah iblis. Dia sudah kehilangan sisi manusia nya sejak pertama kali mendapat darah dari Sang raja iblis itu sendiri

"Ii na..aku selalu menggoda Izana Kun, sayang sekali dia seorang uke dan aku penasaran dengan adegan panas nya dengan Kakucho"kau ini iblis penggoda atau seucul fujoshi yang berkeliaran?

Mucho tak peduli, terus melangkah pergi kemudian berkata "tutup mulut mu itu Akane"
.
.
.
"Ara, tapi bukan kah itu menyenangkan?"

TBC
Plot twist?
Setelah ini flashback kenapa mereka masih idup^^

Jangan lupa Vote nya Minna (⁠。⁠ŏ⁠﹏⁠ŏ⁠)
75vote lebih dalam sehari langsung up lagi!!

[END]Half Demon-Tokrev x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang