23.Tangisan ke dua

879 171 11
                                    

.
.
.
Kebakaran, kehancuran, kericuhan dan darah di mana mana. Nampak sosok anak berusia 12 tahun berdiri dengan tatapan mata yang seolah di penuhi rasa lapar terus menatap ke arah telapak tangan nya yang di penuhi oleh darah korban nya.

Kobaran api membakar seluruh tempat, Surai putih nya kini ikut ternoda oleh darah namun sosok itu hanya bergeming dengan liur yang menetes dari mulut nya.

Saat sosok itu membuka mulut nya, maka akan terlihat gigi taring yang mencuat tajam dari sana.

"Iblis...dia memang iblis.."ucap Sanzu berkeringat dingin sambil memegang erat katana milik nya.

Tangan pria itu gemetar, nampak pias karena ia tadi sempat memotong tangan (m/n) namun iblis itu terlanjur beregenerasi dengan sangat cepat.

"Ukh-.."rintih kakucho dengan darah yang menetes dari kepala dan mulut nya.

Pria itu meringis, menatap tak percaya dengan semua kehancuran yang terjadi karena kelakuan iblis kecil itu lalu berteriak "(M/N) HENTIKAN!KENAPA KAU LEPAS KENDALI?!"teriak nya sedangkan Ran sudah tergeletak tak berdaya dengan abu yang mengotori pipi mulus nya.

Iblis itu bergeming, menoleh ke arah kakucho yang berjengkit dengan nafas yang sontak ia tahan tak lupa ekspresi ketakutan yang kental dari wajah nya.

Tubuh pria itu tanpa sadar bergetar, tak mampu berkata apa apa lagi saat melihat tatapan raja iblis muncul dari ke dua manik Ruby itu lalu bergumam"apa..yang terjadi?"lirih nya

Sekelebat bayangan memori nya dengan iblis kecil itu terlewat. Mulai awal pertemuan mereka yang tak di sengaja dan semua hal yang sempat menjadi kenangan kecil ke dua nya.

Kini bocah tukang roasting itu berdiri dalam sosok raja iblis yang mengerikan, melahap semua penjaga yang menghalangi nya namun tetap menyisakan mereka sebagai penonton atau mungkin hidangan penutup untuk nya?

Iblis itu tersenyum simpul, berjalan mendekati Sanzu yang terus menjaga jarak dari nya lalu berkata "pedang tumpul dan keahlian kecil mu tak akan mempan melawan ku loh"

DEG
Sanzu tercekat, menjatuhkan pedang nya dan terduduk tak berdaya. Kini rasa takut benar benar sudah menguasai nya. Ia tak bisa melakukan apa apa lagi selain menunggu giliran nya untuk di makan.

DOR

DOR
Suara tembakan terdengar, berasal dari Koko yang terbelalak tak percaya.

Setiap ia menembakkan peluru pada tubuh (m/n), pemuda itu selalu beregenerasi sangat cepat. Tak ada yang bisa melukai nya Sekarang.

(M/n) perlahan menoleh, menatap bengis pada Koko yang bergetar ketakutan lalu berkata"kau ingin melawan iblis dengan senjata biasa?lucu nya Hajime san.."

"Kau bukan (m/n) kan?katakan dimana dia?"suara Mikey terdengar, pria yang babak belur dengan darah yang mengalir dari dahi nya itu bangkit, berjalan pelan ke arah (m/n) yang hanya menatap nya datar lalu berkata

"Aku adalah (m/n) yang sebenarnya"

WHUSH
Kaki (m/n) berputar sangat cepat, melayang cepat ke arah kepala Mikey yang bahkan tak punya waktu untuk melihat kecepatan nya.

BUAGH
Hingga akhirnya tendangan bebas itu melayang, mengenai kepala Mikey yang kini tergeletak dengan kepala yang mengalirkan darah begitu tak berdaya.

Lihat lah..manusia itu lemah bukan?melawan setengah iblis saja mereka tak bisa, mengaku sebagai yang terkuat, mengaku sebagai yang terhebat. Pada akhir nya itu hanya menjadi sebuah omong kosong belaka.

Kakucho meringis, tidak..ia tak bisa membiarkan siapapun mati lagi. Bukan karena dia peduli pada Mikey, hanya saja..

"Jika di teruskan (m/n) akan jadi pembunuh sesungguhnya"ia hanya peduli pada bocah iblis itu.

Ia berjalan tertatih, mendekati (m/n) yang berhenti mencekik leher Sanzu lalu menatap dingin ke arah nya.

Pria itu tak peduli, hanya berjalan tertatih dengan jejak darah dari setiap langkah nya. Yang ia mau sekarang hanya menyadarkan (m/n) yang kerasukan!

".....kau mau mati juga yah"ucap anak itu mengangkat tangan nya yang mulai mengeluarkan aura biru terang bersiap menusuk kakucho dengan tombak kehidupan yang perlahan menyembul dari dalam telapak tangan nya.

Tatapan iblis itu terasa begitu hampa, kosong dan mengerikan di saat bersamaan. Mengarahkan telapak tangan nya ke arah Kakucho yang terus berjalan ke arah nya.

Setetes air mata jatuh dari pelupuk (m/n), entahlah, ia juga tak tau kenapa. Ia tak terkendali sekarang dan hanya mengarahkan telapak tangan nya pada kakucho yang hampir mendekati nya.

"Lenyaplah.. ayah.."lirih nya dengan cahaya yang makin menjadi terang seolah siap melenyapkan kakucho di saat itu juga.

"Siapa yang mengajari mu membunuh ayah mu sendiri putra ku?"

DEG
.
.
.
.
.
"Huh?!"Sanzu, Koko dan kakucho yang masih sadar mendongak, terbelalak saat melihat sosok Izana tengah berdiri di atas langit dengan tatapan tajam nya terus mengarah pada (m/n) yang menunduk dan sedikit mengerang karena merasa tengah di dominasi oleh sesuatu.

Jantung kakucho terasa berhenti berdetak, lelehan air mata mengalir jatuh begitu saja. Apa ini mimpi?ia yakin kali ini memang Izana yang asli!tapi bagaimana bisa?

Pria manis itu turun ke tanah, di ikuti para iblis kasta, Mucho-akane dan Rindou yang datang mengepung area.

(M/n) mengerang, pemuda itu meringkuk saat mata Izana mengeluarkan cahaya merah dan terus berjalan ke arah nya.

"Katakan siapa yang mengajari mu seperti ini?!"

(M/n) menutup telinga nya dengan nafas tak beraturan, mata nya mulai berkaca kaca sebelum akhirnya menangis dengan begitu keras seperti bayi yang baru di lahirkan.

"HUAAAAAAAAAAAAAAAAA MEREKA MENGGANGGU KU BU!MEREKA BERDIRI DI JALAN KU!AKU SUDAH MELAKUKAN SEMUA YANG TERBAIK TAPI MEREKA TERUS MEREMEHKAN KU!"Raung iblis itu menangis sambil memukul mukul tanah dengan kepalan tangan nya

DUG

DUG

DUG
(M/n) terus memukul mukul tanah di depan Izana yang menatap nya datar lalu berteriak"MEREKA YANG MEMULAI NYA!"

"MEREKA MENYEBALKAN!"

"BUNUH!BUNUH SEMUA NYA!"

"MEREKA MENGGANGGU KU!"

"OKAAAA SAAAANN!"teriak nya

"Bawa Mikey dan Sanzu kemari"ucap Mucho pada Akaza yang melesat menyelamatkan dua pria itu sebelum (m/n) makin meledak ledak dengan emosi nya yang mulai sempurna.

Anak itu terisak, menunduk di depan ibu nya dengan tubuh yang perlahan menciut, semakin menciut hingga akhirnya menjadi bayi yang menangis dengan pakaian yang menutupi tubuh mungil nya.

"........KYAAAAHHH KAWAIII!!"pekik semua iblis saat melihat Izana mengangkat bayi telanjang itu dan menenangkan nya tanpa menghiraukan tatapan mereka yang masih sadar nampak begitu cengo dan di penuhi kebodohan.

"....hehe, udah bisa nangis ya sekarang?anak mama udah gede"ucap Izana sumringah sambil mengecup pipi bayi nya menghiraukan kakucho yang memuntahkan darah dari mulut nya.

"....aku butuh penjelasan"Kakucho sepersekian detik sebelum pingsan di tempat

"..buang aja kali ya?siapa tau reader ada yang mau"gumam Rindou sambil menusuk nusuk pipi Ran yang tepar menggunakan ranting pohon yang entah ia dapat dari mana.

TBC
Awokwkwk bener, insiden ini hanya sebatas 'membangkitkan emosi (m/n)' yang tertidur selama ini. Tapi bayaran nya emen jadi bayiUwU

Kenapa?Kawa kasihan Ama kakucho gak kebagian jatah nge gendong bayi nya..

Jangan lupa Vote nya Minna (⁠。⁠ŏ⁠﹏⁠ŏ⁠)

[END]Half Demon-Tokrev x Male Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang