Bab 14

7.7K 631 121
                                    

Mata Biu terbelalak karna terkejut melihat orang yang ada dihadapannya

Itu Dew, Kak Dew

Teman masa kecil kak Tama

Dan juga mantan kekasihnya

Hubungan mereka berakhir dikarenakan sang kekasih harus pergi ke luar negara untuk meneruskan perusahaan sang ayah

" Kak Dew kapan tiba? " ucap Biu dengan senyum teduhnya, baiklah Biu mengaku di dalam hati dia teramat merindukan Dew

" Lusa kemarin " jawab Dew seadanya, maniknya teralihkan dengan sesosok yang berada di belakang Biu

Tentu ia kenal siapa orang itu

Dan juga tentu ia tahu dia siapanya Biu

Dalam diam tangan Dew terkepal erat, merasa tidak rela jika kesayangannya Biu, sudah menjadi milik orang lain. Tapi apalah daya

" Apa kabar Biu? "

" Tentu Baik kak. Ah! Aku lupa mengenalkan " Biu merasa suasana yang canggung mencoba untuk mencairkan, ia meraih sang suami untuk mendekat padanya

" Kak Dew, ini Bible. Suami nya Biu "

Serasa tertusuk hati Dew oleh ribuan paku tajam, walau ia sudah tau status keduanya hatinya sangat sakit ketika sang kekasih memperkenalkan yang di hadapannya ini adalah suaminya

Bible yang dari tadi memang sudah merasakan adanya sesuatu tentang keduanya, merasa senang dan penuh kemenangan. Ia tersenyum tampan sembari menatap lelaki yang dipanggil oleh sang istri ' Kak Dew ' itu

Lagipula Bible sudah kenal yang ada dihadapannya ini, jadi ia tak perlu lagi memperkenalkan dirinya karna pasti juga yang ada dihadapannya ini mengenal dirinya

Tama yang melihat itu dan mengerti perasaan sang teman, hanya bisa mengusap bahu sang teman dengan lembut bermaksud menenangkan

Dew hanya bisa tersenyum teduh dibuatnya

Sedang itu Nyonya Adaire dengan tiba-tiba bersuara yang membuat suasana menjadi lebih baik

" Mari kita duduk sembari memakan kue yang dibeli oleh Biu! "

***

Setelah makan malam berlangsung dan bersantai sebentar di ruang sofa sembari menikmati sebuah teh hangat dan kudapan, Bible dan Biu pamit untuk pulang

Nyonya Adaire menyarankan untuk bermalam, sebenarnya Bible mau-mau saja tetapi entah Biu yang tidak mau

Sebelum benar-benar pulang, ada drama sedikit yang akan dilakukan oleh pemuda Jakapan itu

Ia memeluk sang ibu dengan erat dan menangis layaknya anak kecil yang tidak mau di tinggalkan oleh sang ibu

Tama melihat itu hanya menggelengkan kepala

" Kan sudah mamah bilang, bermalam saja " tapi Biu menggelengkan kepalanya lalu berucap yang membuat Tuan Erland merasa anak nya telah dewasa dan mengerti keadaan

Dengan isaknya ia berucap. " Biu bukannya gak mau bermalam mah, tapi kasihan kak Aira dirumah sendiri  hiks " Bible yang mendengar itu seketika berdebar, astaga ia baru ingat

Istrinya! Hari ini dia belum bertatap muka dengannya semenjak perihal kemarin, bahkan saat sarapan tadi sang istri tidak keluar kamar

Astaga.. Gara-gara dia yang sangat fokus akan Biu hari ini, dia jadi lupa dengan sang istri yang sempat ia bentak semalam, semesta...

Semoga istrinya tidak ambil hati dengan kejadian semalam...

" Yasudah, Biu pamit ya mah, pah " Biu menyalami tangan sang ayah, ibu, dan Tama

FATE-BIBLEBUILD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang