Bab 16 🔞

12K 664 86
                                    

" Biu, kamu ngapain kesini nak? "

" Loh papah, Biu kesini mau nganterin makan siang buat suaminya Biu " sengaja Biu menekankan kata terakhir biar wanita yang ada di hadapannya ini semakin berkeringat dingin. " Papah ngapain disini?  "

Mendengar jawaban sang anak,  membuat Tuan Erland merasa terharu sangat, lihat anaknya, anak bungsunya sudah benar-benar menjadi seorang istri. Dahulu sang anak juga kerap mengantar makanan untuknya, mengingatnya singkat membuat Tuan Erland rindu dan rindu akannya. Ingin rasanya mengulang namun itu tak akan mungkin terjadi, yang hanya bisa Tuan Erland lakukan hanya mengingat masa-masa bersama sang anak bungsu

" Pah kok diem? " tegur Biu yang membuat Tuan Erland seketika sadar

" Eh, iya. Papah kesini habis nemuin Tuan Daryan" Biu hanya membulatkan mulutnya. " Yasudah kamu masuk gih, papah mau pulang dulu, kamu hati-hati nanti pulangnnya " Biu hanya mengangguk lalu memeluk sang ayah dan mengecup pipi nya tentu orang yang berlalu lalang disana mengalihkan atensi kepadanya dan tampak menatap Biu segan

" Papah duluan ya " Ucap Tuan Erland sebelum benar-benar melangkahkan kakinya keluar dari sana

Biu melanjutkan langkahnya,  sebelumnya ia menatap sang resepsionis yang menunduk padanya dengan senyum jahat, terlintas sebuah hukuman yang akan ia berikan kepada wanita bersurai hitam itu

***

Biu sampai di depan ruangan sang suami, seorang wanita yang tampak lebih tua darinya dan menjabat sebagai seorang sekretaris sang suami menyuruhnya untuk langsung masuk sahaja tanpa harus mengetuk atau apalah terlebih dahulu, tentu ia langsung masuk tak lupa mengucap permisi dan dilihatnya lah sang suami sedang tampak mengutak-atik sebuah laptop secara serius

Dan.. Oh semesta.. Suaminya benar-benar sangat tampan, ketampanannya bertambah saat berkerja begini!! Sungguh!! Betapa beruntungnya Biu jika hanya Biu yang memiliki dirinya tanpa harus berbagi.. Oh semesta bisakah?

" Bai " panggilnya, Sang suami menoleh dan tersenyum tampan, tungkai kaki Biu melangkah untuk mendekat ke sang suami, tak lupa ia meletakkan sebuah tas jinjing yang ia bawa di sebuah meja yang terdapat di dalam ruangan suaminya ini

Ia memeluk sang suami dengan erat saat sang suami bediri dari duduknya, ia merasakan tangan sang suami juga melingkar di tubuhnya—membalas pelukannya, hehe Biu suka ketika sang suami jinak seperti ini dengannya

" Orang yang berkerja disini sangat menyeramkan " Tiba-tiba Biu mengadu dengan suaranya yang terendam di dada bidang Bible, membuat sang empu mengerutkan dahinya bingung. Juga dengan tiba terlintas sebuah pikiran di kepala Bible

" Mereka membuatmu tidak nyaman? "

" Iya, a-aku tidak tahu apa salah ku, Bai. D-dia berkata yang tidak-tidak kepada ku " masih dengan suara yang terendam dada sang suami, Biu dalam hati berharap jika aduan nya ini membuat sang suami melakukan sesuatu kepada sang resepsionis yang tadi sangat tidak baik kepadanya

Mendengar ucapan sang istri membuat hati Bible tidak nyaman hati, berani sekali mereka. " Siapa, Biu? Beritahu kepada saya, biar saya memberinya hukuman! "

Di dalam hati Biu tentu bersorak kesenangan, lihat Bible perhatian kepadanya bukan?

" Resepsionis yang ada di lobby itu "

Bible menghela nafas, oh jadi sebelum tadi dia dihubungi, sang resepsionis sempat berlaku tidak sopan kepada sang istri, sungguh!

" Sebentar, Biu " Ucapnya melepas pelan pelukan sang istri, lalu meraih telpon genggam untuk menghubungi seseorang

" Reyna, ke ruangan saya sebentar "

" .... "

" Aku mau duduk " Ucap Biu

FATE-BIBLEBUILD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang