Bab 42

4.7K 488 155
                                    

" BIU! "

Aira yang baru saja membuka pintu, berteriak melihat Biu yang sedang menggores lengannya menggunakan pisau yang sedang dipegangnya, keduanya terkejut melihat yang terjadi, Dokter Lara bahkan berlari menghampiri sang empu

Biu mendengar teriakan itu, suaranya terasa tak asing, ia menoleh ke sumber suara, wanita itu tampak seperti sosok yang dikenalnya

Dokter Lara dengan sigap mengambil sebuah kapas, perban, serta plaster yang memang sudah tersedia di dalam laci nakas di ruangan tersebut

" Hentikan, Biu! " ucap Aira yang sudah berada di dekat sang empu, " Berikan pisau itu! "

Biu hanya menatap Aira dengan rasa kesal, lalu ia berucap, " Aku ingin mati, Dok! Percuma aku hidup, tapi tersiksa! Jangan menghalangiku! " Biu ingin mengiris lengan nya lagi, lalu Aira dengan segera mencegah, ia merebut pisau yang dipegang oleh Biu, meski tangan nya ikut tergores, tapi tidak apa, yang penting pisau yang dipegang oleh sang empu berhasil direbutnya

" KEMBALIKAN ITU! KAU JANGAN IKUT CAMPUR URUSAN KU! "

" TIDAK! SADARLAH BIU! BUNUH DIRI BUKANLAH AKHIR DARI SEMUANYA! "

" KAU TIDAK TAHU APA-APA! KAU HANYALAH DOKTER YANG DIPERALAT DEW! BERIKAN ITU! "

" AKU AIRA, BIU! " Aira dengan langsung membuka masker yang menutupi wajahnya, Biu yang melihat tidak bisa untuk tidak terkejut, wanita itu... Aira?

" Aku akan menolong mu untuk keluar dari sini " ucap Aira, Biu yang terdiam, lalu terdengar suara isak tangis darinya

" Kak Aira, hiks "

Biu menangis keras, Aira mendekat lalu memeluk sang empu dengan erat, Aira juga ikut menangis, melihat Biu yang sangat kurus dan penampilan nya yang sangat amat terlihat menyedihkan, itu sungguh membuat hati Aira berdenyit sakit, dia seperti bukan melihat Biu

Bahkan pipi tembam nya menjadi tirus, nampak sang adik tidak makan dengan baik

" Kak, Biu takut. Biu sangat takut, kak. Keluarkan Biu dari sini, Biu mohon, hiks " adu Biu dalam isak tangisnya

Aira mengusap surai Biu, " Aku pasti akan berusaha, Biu. Maafkan aku yang terlambat mengetahui hal ini "

Dokter Lara melihat, juga tak bisa untuk tidak meneteskan air mata, ia sungguh terharu dengan yang dilihatnya. Mereka berdua sangat tampak akrab, terlepas mereka adalah siapa, mereka sungguh seperti saudara kandung

Dokter Lara tiba-tiba teringat sesuatu, ia dengan cepat meraih sebuah kursi roda yang memang juga tersedia disana, ia mendekat ke keduanya

" Nyonya, Tuan, kita harus cepat, sebelum Dew kembali, Tuan Build, saya akan mengobati luka itu dahulu "

" Kita akan keluar dari sini " bisik Aira terhadap Biu

Aira melepas pelukan tersebut, lalu mempersilahkan Dokter Lara untuk mengerjakan tugas nya

Setelah selesai, Dokter Lara dan Aira membantu Biu untuk beranjak dari kasur ke kursi roda

Grep!

Biu sekarang sudah duduk di kursi roda

" Kita ke ruangan dokter Nu " ungkap dokter Lara

Aira mengangguk, meski ia tidak tahu siapa yang dimaksud dokter Lara, Aira mulai mendorong kursi roda tersebut

" Kita harus cepat " ucap Aira

Mereka membawa Biu pergi dari sana

Biu dalam hati sangat bersyukur kepada semesta, hari yang Biu harapkan akhirnya datang

FATE-BIBLEBUILD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang