16. 1 Langkah lebih cepat

14 9 11
                                    

HAI......
MAKASI YA SUDAH MAU MAMPIR MEMBACA CERITA INI

JANGAN LUPA KOMENT DAN KASIH DUKUNGAN OKAY BIAR AKU SEMANGAT BUAT PART SELANJUTNYA

HAPPY READING...

                             *****

Sinar Matahari sudah masuk ke celah celah kamar Seseorang, seseorang yang kini masih terlelap begitu damai, mungkin karena saking pulesnya atau bermimpi sangat indah bisa jadi juga malas untuk bangun.

Tepat pukul 06 :00 jam alarm berbunyi seseorang itupun terganggu, Alih alih marah karena tidurnya terusik, perlahan ia membuka matanya dan mengucapkan Pagii
Ia bangun hal pertama yang ia lakukan adalah mengecek Handphone nya

Saat layar handphone nya menyala hal yang pertama lihat adalah sebuah wallpaper yang bertuliskan "Berangkat bareng Senja"
"Shitt, gue lupa"
Ya Samudra pun terlonjak kaget ia buru buru memasuki kamar mandi bergegas secepat yang ia bisa.

"Buku mapel Pada kemana sih, disaat nyari buru buru aja tu barang kagak ada" No jangan sampai mood Samudra buruk pagi ini sebisa mungkin Ia tenang namun gesit

"Udahlah bawa aja semua" pilihan yg tepat pikir Samudra memasukan semua buku mapel nya ke dalam tas.

Saat merasa sudah selesai ia beranjak keluar Kamar saat Ia di ujung pintu ia teringat sesuatu
"Belum pakai parfum, masa ganteng ganteng gini gak wangi" Samudra kembali ke meja tempat menyimpan parfum nya ia menyemprotkan di beberapa bagian tak lupa ia mengaca juga.

Samudra melewati ruang demi ruangan begitu saja ia melupakan sarapannya lagi
Menyalakan motor kesayangan nya sambil menunggu panas ia melihat jam menunjukan pukul 06:20 .

Bukanya saat saat seperti ini yang harus ia lakukan adalah mengabari Senja.
Samudra membuka kontak tak banyak pikir untuk menelpon Senja.
Namun tak kunjung Senja mengangkat panggilan nya membuat Samudra Khawatir
"Apa senja lagi dijalan udah berangkat?, Eh ga kayanya masa tidur tuh anak" Samudra mencoba berfikir Begitu

Samudra langsung beranjak, melajukan motornya dengan kencang namun tetap Hati-Hati.
Sampai didepan rumah senja ia langsung mengarah pintu sampai sampai ia lupa mencopot helmnya.

Seseorang yang sedang duduk di kursi teras sebelah rumah pun terkekeh melihat Samudra yang mengetuk pintu dengan cepat apalagi mukanya yang terlihat cemas, saking fokusnya Samudra ia tak melihat orang itu

"Sam" panggil senja

Samudra yang mendengar ada seseorang memanggil nya pun menoleh ke sumber suara muka Samudra berubah Tenang tak secemas atau sepanik Tadi.

Senja melangkah mendekati Samudra
"Lo Abis dikejar apa?, Keliatan buru buru gitu" tanya nya

"Gue telat bangun, takut Lo udah duluan" jelas Samudra

Bolehkah Senja Senang rasanya seperti Samudra memproritaskan dirinya
"Santai aja, udah sarapan?"

Samudra menggeleng ia tak memikirkan itu toh ia bisa sarapan di sekolahnya
"Udah lama nunggu?" Sungguh ada perasaan tak enak yang belum hilang di Samudra Ia sedikit merasa bersalah

"Lama tapi gak papa ko" Senja tersenyum "kalo gitu Lo sarapan dulu ya" Tawar nya

"Gak usah, langsung berangkat aja" Ajaknya Senja pun mengangguk patuh

Saat di dekat motornya Samudra bingung ia mencari helmnya.
Senja yang tahu menahan untuk tertawa

"Wait, Sen helm gue di ambil siapa?" Samudra berusaha mencari ke lingkungan rumah Senja

"Ko tanya gue" iseng Senja tolong ingat misi senja Sekarang akan sering menjahili Samudra

"Kan cuma ada Lo, masa gue tanya ke pohon"

"Sekalian tanyain aja motor Lo"

Melihat Samudra berusaha mencari helmnya ia makin ingin tertawa sampai akhirnya ia tak tahan tertawa begitu saja

Mendengar tawa Senja Samudra heran, Ada apa dengan Senja?

"Sam Lo nyari helm, kalo di kepala Lo itu apa"
Akhirnya Senja memberi tahu

Samudra memegang kepalanya ia menghela napas panjang bagaimana bisa hal memalukan ini terjadi.

Samudra menghampiri Senja yang masih tertawa, ia tersenyum melihat senja disaat tertawa mata gadis itu menyipit
"Mulai lagi iseng nya"

"Maaf, lagian Lo ada ada aja, udah yuk berangkat"

Mereka menuju Sekolah lebih tepatnya Sma Pransca dulu karena sekolah Samudra lebih jauh, Namun searah dengan Sma Pransca

Di perjalanan mereka sama sama diam, Samudra tadinya fokus namun tiba tiba terbelesit kejadian saat Senja tak sengaja menciumnya, ia pikir Senja akan canggung namun sepertinya gadis itu sudah lupa.

Samudra sadar mereka kini seperti sudah pacaran saja, Sungguh Samudra benar benar ingin Senna di sampingnya selalu, ia butuh Senja, baru pertama kali ini ia merasakan hal ini.
Samudra berhenti di sebelah seberangan biasa siswa siswi menyebrang, saat Senja ingin turun dari motor Samudra melarang
"Gak usah turun" pinta Samudra

Mengenyeritkan dahi heran tak paham namun tetap nurut Senja tak beranjak dari sana

Tepat saat peluit pak satpam berbunyi Samudra ikut menyebrang kan motornya
Lagi lagi Senja tersenyum ia mengerti maksud Samudra

Tepat di sebelah gerbang sekolah Senja turun melepaskan helm lalu menyerahkan ke Samudra, Sama hal nya Senja Samudra pun ikut turun ia menempatkan helm yang di pakai senja ke bagian belakang motornya.

Selagi Samudra sibuk Senja merapihkan rambutnya lewat kaca spion

"Udah cantik gak usah ngaca lagi" celetuk Samudra

"Emang" Senja membanggakan diri

Mereka tak sadar terlihat siswa siswi memperhatikannya karena posisi mereka di sebelah gerbang
"Belajar yang bener Lo"

"Tiep hari juga bener, makasi Sam udah berangkat bareng malem lanjut belajar gitar ya"

"Oke, Pulang sama siapa?"

"Sama lo, kan berangkat nya juga sama lo"

Samudra bingung ia sudah terlanjur bilang kalau pulang nanti akan bersama sahabatnya namun lagi lagi tak banyak pikir Samudra mengiyakan.

"Iya"

Melihat respon Samudra, membuat Senja berfikir apa ia merepotkan Samudra seharusnya ia tak boleh minta pulang bersama Samudra harusnya ia cukup tau diri, Namun ia juga merasa sifat Samudra memang begitu kan?

"Kalo gitu gue pergi, takut telat nih" ucap Samudra ia melirik jam tangannya

"Yaudah hati-hati Sam" ucap Senja sambil tersenyum
Melihat Samudra memasang helm, dan membalas Senja dengan anggukan diserati senyuman sungguh Senja terpana
Cowok itu terlihat tampan hari ini, lebih tepatnya sangat Tampan.

BERSAMBUNG.....

NEXT CHAP BAKALAN PENUH DENGAN SAMUDRA SENJA

YANG LAINNYA KESAMPING DULU, MAU BIKIN SAMUDRA SAMA SENJA BAHAGIA DULU YA.

BYE DI CHAPTER SELANJUTNYA

Setenang SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang