HAI......
MAKASI YA SUDAH MAU MAMPIR MEMBACA CERITA INI
🤗🤗🤗🤗🤗🤗JANGAN LUPA KOMENT DAN KASIH DUKUNGAN OKAY BIAR AKU SEMANGAT BIAR CEPET UPDATE PART SELANJUTNYA😁
HAPPY READING...
********
Mereka berlima menghabiskan waktu dari sore hingga pukul 8 malam,di basecamp.
Banyak sekali obrolan obrolan yang garing dari Langit maupun lawakannya, Monna yang juga bertingkah lucu di mata mereka berempat, apalagi ketika Bumi, Langit Monna yang berdebat hal sepele.Sedangkan Angkasa dan Samudra mereka berdua Kebagian Diam dan tertawa saja Yang satu Cuek satunya lagi keras kepala perpaduan yang cocok bukan.
Ketika bersama mereka akan sedikit melupakan waktu, mengobrol panjang lebar dari Topik yang ringan hingga Rencana masa depan, Jangan salah menilai Bumi dan Langit karena sikap mereka berdua yang prik, nyatanya mereka berdua lah yang sangat menata masa depan nya dengan rapih.
"Habis lulus, gue mau lanjut kuliah jurusan arsitektur bro" ucap langit cowok yang terkenalnya pintar matematika di antara sahabatnya itu
Bumi yang tak mau kalah dengan langit, ia juga memberi tahu perihal jurusan yang akan dia ambil ketika menjadi mahasiswa.
"Sudah kuduga emang Lo kan pinter matematika Lang"
Dengan bangganya Bumi mengatakan
"gue lanjut jurusan komunikasi"Mendengar itu ide jail Mona terlintas
"Lo kan suka ngomong ya mi" gurau Monna, menggoda Bumi dengan manaik turunkan kedua alisnya sambil tersenyum meledekLangit pun sama dengan Monna, menimpali godaan untuk Bumi
"Suka Kepo Juga"Yang diucap Monna dan Langit memang faktanya bumi begitu, Mereka benar dan gak salah buktinya Bumi tak menyangkal
Sekarang giliran Monna, gadis itu ingin memberi tahu sahabatnya sekaligus membanggakan dirinya
"Gua Sejarah Musik, Karena nyambung sama Hobi gue yang Nyanyi sambil main alat musik, Setuju gak Sam?"
Bahkan hal kecil seperti ini saja Samudra yang jadi orang pertama ditanya MonnaSedari tadi Samudra mendengar dan memperhatikan para sahabatnya, mendengar Monna meminta pendapatnya ia membalas senyuman yang manis
Samudra mengangguk kan kepalanya beberapa kali
"Setuju, Apapun hal baik apalagi masadepan gue dukung kalian" Samudra menjawab dan seolah menegaskan perkataannya bukan hanya untuk Monna saja, tetapi teruntuk yang lainnya juga.Monna ia Tersenyum, Hal begini saja membuatnya sudah bahagia karena Samudra menyetujui, Dia juga memberi tahu karena ingin membuat Samudra Bangga kepadanya
Bisa dibilang Caper, Samudra harus tau hal hal tentang dirinyaDua orang lainnya hanya mengangguk mendengar ucapan Samudra
Mereka Bumi dan LangitSudah biasa Angkasa ada di situasi sekarang
Sejauh Angkasa mengelak dan berusaha nyatanya dia kalah oleh Samudra.
Mendengar Tadi Ucapan Monna, ia hanya tersenyum miring mungkin untuk dirinya sendiri yang Merasa Payah dan menyedihkan."Lo gimana sa?" pertanyaan Langit untuk Angkasa
Sebelum menjawab Angkasa tersenyum sembarangan arah ia tak menatap lawan bicaranya
"Perusahaan orang tua gue banyak, Tinggal minta satu Urus selesai" sombong nya tapi emang benar Orang tua Angkasa itu pembisnis, Angkasa yang Anak tunggal Bukanya dia terlalu berharap tapi nyatanya ia sebagai pewaris keluarganya nanti.Uh mendengar Jawaban Angkasa yang terdengar enteng ingin rasanya Langit berganti posisi.
"Tapi kan Lo juga perlu ilmu buat ngurus perusahaan sa, apalagi perusahaan segede itu" Langit yang memberikan saran, benar bukan sayang sekali jika perusahaan besar namun salah mengolah bisa bisa gulung tikar itu perusahaan, bukanya Langit meremehkan atau meragukan Angkasa tetapi jaga jaga saja pikirnya.Lagi lagi Angkasa tersenyum pria itu banyak senyum hari ini.
"Gue tiep hari belajar sama bokap tentang perusahaan" Angkasa Memberi tahu singkat, padahal Di balik kata belajar nya tersimpan banyak sekali hal hal cemerlangSini ku beritahu Angkasa itu si keras kepala.
Diam nya Angkasa itu Emas, Tak terlihat prosesnya tapi keberhasilan sudah tertata rapih tinggal tunggu waktunya saja Akan ditunjukanSekarang saja ia sudah bisa menggantikan Rapat penting bersama jajaran direktur perusahaan.
Tiap hari sudah biasa dengan kertas kertas Laporan perusahaanKetika disekolah pun sama Angkasa hanya diam ketika teman sekelas nya banyak yang caper ke guru guru mata pelajaran, contohnya bumi ketika ada guru ia akan seolah olah menjadi murid rajin nyatanya prett Pr saja ia sering meniru Samudra, Ketika Ulangan harian bekerjasama dengan Langit, dan saat Ujian Bumi akan merecoki Angkasa karena tempat Duduk mereka yang dekat.
Nilai Angkasa itu bagus, tapi kalau urusan maju kepapan tulis bukan minatnya
Dia tau posisi nya dimana, untuk nilai besar ia tak perlu caper tapi ia buktikan saat ujian semester
Samudra yang tahu gilirannya pun tanpa ditanya ia sudah bicara
"Gue lanjut sekolah penerbangan, mau jadi pilot" jelas SamudraBumi mengerutkan keningnya tiba tiba ia sangat tahu Apa keinginan Samudra.
"Loh loh bukanya Lo pengen jadi guru penjas ya Sam?" Tanya Bumi"Dulu iya, sekarang beda haluan" jawab Samudra
Sebelum banyak pertanyaan dari sahabat nya samudra berucap
"Ga usah tanya kenapa, emang pengen aja udah."Merasa jelas Bumi pun mengangguk mengerti
Teringat janjinya bersama Senja besok pagi
"Oh ya besok gue gak bareng kalian" tiba tiba Samudra memberitahu"Gak bareng berangkat sekolah Sam? Kenapa?" Tanya Monna
Samudra mengangguk lalu menjawab
"Gue bareng Senja""Yaudah bareng aja gak papa Sam, bisa ko kaya biasa kalian jemput gue terus Jemput Senja bareng" Ide Monna
"Gak usah buang Waktu" samudra menolak
Namun Monna kekeuh, sebenarnya Ia tak rela Samudra Akan berangkat bersama Senja
Baru beberapa hari saja Senja sudah menggeser posisinya di dekat Samudra pikir Monna"Samudra gue gak suka ya!" Ucap Monna
Mereka Berempat mengenyeritkan dahi heran kenapa dengan Monna bukanya sudah sering Samudra berangkat tak bersama Mereka hanya saja sekarang dengan alasan bersama Senja
" Gue gak nanya Mon" sinis Samudra Apa apaan pikirnya memang perlu Monna suka atau gak ketika Ia dengan Senja.
"Ko gitu, kamu berubah Sam" ucap Monna dengan muka memelas
Monna akan mengubah kata panggilan ketika ia sedang Menginginkan sesuatu dari Gue Lo jadi aku kamu.
"Pulang nya gue bareng ko" ucap Samudra yang menenangkan Monna sejujurnya dia capek seperti Drama yang Monna lakukan, Ia berkata begitu hanya menghargai Sahabat yang lain
Ketika tepat pukul 8 Samudra lah yang mengakhiri obrolan dan pamit pulang duluan dan disusul yang lainya.
BERSAMBUNG
NEXT....
PENCET BINTANG TEMAN TEMIN MOHON KERJASAMA NYA YABYE DI CHAPTER SELANJUTNYA

KAMU SEDANG MEMBACA
Setenang Samudra
Rastgele"Kalian sama Senja bukan pilihan,Kalian semua ada di hidup gue, tapi kalian gak bisa di samain dengan Senja!" Samudra menatap satu persatu Sahabatnya "Gue berhak Bahagia" Samudra mengatakan kalimat itu sebelum Pergi Bukankah setiap orang berlaku ego...