"Raksa, dunia ternyata sekompetitif itu, ya? Kamu nggak capek?"
"Kadang capek, sih, tapi mau gimana lagi ..., dunia secara nggak langsung nuntut aku untuk selalu berambisi dan gila harapan."
"Berambisi boleh-boleh aja, tapi jangan sampe lupa batasan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anonymous Chat
Bromin:
Gimana hari keduanya?
Klorin:
Udah kayak nanya bumil aja lu!
Bromin:
Haha, maksudnya hari sekolahnya
Capek ya?
Klorin:
Ga, biasa aja
Energi gue terkuras gara-gara ekskul olim doang
Bromin:
Kamu ikut ekskul olim juga? Olim apa?
Klorin:
Matematika
Bromin:
Haha sama dong
Klorin:
Siap-siap aja lo saingan sama gue, kan kita satu kota :)
Bromin:
Ck, songong amat 🤌🏻
Klorin:
Btw, ketemuan yuk?
Bromin:
Tapi jangan sekarang, aku belum siap.
***
Raksa tidak langsung pulang, ia duduk di bangku taman sendirian sambil menyantap kentang goreng yang baru saja ia beli di kantin. Setidaknya melihat anak-anak musik yang sedang latihan bisa menjadi bentuk self reward untuknya hari ini.
Natya yang juga belum pulang datang menghampiri. "Sa? Lo ga pulang?"
Raksa menoleh, mendapati Natya yang sedang menyeruput es jeruk. "Kamu sendiri kenapa nggak pulang?"
Gadis itu beralih duduk di sebelah Raksa. "Biasa, tugas ketua kelas."
"Emang kamu disuruh ngapain?"
"Bukan disuruh, sih, tapi emang udah kewajiban gue buat ngecek semua isi kelas terus ngnunci pintunya lagi. Oh, plus mampir ke kantin bentar. Ya gitu, deh."
Anakan rambut Natya menari-nari ditiup angin, sementara si empunya rambut sibuk menyeruput minuman sambil menikmati kegiatan soundcheck anak-anak musik.
