~PROLOG~

332 51 4
                                    

Ini prolognya guys panjang dikit hahaha^^

Let's Go!!!

PS : TYPO!!

.

.

.

PROLOG Irene

Seoul, 24 Desember 2018

Bae Joohyun, gadis 23 tahun yang biasanya dipanggil Irene itu sedang duduk di sebuah bangku taman bangunan apartementnya, hari ini langit sedang menurunkan saljunya menemani malam natal semua orang termasuk Irene, namun sejak beberapa menit yang lalu dia hanya duduk sambil melamun dengan hanya memakai celana bahan, sweater rajut berwarna pink pastel. Tubuhnya sedikit kedinginan tapi dia sepertinya enggan untuk bangun dari sana.

Jam sudah menunjukan pukul 22.30 PM, sudah tidak banyak orang disana, tapi dia masih betah untuk duduk disana namun detik berikutnya air matanya jatuh ke pipinya yang mulus, dia menangis, menangis dalam diam, tidak ada suara apapun yang terdengar selain hembusan angina malam ini.

Dia turun dari bangku taman lalu berjongkok, tangan kanan-nya menekan dadanya yang terasa sesak sambil menutup wajah kepangkuannya. Dia menangis karena kejadian beberapa menit lalu yang sebenarnya tidak bisa dia terima.

*30 Menit yang lalu*

Irene segera turun menuju taman didepan apartementnya setelah mendapatkan pesan dari seseorang yang tidak lain adalah kekasihnya. kekasih yang sudah menemani hidupnya sejak lulus dari sekolah menegah atas menemani kesendiriannya selama ini.

Gadis berumur 25 tahun itu sudah menjalin hubungan dengan kekasihnya selama hampir 7 tahun berkat dukungan kekasihnya juga dia mampu untuk melewati moment-moment sulit setelah kedua orang tuanya pergi secara mendadak. Dia turun kebawah secepat mungkin karena takut membuat kekasihnya menunggu kedinginan, bahkan dia sendiri lupa untuk memakai jaket tebal untuk menutupi tubuhnya.

Setelah dia sampai dibawah dia dapat melihat seorang laki-laki yang membuatnya jatuh cinta setiap hari itu, namun detik berikutnya ekspresi wajahnya berubah saat gadis itu melihat seorang gadis lain yang berdiri tepat disamping kekasihnya, ekspresi Irene menunjukan bahwa dia bingung dan juga merasa khawatir, khawatir jika fikiran jelek yang tiba-tiba muncul dikepalanya benar-benar terjadi.

"Suho Oppa, ada apa kau kesini? Ini sudah malam dan kau harus bekerja besok." Ucap Irene, matanya melirik lagi ke seorang gadis yang berdiri disebelah suho kekasihnya ini.

"Ah, Irene-ah ada yang ingin aku sampaikan." Ucap Suho, raut wajah laki-laki itu tidak baik, Irene merasa wajah Suho terlihat sedih, takut dan tatapannya seperti iba kepada dirinya, kenapa? Tangan Irene mulai berkeringat karena gugup dan takut.

"Apa ya...yang ingin kau katakan?" Tanya Irene, jujur saja fikirannya terus mengarah kearah negatif, dia tidak bisa menyembunyikan perasaan takutnya. Takut akan kejadian yang mungkin tidak bisa dirinya terima, kemungkinan terburuk dalam hidupnya. Tapi dia juga berusaha untuk berfikir bahwa tidak mungkin kan?.

Suho menarik nafasnya sebentar lalu laki-laki itu segera berlutut didepan Irene, membuat gadis disebelah suho segera menutup mulutnya karena terkejut, tidak percaya bahwa Suho akan melakukan hal seperti itu. Irene mengepalkan tangannya.

"Oppa...apa yang kau lakukan, kenapa kau berlutu begitu?" Tanya Irene suaranya bergetar, mencoba untuk biasa saja, namun dia tidak bisa menutupi ekspresi takutnya.

"MAAFKAN AKU IRENE-AH! Kau boleh memukul ku sepuasmu atau kau bisa memakiku. Aku...sungguh minta maaf." Ucap Suho, Irene memejamkan matanya sebentar dia tidak menyangka bahwa akan seperti ini kisah cintanya, dia tidak pernah mengira jika Suho akan memutuskan hubungan mereka – hubungan yang sudah dijalinnya selama 7 tahun dengan kenangan – kenangan yang mungkin tidak akan bisa dilupakan.

INTO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang