Update nih guys langsung aja yah hehe^^
Let's Go!!!
PS : TYPO
.
.
.
*Author POV*
Jimin tidak perduli dengan nama gadis itu, yang dia perdulikan siapa gadis itu sampai membuat Taehyung rela terluka deminya? Apa dunia sudah mau kiamat? Jimin masih diam sambil memikirkan gadis itu sampai pintu ruangan Taehyung terbuka.
"Oppa!"
Taehyung memutar bola matanya malas, bagaimana tidak, pekerjannya telah diganggu oleh seorang gadis yang selalu dijodohkan dengannya oleh ibunya, bolehkan Taehyung mengumpat, 'Fuck!' batin Taehyung.
Gadis itu berjalan tanpa dosa memasuki ruangan Taehyung dan langsung duduk dipangkuan Taehyung sambil mengalungkan tangannya di leher Taehyung, tanpa perduli kalau masih ada Jimin disana.
"Oppa, ayo makan siang denganku. Aku merindukanmu, kenapa kau tidak pernah mengabariku selama aku di LA, bahkan kau tidak menjemputku dibandara kemarin?" Tanya gadis itu dengan nada manjanya.
"Kim Jennie, bisakah kau turun dari pangkuanku, apa kau tidak lihat, aku sedang sibuk." Ucap Taehyung dingin, Gadis bernama Jennie itu cemberut setelah mendapatkan perlakuan dingin dari Taehyung.
"Kau jahat sekali Oppa! Padahal sudah lama kita tidak bertemu." Ucap Jennie merajuk sambil berlalu keluar ruangan dengan hentakan kakinya, setelah ini pasti Ibunya akan menelfon dan menerornya karena menolak ajakan makan siang Jennie.
Taehyung menghela nafasnya "Kenapa kau menolaknya? Bukankah makan siang dengannya tidak akan membuatmu mati. Kau tau sendiri jika Jennie merajuk dunia akan kacau." Ucap Jimin dan benar saja, detik berikutnya ponsel Taehyung berdering menampilkan nama ibunya.
"Sialan!." Ucap Taehyung lalu melempar ponselnya kearah Jimin, Jimin hanya menanangkap ponsel itu dengan tatapan bingung
"Angkat panggilan itu dan gantikan aku makan siang dengan Jennie, aku akan pergi soalnya ada urusan." Ucap Taehyung sambil menandatangani dokumen penjualan dan berdiri.
"What?" Protes Jimin.
Asal kalian tau Taehyung mempunyai dua ponsel, ponsel pertama itu adalah ponsel yang sering dihubungi Ibunya dan keluarganya dan yang satu lagi ponsel yang biasa dipakai untuk menghubungi teman, klien dan wanita-wanita yang ingin dia pakai untuk sekedar one night stand.
Taehyung keluar meninggalkan Jimin yang terus mengumpat pada bossnya itu "Sialan Taehyung." Ucap Jimin lalu mengangkat telefon ibunya Taehyung.
"Halo Ma'am." Sapa Jimin.
.
.
.
Maksud dari urusan Taehyung tadi adalah datang ke toko bunga tempat Irene bekerja, Taehyung baru saja masuk dan berdiri didepan kasir dimana Irene bediri dengan tatapan dinginnya.
"Ada yang bisa saya bantu Tuan?" Tanya Irene.
Taehyung hanya tersenyum "Mawar merah." Ucap Taehyung, Irene tidak mengerti sama sekali dengan jalan fikir Taehyung, untuk apa laki-laki itu membeli bunga dari toko ini, yang pada akhirnya bunga itu akan diberikan kepadanya.
Irene memberikan bucket bunga mawar merah itu pada Taehyung, laki-laki itu menerimanya dengan tangan kiri dan menaruh uangnya dengan tangan kanan, Irene bisa melihat tangan berplester itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTO YOU
FanfictionPatah hati memanglah sangat menyedihkan, bahkan meninggalkan luka begitu besar yang bersarang menjadi sebuah trauma yang menyakitkan. Irene hanya bermimpi hidup bersama mantan kekasihnya hingga tua bersama anak-anak mereka, namun kepercayaanya selam...