Hai~ Minal Aidin walfaidzin guys hehe i know aku udh 2 bulan lebih ga update mungkin kalian juga males bacanya, karena aku juga ngerasa kena writer block haha bingung mau ngelajutinnya gimana hehe tapi aku tetepa usaha selesain cerita ini pelan pelan terima kasih telah mau menunggu guys^^
Happy Reading^^
PS : TYPO!
.
.
.
*Author POV*
Irene membuka matanya perlahan lalu memperhatikan kesekitarnya, ketika dia tersadar ada dimana, Irene lpun angsung bangun dengan nafas memburu, dia panik dengan dirinya sendiri, bagaimana bisa dia tidur dengan nyenyak ketika dia habis membunuh seseorang.
Irene berdiri dari kasur menuju pintu kamar dengan terburu-buru hingga dia tersandung kakinya sendiri dan terjembab kelantai "Akh..." pintu kamar terbuka menampilkan wajah Taehyung. Taehyung yang melihat gadisnya dibawah karpet itu pun langsung menghampirinya.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Taehyung sambil membantu Irene berdiri lalu mengendong Irene ala koala, membuat wajah Irene bersemu merah. Taehyung duduk di sofa yang ada didalam kamar itu dengan Irene yang berada dipangkuannya.
"Tae...Taehyung, Sehun...."
"Ssstt...kau tidak perlu memikirkan hal itu lagi, aku sudah membereskannya sayang." Ucap Taehyung sambil mengelus rambut Irene, Irene mengepalkan tangannya dengan gemetar.
"Tapi, aku...aku membunuhnya." Ucap Irene sambil menatap hazel indah milik Taehyung, mata Irene kembali berkaca-kaca, dia begitu takut sekarang. Taehyung mengecup kedua mata Irene pelan.
"Tapi kau menyelamatkanku Rene." Ucap Taehyung.
Irene terdiam sejenak, dia sendiri tidak mengerti kenapa tiba-tiba saja berlari dan menusuk Sehun, apa itu hanya sebuah adrenalin yang muncul karena rasa takut kehilangan Taehyung? Irene tidak mengerti pada dirinya sendiri.
Kenapa dirinya bisa begitu takut untuk kehilangan Taehyung? Apa dia sudah jatuh hati pada laki-laki gila didepannya ini? Taehyung mengecup bibir Irene pelan lalu menatap wajah gadisnya.
"Ayo sarapan, aku sudah memasak sarapan untuk kita." Ucap Taehyung menurunkan Irene dari pangkuannya dan mengandeng tangan gadisnya untuk keluar kamar, sesampainya dimeja makan, Irene bisa melihat teman-teman Taehyung sudah duduk dimeja makan.
"Wow lihatlah pembunuh cantik ini?" ucap Jimin dengan sengaja, membuat Taehyung menatap temannya itu dengan tajam.
Irene dengan takut-takut menatap Jimin, dia tidak ingin dirinya dicap sebagai pembunuh. "Aku hanya bercanda, santai saja." Ucap Jimin lagi sambil memakan rotinya, Irene duduk dengan canggung sambil menatap punggung Taehyung yang sedang mengambil piring berisikan sarapan untuknya.
"Apa yang kau fikirkan saat menusuknya Rene?" Tanya Jimin lagi, Taehyung menaruh piring sarapan Irene didepan gadis itu.
"Ini bukan saatnya membahas masalah itu Jim." Ucap Taehyung ketus.
"Aku hanya penasaran."
Irene menatap Jimin sebentar lalu menggeleng "Aku juga tidak tau." Ucap Irene lalu menunduk, semua mata teman Taehyung tertuju padanya, membuat Irene semakin gugup dan takut.
"Berhenti menatapnya atau akan kucolok mata kalian dengan garpu!" ucap Taehyung mengancam membuat Jimin mendecih sebal lalu kembali memakan rotinya, yang lain hanya terkekeh melihat Taehyung yang sangat posesif itu.
"Makanlah dulu, jika Jimin bertanya lagi, diamkan saja." Ucap Taehyung sambil duduk disebelah Irene menatap gadisnya yang mulai memakan roti sandwichnya pelan, Irene menatap Taehyung bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTO YOU
FanfictionPatah hati memanglah sangat menyedihkan, bahkan meninggalkan luka begitu besar yang bersarang menjadi sebuah trauma yang menyakitkan. Irene hanya bermimpi hidup bersama mantan kekasihnya hingga tua bersama anak-anak mereka, namun kepercayaanya selam...