~CHAPTER 11~

145 34 1
                                    

Update guys^^ Selamat Tahun Baru sayang-sayang akooh, semoga Tahun 2023 ini kita semua sehat terus dan bahagia yah^^

Let's Go!

PS : TYPO

.

.

.

Taehyung memang menyuruh seseorang untuk mengawasi dan menjaga Irene selama dia tidak ada, hanya untuk berjaga-jaga saja. "Jadi sekarang kau bisa memberitahuku kan siapa itu Bae Joohyun?" Tanya Seokjin dengan senyum jahilnya.

"Huh?"

*Author POV*

"Aku yakin kau sudah tau tentang gadis itu lebih dulu hyung." Ucap Taehyung sambil merebahkan tubuhnya di kasur, Seokjin terkekeh memang dia langsung mencari informasi tentang gadis itu setelah mendapat info dari anak buahnya jika Taehyung sedang mendekati seorang gadis.

"Well aku tidak pernah mengira jika kau bisa menyukai gadis sederhana itu, sama Jennie yang sempurna saja kau tidak mau."

"Jennie membosankan, Irene jauh lebih menarik hyung," ucap Taehyung

"Ingat pesanku Taehyung, jika kau sudah berani untuk jatuh cinta dengan seorang gadis kau harus siap dengan semua konsekuensinya, kita bukan orang biasa Taehyung." Peringat Seokjin, dia khawatir jika adik kesayangannya harus merasakan hal yang sama dengan yang dia pernah rasakan.

Seokjin pernah kehilangan seorang gadis dihidupnya, dia tidak bisa melindungi gadisnya padahal dia sudah berjanji jika akan selalu melindungi gadisnya sampai dia mati namun ternyata dia salah, gadisnya lah yang pergi meninggalkannya duluan dan itu karena kesalahannya sendiri.

Taehyung yang melihat raut sendu kakanya itu menghela nafas "Jangan memikirkannya lagi hyung itu bukan salahmu." Ucap Taehyung, Seokjin hanya tersenyum agar adiknya tidak khawatir.

"Istirahatlah malam ini disini, pasti Mom begitu merindukan anak bungsunya." Ucap Seokjin, Taehyung hanya mendengus sebal, mau Mom merindukannya atau tidak Taehyung tidak perduli.

Seokjin pun keluar dari kamar meninggalkan Taehyung dengan fikirannya, dia jadi kepikiran dengan ucapan kakaknya, dia sangat tahu kejadian menyedihkan setahun yang lalu, kakaknya benar-benar terpuruk saat itu.

Tapi Taehyung bukan kakaknya, dia akan membunuh siapa saja yang mengancam nyawa Irene bagaimana pun caranya dan Taehyung juga tidak perduli dengan siapa dia berhadapan bahkan presiden sekali pun.

.

.

.

Paginya Taehyung sudah rapih, dia harus segera kembali, karena dia merindukan Irene, padahal baru semalam tidak melihatnya tapi rasanya seperti sebulan tidak melihat gadis itu, Taehyung turun keruang makan untuk sarapan.

"Morning Mom, morning Hyung." Sapa Taehyung lalu duduk.

"Loh, kamu pulang Taehyung, kenapa tidak mengabari mamah?" Tanya Ibunya yang sedikit terkejut melihat anak bungsunya duduk dimeja makan. Jika kalian bertanya kemana ayah Taehyung jawabannya adalah laki-laki itu sudah meninggal saat Taehyung berumur 15 tahun. Ibunya juga orang kaya raya sehingga tidak ada kesulitan saat menghidupi dua anaknya.

"Untuk apa? Aku akan segera kembali lagi ke kantor pagi ini."

"Memang anak kurang ajar! Apa kamu tidak merindukan mamah huh?" ingin rasanya ibu Taehyung mengetuk kepala anaknya dengan sendok sayur.

"Kau menelfonku setiap hari untuk apa aku merindukanmu?"

Ibunya mengangkat tangannya ingin menggetok kepala Taehyung namun ditahan oleh Seokjin "Udah Mom, Taehyung kan emang begitu anaknya." Jawab Seokjin menenangkan Ibunya.

INTO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang