Cinta pandangan pertama katanya. Tapi bagaimana jika cinta itu ternyata sudah ada yang memiliki? Bagaimana cemburunya ketika wajah itu sudah ada yang lebih dulu memandangi? Bagaimana caranya agar mata itu dapat memandangnya juga?
Bagaimana?
Duduk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gue ganteng banget ya..."
"Najis."
Saka tertawa pelan, menggelengkan kepalanya heran.
Heran dengan seorang Raisa Andriana yang selalu gengsi untuk mengakui kegantengan nya. Padahal, Fatur yang berjenis kelamin laki-laki pun mengakui kalau Saka ganteng.
Dan mungkin karena itu. Karena Raisa yang selalu melihat Saka dengan cara yang beda. Dan karena Saka pun melihat Raisa dengan cara yang beda. Sehingga keduanya bisa dekat seperti sekarang.
Raisa pernah bilang, "Puas-puasin dulu gih main ceweknya. Nggak apa-apa jadi playboy di saat muda, asal jangan pas udah bangkotan. Cari yang menurut lo pas dan cocok sesuai selera, kalo udah namu yang cocok ya pertahanin. Tobat jadi playboy nya."
Di saat cewek-cewek yang lain selalu memaki Saka, selalu menyumpahi Saka agar matinya masuk neraka. Raisa berbeda. Cewek itu justru mendukung Saka untuk menjadi Playboy di masa muda, hingga bisa menemukan rumah yang tepat untuk pulang. Mungkin juga, biar doa-doa dari para cewek untuk Saka masuk neraka bisa lekas terkabul.
"Dimana lo?"
"GGM, knapa?"
"Sama si bangsat?"
"Andina... Mumpung dia lagi ada di Majalengka kita maen bentar, besok udah balik lagi ke Bandung."
"Kirain sama si bangsat."
Dan setidak suka itu Saka pada Andika. Bukan karena Andika pacar Raisa. Melainkan karena Raisa bucin banget ke Andika. Meskipun cewek itu tau sendiri, kalau Andika adalah luka untuknya.
Sudah seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan, Saka menasehati Raisa agar segera sadar dari kebodohan hakikinya itu. Kalau misalkan Raisa takut tidak bisa move on dari Andika, biar itu menjadi urusan Saka. Kalau misalkan Raisa takut di ledek jomblo, biar Saka maju sebagai pengganti Andika. Pokoknya, Saka maju paling depan.
Tapi kalau seandainya Raisa tolak? Saka terus maju lah, pantang mundur, sebelum bendera kuning berkibar, doi masih bisa di kejar.
"Saka! Makan dulu...!"
Teriakan sang Ibunda dari luar kamarnya, membuat cowok itu langsung beringsut duduk. Melihat sekali lagi room chat antara ia dan Raisa, tersenyum tipis kala melihat poto profil WhatsApp milik Raisa.
"Cantik banget calon bini."
****
"Sesekali gue berdoa pada Tuhan. Semoga sahabat gue ini bisa cepat sadar dan cepat menyelesaikan hubungan nggak jelasnya ini."
