1.2

7 1 0
                                    

Majalengka, 27 Juli 2023

Jatuh cinta itu buta. Iya karena dia tidak mempunyai mata. Jatuh cinta itu menyakitkan. Iya, karena dia hadir di waktu yang salah. Jatuh cinta itu merepotkan. Iya, karena itu Raisa menyesalinya.

Raisa menyesal tidak mengikuti akalnya untuk berjalan berbalik menjauhi cinta, menolak ungkapan cinta dari teman terdekatnya.

Karena dulu, Raisa kira jatuh cintanya akan indah seperti yang di bayangkan. Raisa kira menjalin hubungan dengan seseorang yang selama ini kita cintai itu akan selalu berjalan baik dan bahagia, ternyata lagi-lagi salah. Mungkin permasalahan dalam hubungannya bukan berasal dari pihak internal, melainkan eksternal.

Seharusnya ia bisa melalui semua itu, seharusnya ia dan Andika harus bisa menguatkan kembali patok hubungannya itu.

"Ini foto aku pas kecil dulu."

Raisa tersenyum kecil, sedikit men-zoom kembali foto laki-laki kecil di ponselnya itu. Foto yang sempat Andika kirimkan padanya dulu, foto yang berisikan tiga saudara saling berdampingan.

"Sebelah kanan Gairis, tengah aku dan yang lagi duduk gelesor ini Agatha."

Raisa merindukan Andika. Merindukan seseorang yang selalu menyapanya di pagi hari "Pagi Rai!"

Sekilas bayangan Andika duduk di sampingnya dengan kedua telinga tersumpal earphone pun melintas.

"Aku lebih mirip ke Angga Yunanda apa ke Iqbal sih, Rai?"

Pada saat itu Andika sedang fokus berselancar di media sosialnya, melihat fashion-fashion para publik figur yang di ketahui nya. Andika Huda Pebrian memang selalu memikirkan tentang fashion yang di pakainya, meskipun itu barang murah tapi kalau pandai memadukan pasti akan terlihat mahal, katanya.

[24/12/2021 19.19] Andika: Tiap orang kan jadi pemeran utamanya dalam kehidupan sendiri, bayangin aja diri kmu ga jadi pemeran utamanya dalam kehidupan sendiri pasti nyesek tuh

[24/12/2021 19.21] Raisa.A: Oh kek semacam hidup di atas aturan?

[24/12/2021 19.21] Andika: Bukan
[24/12/2021 19.22] Andika: gimana ya, gak bisa di ungkapin

[24/12/2021 19.22] Raisa.A: Aku pahami deh dulu 😭

[24/12/2021 19.22] Raisa.A: Susah bet yaaa

[24/12/2021 19.24] Andika: susah sih
[24/12/2021 19.24] Andika: Soalnya aku alamin tapi gak bisa diungkapkan
[24/12/2021 19.25] Andika: Maybe kayak kehidupan yang seharunya itu momen kamu tapi ngerasa kayak sebuah "kehidupan" itu gak menyorot ke kamu gitu

[24/12/2021 19.26] Raisa.A: Kenapa kamu gak tulis sendiri? Lebih enak nuang nya kan.

[24/12/2021 19.26] Andika: gada waktu lah

[24/12/2021 19.27] Raisa.A: Ya pas di waktu luang gitu, kan bisa nyicil

[24/12/2021 19.31] Andika: Aku sempet inget juga pernah soalnya pas SMP baca buku, dulu kan situs web buku ilegal banyak ya, kalo sekarang diblokir banyaknya  bayar, tapi itu wah keren banget si ceritanya itu hampir kek gitu.
[24/12/2021 19.32] Andika: Gak bisa, gak fokus aku

Pada saat itu sesi curhat tanpa di sengaja mulai, terbiasa duduk berdua dengan di temani obrolan-obrolan random membuat ia juga Andika lebih terbuka satu sama lain, meskipun tanpa di sadari keduanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sudut Pandang (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang