[ɪɪ] ʙʟᴀᴄᴋ ʀᴏsᴇ [✔]

ᴅᴏɴ'ᴛ ᴍᴏᴠᴇ!

Kalau lo masih mau hidup, lebih baik jangan gerak.

Keadaan di dalam ruangan itu semakin mencekam karena Alexa yang masih mencoba untuk menusuk mata Cassidy. Sedangkan Cassidy masih menahan tangan Alexa agar tidak melukai matanya.

"Bang*** Alexa! Lo apa apaan?!" Mars ingin menghampiri mereka berdua. Namun ia menghentikan langkahnya ketika melihat Cassidy memberikan kode padanya untuk tetap di tempat.

"Ngapain lo semua ke sini?" Tanya Alexa lagi.

"Udah gue bilang. Lo ga perlu nanya, lo tau jawabannya." Jawab Cassidy.

"Masalah Rin?" Tanyanya. Cassidy hanya diam, dam sepertinya itu benar.

"Tuh tau."

Cassidy sedikit kewalahan menahan tangan Alexa yang semakin menurun. Sedikit lagi mengenai matanya.

Brak!

Tubuh Alexa terpental ke samping karena di dorong oleh seseorang.

"Kak David?!" Tanya Mars kaget. Ada David dan dua lelaki yang baru saja datang.

Anson yang mendengar nama David pun langsung saja menoleh, ternyata benar saja. Orang yang 5 tahun lalu meninggalkan dirinya ada di depannya. Dan apa ini? Ada Danny juga?

"David? Danny?" Tanya Anson tak percaya, bahkan tubuhnya sedikit bergetar saat melihat kedua orang yang sangat berpengaruh di dalam hidupnya kini muncul di depannya.

"Yo, nanti aja reunian nya." Ujar Noir, orang yang menendang Alexa tadi. Ia juga sudah membantu Cassidy berdiri.

"Sialan, bawa temen ternyata." Kesal Alexa. Ia menelpon seseorang lalu tak lama Sooha beserta beberapa orang masuk ke dalam ruangan.

"Wah, wah. Gue ketinggalan apa?" Tanya Sooha.

"Ga banyak sih, lo belum masuk acara pembukaan." Jawab Luv.

"Pas banget dong. Gue juga pengen ikutan." Ujar Sooha lalu membantu Alexa berdiri.

Cassidy berjalan mendekati mereka. Tidak terlalu dekat.

"Siapa?" Tanya Cassidy. Membuat mereka semua bingung.

"Siapa apanya?" Tanya Sooha tak paham.

"Siapa yang ngebunuh Rin?" Tanya Cassidy lagi. Tubuh Sooha seketika menegang saat mendengar pertanyaan Cassidy.

Sooha tidak berniat menjawab. Ia juga bingung mau menjawab apa.

"Gue tanya, siapa yang ngebunuh Rin?" Tanya Cassidy dengan penekanan di setiap kalimat nya.