[ɪɪ] ʙʟᴀᴄᴋ ʀᴏsᴇ [✔]

ᴄᴀᴍᴘ ᴅᴀʏ

"Hari yang mereka tunggu-tunggu dateng juga."

Dua minggu kemudian...

Akhirnya hari yang mereka tunggu-tunggu (ga juga) tiba. Para siswa yang sudah mendaftar ingin ikut camping pun berkumpul di halaman sekolah. Cassidy dan teman-temannya juga ada di sana, mereka tengah berbaris untuk diabsen.

"Semuanya sudah di panggil kan?" Tanya sang guru setelah mengabsen murid-murid nya.

"Sudah semua bu!" Jawab mereka semua.

"Baiklah, kalian bisa duduk dulu sambil menunggu bus." Ujar sang guru pada mereka lalu membubarkan mereka. Para murid langsung saja melakukan aktivitas mereka masing-masing.

Cassidy langsung mendudukkan tubuhnya di lantai. Ia dan teman-temannya sedikit menjauh dari kerumunan dan berada di tempat yang teduh.

"Kenapa bus nya ga dateng lebih awal?" Tanya Cattleya agak kesal. Ia tidak suka menunggu.

"Mungkin biar nyesuain sama yang ikutan, jadi ga kurang bus." Jawab Mars yang fokus dengan ponselnya.

Cassidy duduk seperti anak ilang, ia tidak memperdulikan teman-temannya yang bercerita. Ia hanya duduk dan bermain dengan semut yang lewat.

Tak lama bus yang mereka tunggu datang, para guru langsung membariskan mereka semua lalu memasangkan tempat duduk mereka.

Mereka pun duduk dengan pasangan mereka masing-masing. Pasangan tempat duduk ya bukan yang aneh aneh.

Di dalam bus, Cassidy duduk dengan Jihoon. Dia yang meminta, karena awalnya Jihoon dipasangkan dengan Alexa. Karena takut jika Alexa akan memengaruhi anak itu, jadi Cassidy minta tukar.

Cassidy memandang keluar jendela sambil melihat-lihat pemandangan diluar. Sedangkan Jihoon tengah fokus bermain dengan ponselnya. Di bangku belakang, ada Anson dan Alexa yang duduk berpasangan.

Anson hanya diam sambil memainkan ponselnya, tak mengedahkan Alexa yang sedari tadi mencoba mengajaknya bicara.

"Anson ih! Aku lagi ngomong loh." Kesal Alexa.

"Yang bilang lo lagi makan siapa?* Tanya Anson malas. Membuat Alexa mendengus lalu mengalihkan pandangannya. Ia pikir Anson akan membujuknya, tetapi ia salah, Anson hanya diam dan kembali fokus ke ponselnya.

"Ck, sampe kapan dia gini? Padahal dia kan udah ada di pihak gue?" Batin Alexa.

Balik lagi dengan Cassidy dan Jihoon. Mereka berdua masih sama-sama diam. Cassidy mengalihkan pandangannya saat melihat Jihoon yang tertidur dengan posisi yang kurang nyaman. Kepalanya tidak tersandar jadi ia takut jika kepala Jihoon akan membentur kursi belakang.

Karena tak mau jika hal itu terjadi, Cassidy pun menarik pelan kepala Jihoon lalu menyenderkan kepala lelaki itu di bahunya.

"Badannya panas." Gumam Cassidy. Tapi sepertinya anak ini tidak demam. Mungkin memang suhu tubuhnya yang seperti ini.