⦅12⦆➻ Permainan Pedang

785 88 26
                                    

➻COUP D'ETAT
———

Di Hari-hari yang lalu, Beomgyu tidak memiliki banyak waktu untuk pergi bermain keluar. Ketika kartu undangan yang dikirim oleh para tuan muda dari keluarga Bangsawan lain datang, Beomgyu mengalami sakit selama beberapa hari. Sisanya dilakukan untuk pemulihan, dia tidak berkesempatan bergaul dengan para remaja seusianya dan menjalin relasi dengan baik.

Jadi ketika dia mendengar kakak keduanya— Choi Soobin telah mendapat kartu undangan untuk menghadiri acara perburuan kecil dari teman-temannya. Beomgyu bergegas memohon untuk bisa ikut serta. “Kakak kedua, ayolah. Kamu belum pernah membawaku bermain ke luar! Sekarang aku sudah bosan berdiam di rumah, aku ingin bermain!” Dengan nada merengek berharap Soobin akan luluh oleh bujukannya. Beomgyu terpaksa menurunkan sedikit harga dirinya dan berusaha bertingkah menggemaskan agar Soobin mengizinkannya pergi.

Soobin menghembuskan nafasnya, dia menatap adiknya yang berpenampilan sangat baik. Adiknya terlihat tampan dan cantik, anggun dan lembut. Para laki-laki dominan seperti teman-temannya pasti sangat senang jika dia bisa membawa Beomgyu datang bersama. Tetapi Beomgyu memiliki identitas sebagai tunangan dari Pangeran keempat di belakangnya, itu pasti akan membuat semua orang canggung.

“Kamu terlalu banyak berpikir, biarkan adikmu pergi.” Ujar Jaehyun yang sejak tadi memperhatikan interaksi dua putranya. Senyum Beomgyu mengembang lebar mendengar dukungan sang ayah.

“Lihat? Ayah sudah mengizinkan jadi ayo kita pergi!” Tanpa menunggu kakak itu Beomgyu berlari menuju gerbang dan meminta penjaga untuk membawakan kuda untuknya.

Taeyong tersenyum sambil menatap Soobin yang mengulas senyum masam. Dia mengerti apa yang dipikirkan putra ini dan berkata, “Tidak perlu khawatir, adikmu sangat pintar, tidak peduli apa yang difikirkan orang lain, percayalah, adikmu bukan orang yang mudah digertak.”

Soobin akhirnya mengangguk. Perburuan ini tidak hanya dihadiri oleh para tuan muda tetapi juga para rindu muda yang datang untuk bersenang-senang. Diantara mereka akan selalu ada orang-orang yang berkonflik meski tidak menunjukkannya secara terang-terangan.

Misalnya saja anggota keluarga Ahn dan Hwang yang juga hadir hari ini. Meski keluarga Choi awalnya tidak pernah bersinggungan dengan dua keluarga besar ini namun sejak dekrit Kaisar turun, secara alami mereka telah menjadi sisi yang saling berlawanan.

Keluarga Hwang adalah pengikut Putra Mahkota dan keluarga Ahn— sudah menjadi rahasia umum jika rindu muda dan Shou[0] dari keluarga itu merupakan pengagum setia Pangeran Keempat. Sebelumnya, ibukota pernah gempar dengan rumor bahwa salah satu anggota muda keluarga Ahn akan menjadi wangfei Pangeran Keempat. Jelas setelah Beomgyu berhasil merebut tempat itu, keluarga Ahn sudah memasang pagar permusuhan untuk keluarga Choi.

Soobin sebagai kakak yang baik tentu saja khawatir, tidak ingin orang-orang picik itu memanfaatkan hari ini untuk menyerang Beomgyu.

“Kakak kedua!” Soobin tersadar dari lamunannya. Beomgyu sudah berada di atas kuda dengan memakai topi bambu yang tertutup kain tipis untuk membantu menyamarkan wajahnya.

“Apa lagi yang kamu tunggu?” Tegur Taeyong sembari memberikan tas yang berisi perbekalan untuk kedua anaknya.

“Siapa yang menyuruhmu menaiki kuda sendiri? Kamu akan ikut dengan naik kereta!” Soobin meminta kereta kecil untuk dikeluarkan, dia juga memerintahkan pelayan pribadi Beomgyu untuk mengikuti.

“Sekarang masuk!”

Beomgyu ingin membantah tetapi melihat wajah buruk kakaknya dia buru-buru menahan semua kalimatnya kembali. Dengan terpaksa dia memasuki gerbong kereta yang ditarik empat kuda itu.

Tempat yang mereka tuju adalah manor milik keluarga Na— Na Jaemin adalah salah satu teman Soobin di akademi Kekaisaran. Seperti penempatan manor bangsawan lain, letak manor keluarga Na berada jauh dari kebisingan ibukota. Butuh waktu hampir dua jam untuk bisa sampai di tempat itu. Sepanjang jalan Beomgyu memperhatikan sekitar dengan baik, alam masih sangat asri dan udara begitu segar. Mereka melewati ladang yang subur, sungai dengan air yang jernih, perbukitan yang rindang di sepanjang jalan.

COUP D'ETAT - TAEGYU 【REVISI VER】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang