⦅25⦆➻ Warga Desa

388 39 2
                                    

➻COUP D'ETAT
———

Matahari belum sepenuhnya terbit saat Pangeran Taehyun, Beomgyu dan empat penjaga bayangan pergi mendaki gunung di belakang villa. Kabut tebal memenuhi udara dan menghalangi pandangan namun baik Pangeran Taehyun dan keempat bawahannya itu bukan masalah. Beomgyu sebagai orang yang tidak mempunyai banyak pengalaman berdiri di tengah-tengah sambil berpegangan pada Pangeran Taehyun.

Pangeran Taehyun terlihat gagah dengan pakaian berburunya, busur panah miliknya sangat cantik dengan ukiran yang rumit, ada tabung berisi puluhan anak panah di punggungnya. Beomgyu mengenakan pakaian berburu yang sederhana, lalu busur panah yang mirip dengan suaminya hanya saja lebih kecil. Dia juga membawa sebuah keranjang yang cukup besar di belakang punggungnya, hal itu sempat membuat Pangeran Taehyun bertanya-tanya, apa yang sebenarnya akan dilakukan istrinya ini? Tetapi melihat wajah bersemangat Beomgyu dia pun tidak mengatakan apa-apa dan membiarkannya begitu saja.

Beomgyu menarik lengan baju Pangeran Taehyun untuk menarik perhatian pria itu. “Yang Mulia, haruskah kita berburu babi hutan untuk menjamu warga desa hari ini?” Perjamuan harus dilakukan secepatnya agar tidak menimbulkan berita miring. Jika orang-orang ini tersinggung, bisnis miliknya di kota kabupaten mungkin akan terpengaruh.

“Tentu, tetapi kamu tidak diizinkan untuk mengikuti perburuan yang jauh. Biarkan para penjaga yang melakukannya.” Pangeran Taehyun segera memerintahkan dua penjaga bayangan untuk berpencar.

Beomgyu mengerutkan keningnya, “Kenapa aku tidak boleh melakukannya?”

Pangeran Taehyun menatap Beomgyu dengan tenang. “Babi hutan yang besar akan berbahaya, kamu tidak punya pengalaman yang cukup untuk memburunya.” Wajah Beomgyu memburuk mendengar kata-kata suaminya, dia merasa sedikit diremehkan walau apa yang dikatakan pria itu adalah benar. Taehyun buru-buru menyela, “Bukankah kamu ingin membuat tas dari kulit kelinci? Di sebelah sana ada banyak kelinci bagaimana jika kita pergi menangkapnya?”

“Ah?” Beomgyu dengan cepat teralihkan dan Taehyun diam-diam menghela nafas lega. “Ayo kita menangkap banyak kelinci, menurutku apakah kita harus membuat peternakan kelinci? Kulitnya akan dikirim ke bengkel sulam dan dagingnya digunakan di restoran.” Celoteh Beomgyu riang.

Taehyun mengangguk membenarkan, “Iya kita bisa membudidayakannya mereka. Kamu juga bisa mengambil dua untuk dipelihara di istana.”

“Tidak bisa, rubah gemuk kita akan memangsa kelinci-kelinci ini.” Sahut Beomgyu dengan tidak berdaya, rubah putihnya memiliki kandang pribadi tepat di halaman paviliun peony, hewan berbulu itu meski sudah jinak tetap memiliki insting hewan alam liar. Tidak mungkin dia bisa hidup berdampingan dengan hewan yang menjadi mangsanya.

“Tidak apa-apa kita mungkin bisa mendapatkan rubah untuk teman si putih.” Hibur Pangeran Taehyun.

“Eum.”

Mereka berjalan selama sepuluh menit untuk bisa sampai di tempat dimana populasi kelinci lebih banyak ditemukan. Rata-rata kelinci berwarna abu-abu atau kecoklatan. Beomgyu tidak terburu-buru untuk menangkap kelinci-kelinci itu. Dia memperhatikan sekitar, ada banyak sayuran liat di tempat itu yang mungkin menjadi penyebab mengapa kelinci-kelinci itu berkumpul di tempat ini.

“Apa yang kamu lihat?” Pangeran Taehyun mengikuti arah pandang Beomgyu dan tidak menemukan apapun yang menarik.

“Ada banyak kelinci dan sayuran liar disini.” Beomgyu hanya sedikit terkejut, ada banyak sumber makanan tetapi mengapa warga desa tidak memanfaatkannya?

Pangeran Taehyun bisa dengan mudah menebak pikiran istrinya dan berkata, “Gunung ini adalah yang paling besar, paling banyak sumber daya tetapi itu juga berarti banyak bahaya tersembunyi di dalamnya. Saat pembangunan kilang, para penjaga bayangan pergi berburu babi hutan dan menemukan banyak serigala dan harimau yang menghuni hutan ini.”

COUP D'ETAT - TAEGYU 【REVISI VER】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang