Hi, semua! Harap bijak saat baca cerita aku ya. Sebelum baca alangkah baiknya vote terlebih dahulu!
Selamat membaca.
***
"Oh, ya? Kalo di dalam kamus lo gak ada kata takut. " Api sedikit memajukan wajahnya, berbisik sesuatu di telinga Gelora. "Berarti ada dong, kata kegatelan yang mendeskripsikan diri lo!"
Nafas Gelora memburu, cowok itu memang selalu membuat dirinya kehabisan kesabaran. Secara tidak langsung cowok itu sudah merendahkannya? Sialan! Gak bisa di biarkan.
"Maksud lo apa ngomong kayak gitu?!" tatapan Gelora mulai menajam, menatap balik kearah musuhnya itu.
Api berdecih tak suka. "Gak usah sok bego! Dari awal gue udah curiga sama lo. Lo sengaja 'kan ngedeketin anak Treezgar, cuma untuk nyari perhatian mereka. Apa jangan-jangan, lo itu kurang kasih sayang? Makanya, gatel sana sini biar dapet perhatian!"
Sepertinya sudah habis kesabaran Gelora yang ia tahan-tahan selama ini. Dari ia menginjakkan kaki di SMA Angkasa, Api memang sudah mengibarkan bendera perang padanya.
"Api!" bentak Gelora sambil menunjuk kearah Api penuh marah. "Jaga ucapan lo."
"Asal lo tau, disini gue juga bisa nindas lo balik! Jangan lo pikir, gue gak bisa ngelakuin apa yang lo lakuin terhadap gue selama ini. Satu hal yang harus lo pahamin, kalau lo aja bisa ngancem gue seenaknya! Begitupun dengan gue, gue juga bisa ngancem lo balik."
"Lo lupa sama rahasia lo yang—"
Damn it! Rupanya Gelora bisa senekat itu bicara pada Api, apa dia gak gak tau siapa lawan bicaranya? Nyari mati ini cewek.
Mengepalkan jemarinya kuat-kuat, Api menggebrak keras tembok samping Gelora. Mengunci pergerakan Gelora sampai ia tak lagi bisa bernafas lega, karna jarak mereka cukup dekat dan bisa saling merasakan hembusan nafas masing-masing.
"BERISIK!! Tutup mulut lo itu sebelum gue yang bikin bibir lo bengkak," ancam Api tak main-main.
Perkataan Api membuat Gelora membeku di tempat, perlakuan kasar yang Api perbuat barusan sebetulnya sudah cukup membuatnya syok.
"Ma—mau ngapain lo! Jangan macem-macem Api!" bagaimana ini bisa-bisanya Gelora terbawa suasana sampai dia panik seperti ini. Gimana gak panik? Bibir mereka hampir saja bersentuhan. Awas aja! Akan Gelora balas lebih kejam dari ini.
Api memiringkan wajahnya. "Kenapa? Takut first kiss lo gue ambil?"
Cowok itu memajukan sedikit wajahnya, dan itu sudah membuat Gelora jantungan. "Bukannya lo gak takut sama gue, Hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GELORAPI
أدب المراهقين🚫FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA! HARAP BIJAK SAAT MEMBACA CERITA INI‼️ Nama yang menyandang gelar GELORA DAN API itu memang sulit untuk didefinisikan. Keduanya sama-sama menyalakan kobaran dendamnya masing-masing. Bagi Gelora, Api itu cowok...