Hi, chictaa is back!
Jangan lupa ramein kolom komentar sebanyak-banyaknya!💬
Selamat membaca.
***
Api tersenyum miring penuh kemenangan, akhirnya pertandingan ini selesai di tangannya. Ber-tos ria ala laki-laki kepada teman-temannya yang sudah turun dari arah bangku penonton.
Mencetak 5 poin bukanlah hal yang sulit untuk cowok itu lakukan, walupun dari awal Gelora sudah bermain dengan sangat gesit.
"Gila gila! Ketua kita menang man!" seru Altair menepuk tangannya meriah.
"Nggak ada sejarahnya ketua kita ini kalah," kata Espen. "Mau lawannya cewek atau pun cowok! Kata kalah nggak ada di dalam sejarah Ketua Treezgar!"
"Traktir kita-kita sabi kali," celetuk Kenzie. "Kemenangan lo ini harus di rayain, Bos!"
"WABU GASKEUN!!" seru Altair bersemangat 45, garda paling depan kalau soal di traktir.
"GAS!" kompak Binta bersama Kenzie.
Tak menggubris perkataan teman-temannya, tatapan Api justru tertuju kepada Gelora yang sedang berkumpul dengan keempat temannya. Terlihat raut kekecewaan dari perempuan itu, rasanya puas sekali.
"Lo semua duluan aja kesana, nanti gue nyusul," sahut Api sebelum melenggang pergi dari hadapan teman-temannya. Berniat menemui Gelora untuk menagih janji sesuai perjanjian diantara mereka berdua, perempuan itu harus menuruti semua permintaannya tanpa terkecuali.
"Lo beneran nggak papa, Ra?" tanya April memastikan. "Keliatan banget tadi lo nggak fokusnya."
Sejak pertandingan memasuki babak akhir mereka mengamati pandangan Gelora yang seakan tidak fokus, sampai-sampai ia kecolongan start oleh Api.
"Gue nggak papa, cuman—" Gelora menggantungkan ucapannya, masih menelaah apa yang barusan ia lihat. "Tadi gue lihat kayak ada yang merhatiin gue sama Api pas lagi tanding."
"Gue nggak tahu dia siapa, karna pas dia sadar kalau gue merhatiin balik dan orang itu langsung kabur," lanjut Gelora membuat keempat teman-temannya tercengang.
"HAH? SERIUS? LO LIAT DIMANA?" sentak Radisha tak santai. Menyadari suaranya naik satu oktaf Radisha tersenyum getir. "Sorry sorry gue kelepasan, lo lihat dimana Ra?" tanyanya kembali.
"Di bangku penonton dekat arah pintu lapangan," jawab Gelora jelas. "Tapi udah lah nggak usah dipikirin," kata Gelora menepis semua pikiran teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GELORAPI
Novela Juvenil🚫FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA! HARAP BIJAK SAAT MEMBACA CERITA INI‼️ Nama yang menyandang gelar GELORA DAN API itu memang sulit untuk didefinisikan. Keduanya sama-sama menyalakan kobaran dendamnya masing-masing. Bagi Gelora, Api itu cowok...