Seven

1.6K 252 41
                                    

‘Rapuh’
07


Annyeong gauss👋👋
Chacha up cepet hari ini🙃
Kalo nembus 100 vote, chacha bakal up lagi nanti malam😊😌


Jangan lupa tekan tombol bintang di pojok kiri ya🙃
Ma'afkan segala typo yang ada🙃🙃🙃



'Lengkap? '






Happy Reading...



...






Rose, gadis tupai itu saat ini tengah mampir di sebuah rentaurant langganan keluarganya. Sesuai dengan ketentuan agensi yang menaungi dirinya saat in. Rose harus memakai masker saat keluar, karena mengingat dirinya adalah putri dari orang terkaya nomor dua di korea. Bahkan kakak sulungnya berhasil memimpin perusahaan raksasa mendiang ayah kandungnya.





Jelas Rose harus menyamar jika harus keluar. Terlebih dirinya sudah diketahui oleh masyarakat akan melaksanakan debut pertamanya sebagai penyanyi solo dalam waktu satu bulan kedepan. Jika tidak memakai masker untuk menutupi wajah cantiknya. Bisa-bisa orang-orang akan mengejarnya hanya untuk sekedar diajak berfoto.






Setelah memesan makanan untuk dirinya. Rose membuka masker miliknya dan memilih untuk memainkan ponsel genggamnya di meja yang dirinya tempati sembari menanti makanan miliknya. Mungkin jika orang lain melihat Rose yang sendirian, terlihat seolah gadis itu adalah gadis yang sangat kesepian hingga menjadikan ponsel sebagai temannya untuk berkunjung ke restaurant mewah ini.




“Jadi apa rencana kita selanjutnya tuan? Semua perkebunan besar yang ada di daerah Busan sudah kami blokir agar tidak menerima tawaran kerja sama dari nona Jisoo. Apa langkah selanjutnya yang akan kita lakukan?” Seseorang yang berada di meja yang terdapat dibelakang meja yang Rose duduki terdengar bertanya pada rekannya.






Rose yang tadinya fokus dengan ponselnya langsung berhenti, karena mendengar orang itu menyebut nama sang kakak. Posisi Rose yang sekarang hampir sama dengan posisinya dua bulan yang lalu. Dimana sang ayah tiri terdengar sangat menyeramkan saat menyebut nama Jisoo di teras rumah mereka.





Rose memilih untuk diam dan mendengar apa tanggapan dari sosok yang ditanyai oleh pria yang berada tepat dibelakangnya ini. Sungguh.. Rosa sangat menantikan suara siapa yang akan hadir untuk menjawab pertanyaan lelaki tadi. Rose sangat gugup dan berharap bahwa bukan sang ayah lah yang berada bersama pria itu.






“Kita tunggu saja sampai dimana anak itu bisa berusaha untuk mengembalikan perusahan yang sudah diambang kehancuran itu. Selanjutnya, kau terus pantau Jisoo. Jika gadis itu melakukan hal yang bisa menyeret namaku. Maka jangan segan-segan untuk menyakitinya atau membunuhnya sekaligus. Aku tidak peduli akan nyawa gadis angkuh itu!”





RapuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang