Forteen

1.5K 235 52
                                    

“Rapuh”
14



Annyeong blinkeu👋👋👋
Mianhae chacha jarang up sekarang😌😌

Kerjaan sama. Sekali gak bisa ditinggal.
Semoga kalian masih nungguin ya.. Dan buat pembaca gelap yang kian meraja lela, chacha maklumin. Semoga segera dapat ide buat bikin cerita juga ya😊😊😊


Langsung saja..
Jangan lupa tekan tombol bintang di pojok kiri ya 😊😊😊
Ma'afkan segala typo yang ada🙃🙃🙃🙃





'Mianhae.. Hanya itu yang bisa ku lakukan sekarang. Ma'afkan aku karena tidak menarik tanganmu saat kau terjatuh dulu. Ma'afkan aku yang telah menyakitimu. Kenyataan demi kenyataan pahit ini benar-benar membuatku sangat terluka. Dan aku yakin, kau jauh lebih terluka dari apa yang aku rasa saat ini.'

Ahn Jennie






Happy Reading...





...






Grepp...





“Eonnie.... Kenapa belum tidur?”





Lisa yang baru saja kembali ke kamar hotel milik dirinya dan Jisoo langsung memeluk erat tubuh mungil sang kakak yang kini tengah berdiri didekat jendela kaca kamar hotel mereka. Terlihat Jisoo tengah menatap jauh keindahan kota Busan ditengah langit malam. Lisa baru saja kembali setelah mengurus semua hal untuk pengeluaran produck terbaru mereka setelah mereka mendapat pemasok dari perkebunan milik keluarga Song yang Jisoo kunjungi tempo hari.






Jisoo yang tadinya sibuk menerawang jauh dengan pikirannya sendiri akhirnya kembali tersadar. Perlahan, sulung Ahn itu menyandarkan kepalanya pada tubuh sang adik yang memiliki tinggi lebih dari dirinya. Entah kenapa, sejak tadi siang Jisoo tidak bisa tenang sama sekali. Pikirannya melayang jauh memikirkan kedua adiknya yang lain di Seoul. Padahal Jisoo tau sendiri bahwa Rose sudah diperbolehkan untuk pulang siang tadi ke penthouse miliknya di Seoul. Tapi tetap saja, Jisoo merasa gelisah memikirkan Jennie dan Rose.






“Akhirnya kau pulang juga Lisa. Kenapa kau pulang sangat larut hari ini? Jangan terlalu memaksakan diri Lisa. Eonnie tidak ingin kau sampai jatuh sakit karena menggantikan eonnie mengurus perusahaan.” Bukannya menjawab pertanyaan sang adik. Jisoo malah berbalik melontarkan pertanyaan pada Lisa.





“Aku janji tidak akan sampai jatuh sakit eonnie. Jangan terlalu mencemaskan diriku. Yang terpenting saat ini adalah, eonnie harus segera pulih sepenuhnya. Jangan pikirkan apapun. Perusahaan sudah kembali membaik. Dan minggu depan, kita akan meluncurkan product baru. Untuk menutupi kerugian yang kita alami kemarin. Meskipun harus sedikit demi sedikit. Tapi itu jauh lebih baik untuk perusahaan kita saat ini.” Jelas Lisa dengan menopang dagunya di pucuk kepala sang kakak yang kini tengah bersandar nyaman padanya.






RapuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang