Twenty two

1.4K 211 80
                                    

Annyeong blinkeu 👋👋
Ma'af membuat kalian nunggu terlalu lama 🙃
Sebenarnya part berikutnya udah chacha ketik, dan laptop eror dong😣😮‍💨
Ini aja masih eror, dan aku maksain ngetik di hp aja...
Kalo rada pendek dari biasanya, atau banyak typo nya mohon maklumi ya🙃

Happy Reading.....

.....

Satu Minggu telah berlalu sejak kejadian na'as yang menimpa sulung Ahn dan juga sang ibu Dara. Sudah satu Minggu pula Jisoo enggan membuka matanya kembali setelah berhasil melewati masa kritisnya akibat tembakan yang diberikan oleh sang paman padanya.

Banyak yang terjadi selama satu Minggu Jisoo tak sadarkan diri. Namjoon, pemuda Kim itu kini tengah berada didalam sel penjara karena telah menghilangkan nyawa ayah kandung nya sendiri.

Meski dia tidak ada niat sedikitpun untuk membunuh, Namun hukum harus tetap berjalan. Namjoon akan menjalani hukuman penjara selama enam tahun lamanya.

Berbeda dengan Namjoon yang mendapat hukuman penjara. Dara mendapat hukuman lebih dari itu dari kedua putrinya yang lain yaitu Lisa dan juga Chaeyoung. Kedua gadis yang sekarang membenci sang ibu karena kebusukan yang disembunyikan oleh ibu mereka di masa lalu.

Ditambah kondisi Jisoo yang masih belum juga mau membuka kedua matanya kembali. Itu semakin menyiksa Dara secara batin. Meski Jennie sudah kembali bersikap baik padanya. Namun tetap saja perlakuan kedua putri kembarnya dan juga keadaan Jisoo seolah terus menarik nyawa dalam raga Dara secara perlahan.

Tap...

Dara yang kini berada didalam ruang ICU tempat Jisoo dirawat selama satu Minggu ini, tampak mengambil tangan sang anak yang terdapat jarum infus dan juga alat medis kecil yang menjepit jari telunjuk putri nya itu.

"Sayang.... Eomma datang lagi. Dan kau masih saja betah dengan tidur panjang mu."

Dara mulai membuka suara. Mengajak Jisoo berbicara seperti biasa dia mengunjungi putrinya itu. Matanya seketika berkaca jika sudah mengajak sang anak yang tampak tertidur nyenyak itu.

"Eomma merindukan mu Sooyaa... Eomma sangat merindukan mu. Ayo buka matamu sayang. Jangan hukum eomma dengan cara seperti ini nak."

Tesss....

Air mata itu kembali jatuh tanpa mampu Dara cegah. Situasi seperti ini terasa begitu sangat menyesakkan. Jisoo putrinya yang malang, yang selalu menderita akibat kebodohan nya selama ini malah terbaring lemah diatas blankar didalam ruangan dingin seperti ini selama hampir satu minggu lebih. Harusnya Dara yang berada diposisi ini. Bukan Jisoo putri malangnya!

"Ayo buka matamu kembali nak. Tatap eomma kembali dengan mata indah mu itu. Eomma merindukan tatapan mata rusa gadis kecil eomma."

"Sooyaa... Apa kau bertemu dengan appa didalam mimpimu? Makanya kau enggan untuk bangun dan bertemu dengan eomma lagi?"

"Sayang..... Eomma mohon, jika memang kau bertemu dengannya didalam mimpimu. Tolong katakan padanya bahwa eomma juga membutuhkan mu disini. Adik-adikmu membutuhkan mu disini. Tolong katakan padanya, jangan terlalu lama menahanmu di alam mimpi hiks. Karena kami disini sangat merindukan mu hiks."

RapuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang