‘Rapuh’
11Annyeong blinkeu👋👋👋
Mianhae ngilang dia hari🤭🤭🤭😁Langsung aja...
Jangan lupa tekan tombol bintang di pojok kiri ya 🙃🙃🙃
Ma'afkan segala typo yang ada🙃🙃🙃
'Ikatan.'
Happy Reading....
...
Mentari kini sudah kembali dari tempat persembunyiannya. Dara masih berada didalam ruangan Jisoo yang suhunya cukup dingin. Hanya saja, ibu dari para gadis Ahn itu tampak tertidur dengan kepala yang tertunduk disisi blankar Jisoo. Tangannya dijadikan bantal untuk kepalanya agar bisa sedikit lebih nyaman. Tak lupa, tangan Jisoo berada dipipinya seolah itu adalah hal ternyaman yang membuat dirinya bisa tertidur dengan nyenyak.
Jelas kedua mata Dara masih sangat sembab karena menangisi kondisi Jisoo. Apa lagi disaat Jisoo mengigau dan menyebut bahwa putrinya itu merindukan dirinya dialam bawah sadarnya. Itu membuat Dara semakin dipeluk rasa bersalah yang semakin besar setiap detiknya.
Gadis yang berbaring diatas blankar, tampak mulai terusik akibat cahaya matahari yang mulai menorobos masuk kedalam ruangan itu. Kernyitan kecil tampak muncul dikening Jisoo saat ini. Bahkan kedua mata yang sudah semalaman penuh tertutup rapat, kini perlahan mulai kembali terbuka.
Ahn Jisoo... Gadis itu telah sadar kembali. Si sulung Ahn berhasil melewati masa kritisnya akibat kehilangan banyak darah karena ditusuk oleh orang yang tidak dikenal kemarin. Jisoo tampak sedang menyesuaikan pandangannya melawan cahaya matahari yang tepat mengenai wajah pucatnya yang terdapat selang kecil dikedua lubang hidungnya.
“Akkhh sshhtt”
Jisoo seketika meringis saat merasakan nyeri diarea perutnya saat dirinya hendak bergerak bangun. Namun seketika kernyitan yang muncul karena rasa sakit itu seketika menghilang saat melihat sosok yang selama ini berusaha untuk dibencinya setengah mati, dan selalu dihindarinya. Kini tengah tertidur damai tepat disebelah blankarnya.
Entah kenapa air mata itu seketika menyeruak dipelupuk mata Jisoo melihat wajah lelah sang ibu yang tengah tidur. Tangan Jisoo yang entah sejak kapan digenggam sang ibu dan diletakkan dipipinya seketika membeku. Jisoo tidak berniat sedikitpun untuk menjauhkan tangannya dari wajah sang ibu. Berbeda dengan semua hal yang dilakukannya selama ini, yang menolak untuk disentuh sang ibu barang seincipun.
“Sebenarnya apa yang kau inginkan eomma? Aku bahkan selalu membuatmu terluka dengan kata-kata dan juga sikapku selama ini. Kenapa kau terus saja mengejarku?” Jisoo bergumam dalam hatinya sembari terus menatap wajah sang ibu yang terlihat damai dalam tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh
Fanfiction'Bukankah rumah tempatku bersandar? Namun kenapa aku tetap merasa sendiri setiap kali kembali kerumah?' Ahn Jisoo 'Cih... Kau masih ingat rumah rupanya? Aku pikir kau benar-benar sudah pergi jauh dari hidup kami!' Ahn Jennie 'Hatiku merindu padamu...