Twenty

1.3K 221 31
                                    

‘Rapuh’
20


Annyeong blinkeu 👋👋👋
Chacha balik lagi👋👋

Mianhae ngilang-ngilang Mulu chacha nya 🤭😁

Chacha cuma rada kesel gegara pembaca gelap yang kian merasa Lela😌

Oke untuk para penggemar rapuh.. Makasih udah support cerita ini terus ya🙃🙃

Langsung aja..
Jangan lupa tekan tombol bintang di pojok kiri sebelum membaca ya 🙃😊
Ma'afkan segala typo yang ada 🙃🙃







Happy Reading...




...





Klek....






Pintu ruangan yang tampak sangat gelap. Tak ada penerangan dari cahaya apapun, terdengar dibuka dari luar oleh seseorang. Jisoo yang sejak semalam mencoba melepaskan diri dari ikatan sebuat kursi besik yang didudukinya tampak menoleh kearah pintu.





Cahaya dari luar ruangan membuat mata Jisoo menjadi silau seketika. Wajah orang yang masuk itu tidak tampak sama sekali. Jisoo hanya melihat siluet dari tubuh kokoh yang Jisoo yakini adalah milik seorang laki-laki. Orang itu berjalan mendekat kearahnya dan ada satu orang lagi yang masuk dengan berjalan menuju dinding ruangan.




Klik...





Lampu ruangan itu akhirnya menyala. Dan Jisoo berhasil menangkap wajah lelaki yang sekarang tepat dihadapannya. Mata Jisoo seketika memerah melihat siapa sosok yang telah menculiknya semalam.Pamannya sendiri! Mantan ayah tirinya yang akan benar-benar resmi berpisah dari ibunya siang ini di pengadilan.




“Annyeong keponakanku tersayang!”




Taeyeon melambaikan tangannya pada Jisoo, seolah menyapa gadis itu dengan sangat ramah. Tak lupa pula senyuman konyol milik lelaki tua itu. Jisoo mengepalkan kedua tangannya yang sejak semalam diikat kebelakang kursi yang ia duduki. Entah apa lagi yang ingin dilakukan oleh lelaki licik ini padanya.






“Jadi seperti ini caramu melawanku? Cih... Murahan sekali! Aku tau jika aku akan menang dalam pertarungan kali ini. Aku pikir kau akan melawanku dengan jantan. Ternyata kau malah menculikku terlebih dahulu. Pasti kau sangat ketakutan kalah dariku bukan? Pecundang sekali.” Seringai Jisoo sembari menatap remeh pamannya itu.





“Terserah kau ingin memanggilku seorang pecundang atau apa! Tapi yang jelas, saat ini kau sudah berada ditanganku Ahn Jisoo. Bersiap-siaplah untuk menemui ajalmu.” Balas lelaki itu sembari mendudukkan diri tepat di sofa kecil yang berada tak jauh dari Jisoo.





“Sudah ku bilang bukan? Aku tidak akan mau mati di tangan lelaki licik sepertimu. Tidak sebelum kau menerima balasan dari semua kejahatan yang kau buat! Jangan pikir aku masih gadis yang sama seperti beberapa tahun yang lalau tuan! Aku sekarang adalah gadis yang berbeda. Ahn Jisoo yang sekarang adalah putri tangguh dari seorang Ahn Jeo Hyuk yang tak mudah dikalahkan oleh apapun. Termasuk pemuda rendah sepertimu.”






Kalmat Jisoo sukses memprofokasi sang paman. Jelas rahang lelaki itu mengeras setelah mendengar kalimat remeh dari Jisoo. Gadis Ahn itu tampak tersenyum menang disana. Tangannya yang sebenarnya sejak tadi sudah mulai membuka simpul tali yang mengikat kedua tangannya mulai berhasil. Namun Jisoo bersikap seolah dia masih terjebak dengan tali putih itu.






RapuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang