2

241 27 0
                                    

🌘🌗🌖🌕🌔






"Wahh... Cantiknya putri mama.." ujar nyonya Kim yang terpukau melihat penampilan putrinya yang sangat cocok dengan gaun putih tersebut.

Sedang Jisoo yang di puji merasa tinggi hati.
Jisoo mengangguk, setuju akan perkataan mamanya. Dirinya sangat cantik dengan gaun putih ini. Senyumnya mengembang karena bangga akan kecantikannya.

Bukan sombong, tapi fakta.

"Jelek banget!" cibir Seokjin yang sudah berada dalam ruang ganti Jisoo. Jisoo mendengus. Monyet hutan ini merusak suasana hatinya saja.

"Hussh, Seokjin! Cantik gini kok di bilang jelek. Belum cuci muka ya kamu?" tegur nyonya Kim sambil memukul gemas paha putra sulungnya.

Jisoo tersenyum menang karena di bela oleh sang mama tanpa dirinya adu mulut dengan kakak monyetnya itu. Ha ha ha!

Namun setelahnya Jisoo murung.

Seokjin mendekat lalu memeluk adiknya erat
"Soyaa.." panggil Seokjin lirih, itu panggilan kesayangan dari kakaknya. Meski mereka selalu bertengkar, tapi mereka sangat menyayangi satu sama lain.

Sebenarnya,

Seokjin sangat tidak rela di tinggal menikah oleh adiknya.

Tapi dia terlalu gengsi.

Tapi hari ini gengsinya ia tepis jauh-jauh.
"Soya.. Nanti siapa yang kakak ledekin ya?" tanyanya yang tersirat bahwa dia masih berat melepas adiknya.

Jisoo menggeleng, "Tidak tau.. mungkin papa."

Mata Seokjin melebar sesaat,
"Kamu rela melihat kakak jadi samsak tinju papa?"

Jisoo mengangguk.

"Adik sialan!"

Jisoo terkekeh menanggapi, lalu mendongak menatap kakaknya
"Kak.. Nanti siapa yang akan Jisoo katain monyet?" tanyanya sedih dengan air mata yang mulai menggenang di ujung matanya.

"Suamimu.." jawab Seokjin sedikit serak, karena tengah menahan air matanya agar tidak jatuh.

Tidak boleh jatuh, dia cowok cool.

Jisoo balik memeluk kakaknya, "Bawa aku kabur kak.. Aku tidak sanggup menjalani pernikahan ini."

"Soyaa... adikku yang paling jelek.. Kakak sayang Soyaa.."

"Kakak... Meski kakak seperti monyet aku juga sangat menyayangi kakak.."

"Husshh!! Kalian ini, sudah-sudah jangan berdrama!" sungut nyonya Kim yang sudah jengah dengan drama anak-anaknya.

Awalanya nyonya kim ikut terharu dengan peluk kasih ke dua anaknya, namun semakin kemari tidak bisa di biarkan.

"Mama merusak suasana!!" hadrik kedua anaknya bersamaan.

Mamanya menggeleng
"Pernikahannya kan masih dua minggu lagi," ujar mamanya. Lalu melihat kembali gaun yang di coba putrinya. Melihat hal apa yang perlu di rubah atau di tambah.

Seokjin berdecak, jujur dirinya sangat kesal dan sudah tak bisa di bendung lagi.
"Ma.. Aku muak!" Seokjin bangkit dan menggebrak meja, membuat Jisoo dan nyonya kim terkejut.

"Bukankah seharusnya Jisoo memilih gaun pernikahan bersama calon suaminya?!" Seokjin mengusap wajahnya geram.

"Calon macam apa sebenarnya dia itu Ma?? Brengsek sekali. Bahkan dia tidak hadir di acara tunangannya sendiri! Mama yakin dia lelaki baik-baik?!!" Protes Seokjin menggebu.

Jujur saja dirinya sangat kesal! Awalnya ia sangat senang tapi semakin ia pikir ini sangat keterlaluan!!

Nyonya Kim mengelus lengan putranya lembut untuk menenangkan putra sulungnya yang berubah emosi. Dan menyuruhnya untuk duduk.

Sedang Jisoo yang mendengar kakaknya mengomel jadi terharu. Rupanya di balik sikap menyebalkannya, sebenarnya Seokjin juga menghawatirkannya.

huhuhu.. Sayang kakak..

Nyonya Kim masih mengelus lengan putranya yang masih tampak emosi, kemudian menepuk pelan pahanya.
"Mama mengerti rasa khawatir kamu Seokjin, tapi mama yakin dia pria yang bertanggung jawab." jelasnya, berharap Seokjin mengerti.

"Tapi ma.." Seokjin sudah mau protes lagi kalau saja Nyonya Kim tidak memelototinya.

"Mama tau alasannya kenapa dia tidak dapat hadir di pertunangan kalian Jisoo.." Mamanya menatap Jisoo yang sedari tadi menunduk, lalu memeluknya lembut.
"Tapi mama pastikan dia hadir di acara inti."

Seokjin mendecih,
"Itu memang seharusnya!"

"Tapi.. jika dia tidak,-" Seokjin menatap mama dan adiknya bergantian
"Aku sendiri yang akan membawa Jisoo pergi dan membatalkan pernikahan konyol ini!!"






to be continue

I Love You! |Namsoo|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang