3

213 27 3
                                    

🌔🌕🌖🌗🌘



Suasana di kediaman Jisoo sangat ramai dengan nuansa putih. Banyak bunga menghias setiap sudut rumahnya dan terlihat sangat apik dan memukau.

Bahkan dirinya tak kalah cantik oleh bunga-bunga yang menghias kediamannya.

Di genggamannya sudah ada seikat bunga mawar putih dan pink yang sangat menarik.

"Jisoo.." yang di panggil menoleh. Rupanya papanya yang memanggil.
"Sudah siap?" tanyanya.

Jisoo menggeleng sebagai jawaban, dirinya sangat gugup. Apalagi pernikahan ini bukan atas kemauannya.

Tuan Kim menggenggam tangan putrinya lembut. Dia mengerti apa yang di rasakan oleh putrinya.

Menikah dengan orang yang bahkan tidak kau ketahui bagaimana sosoknya itu sangat berat.

Tapi tidak ada pilihan lain.

Keputusannya sudah bulat dan tak bisa di otak-atik.
"Percaya sama papa dan mama, kami tidak mungkin melakukan hal buruk pada putri kesayangan kami, hm?" Terang Tuan Kim, mencoba menenangkan putrinya.

Di kecupnya sayang kening Jisoo, berharap keraguan putrinya lenyap.

Tuan Kim berdiri di susul Jisoo, menggandengnya keluar untuk acara inti.

-

Tangan Seokjin mengepal kuat dengan gigi yang bergeletuk. Dirinya benar-benar murka saat melihat jam pada pergelangan tangannya.

09:30kst

30 menit lagi acara sakralnya akan di mulai.

Tetapi dia belum melihat calon suami dari adiknya.
Dirinya hanya melihat calon besannya yang rautnya terlihat santai. Terlampau santai malah.

Tidak bisa di biarkan!

Seokjin berjalan lurus ke dalam dengan wajah keras. Dia akan membawa adiknya pergi dan membatalkan pernikahan gila ini!

Seokjin bahkan sudah mempersiapkan mobilnya.

Namun langkahnya memelan saat mendengar suara gaduh dari arah kanan, yang merupakan jalan kedua dari rumahnya.

Alis seokjin terangkat.

-

Lelaki itu berlari dengan setelan tuxedo yang sedikit berantakan. Menuju kearah Seokjin.

Siapa dia??

Apa mungkin...

Lelaki itu berhenti tepat di depan Seokjin yang menatapnya bingung. Napasnya tersenggal, dan wajahnya penuh keringat karena berlari sekuat tenaga yang ia punya.

"Apa aku terlambat?" tanyanya dengan napas yang terengah.

Merasa tak mendapat respon, lelaki itu tersadar.
"Aku Kim Namjoon" sambungnya memperkenalkan diri.

Bedebah!

Seokjin ingin menghajarnya detik itu juga, namun ia urungkan. Lebih baik cepat membawanya ke ruang ganti untuk memperbaiki penampilannya.

Ia tidak mau dia merusak kecantikan Jisoo dengan penampilan kacaunya.

-

Jisoo di gandeng Tuan Kim menuju tempat mengucap janji suci pernikahannya.

Jujur..
Jisoo sangat gugup dan panik saat ini, dan bertanya-tanya.

Apakah dia datang??

Pikirannya begitu keruh!

I Love You! |Namsoo|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang