8 - a kiss

391 36 4
                                    

Kedua tangan Hyunsuk sibuk menata camilan ke dalam kotak makan. Ia juga menata sosis goreng yang ia bentuk seperti gurita. Hari ini, ia berencana memberikannya kepada Jihoon untuk makan siang nanti.

Kebetulan, Hyunsuk sama sekali tidak ada kelas hari ini yang mengakibatkan ia bingung harus melakukan apa. Maka dari itu ia memasak bekal makan siang untuk Jihoon.

Padahal Yeonjun saudaranya sendiri saja tidak pernah dibekali makan oleh Hyunsuk—notabenenya orang yang paling dekat.

Ponsel Hyunsuk bergetar. Ia mendapatkan panggilan dari sopir ojek online yang sepertinya sudah sampai di depan apartemen Hyunsuk. Segera Hyunsuk memasukkan kotak makan siang itu ke dalam tas jinjing dan menyambar tasnya untuk dibawa pergi.

Ini pertama kalinya Hyunsuk menginjakkan kakinya di Fakultas MIPA, terlebih di wilayah jurusan Teknik Informatika yang gedungnya tampak masih lawas dibandingkan dengan gedung lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini pertama kalinya Hyunsuk menginjakkan kakinya di Fakultas MIPA, terlebih di wilayah jurusan Teknik Informatika yang gedungnya tampak masih lawas dibandingkan dengan gedung lainnya.

Hyunsuk berjalan walau sama sekali ia tidak tahu menuju kemana. Orang di sekitarnya hanya memperhatikan Hyunsuk yang namanya memang masuk jajaran mahasiswa terkenal—walaupun di antara mereka ada yang merasa bodo amat karena tidak mengenal Hyunsuk.

Berkunjung ke fakultas lain itu memang uji nyali tersendiri. Apalagi kalau terdapat larangan yang tidak orang baru ketahui. Intinya merasa aman jika kamu hanya mampir sebatas depan fakultas saja, tidak sampai ke dalam-dalamnya.

Hyunsuk duduk di salah satu bangku taman yang terlihat sudah tua. Ia juga merogoh ponsel berniat untuk memanggil lelaki bermarga Park itu.

"Ji, aku udah sampe. Ini gak tau dimana. Ada kursi-kursi gitu dari semen."

"Tunggu."

Setelahnya Hyunsuk menunggu Jihoon datang menghampirinya. Ia hanya berharap bahwa ia datang tepat waktu dan tidak terlambat.

Menunggu sekitar kurang lebih lima menit, batang hidung Jihoon terlihat. Lelaki itu tampak berjalan ke arahnya dengan penuh senyuman dan tatapan berbinar seperti biasa. Terlihat jauh lebih tampan juga karena Jihoon menggunakan celana jeans hitam dan sweatshirt berwarna abu.

"Beneran dibawain makanan ternyata."

Hyunsuk tersenyum, lalu kedua tangannya mengambil dua kotak makan siang untuk dibuka. Ia juga tidak melupakan botol minum berisi air mineral.

"Iya dong. Ayo dimakan!"

Jihoon mengambil sendok yang telah disiapkan Hyunsuk dan mulai mencoba menu makan siang yang dibuat pemuda mungil di hadapannya. Jihoon tersenyum dan sedikit takjub karena rasanya enak bukan main. Hyunsuk sepertinya sangat pandai memasak.

"Lo gak makan kak?"

Seolah mendapatkan izin untuk mencicipi juga, Hyunsuk mengambil sosis menggunakan garpu yang kebetulan tidak digunakan oleh Jihoon. Sebenarnya ia sudah makan, hanya penasaran dengan rasa masakan buatannya.

dilemma - hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang