14 - a question

139 17 4
                                    

Tidak ada yang pernah menduga kalau membuat sesuatu tak semudah yang dibayangkan. Menyusun seluruhnya dengan Scrum demi menghasilkan produk akhir, terasa mungkin jika hanya sekadar dibayangkan, tetapi Hyunsuk sadar bahwa itu semua butuh perjuangan dan kesabaran yang lebih besar.

Pertama, ia bersama teman satu kelompoknya melakukan trial berkali-kali. Berhasil? Tidak. Produk yang selama ini mereka pikirkan dengan keras nyatanya begitu sulit. Entah memang karena mereka tidak pandai memasak. Membuat mie kelihatannya mudah, namun nyatanya Hyunsuk dan kelompoknya kesulitan.

"Terus lu apain tuh yang gagal?"

"Dijadiin pangsit pake chilli oil."

Yeonjun dengan mulut yang penuh dengan camilan tertawa, sedangkan Hyunsuk yang duduk di hadapannya mengerutkan bibir dengan kesal.

"Makannya kata gue juga beli aja daripada repot bikin."

"Itu namanya curang!"

"Bodo amat. Yang penting apartemen gue nggak bau tepung."

Hyunsuk berusaha mengabaikan Yeonjun yang terus meledek. Presentasi beserta pameran sudah diujung mata. Minggu ini akan menjadi berkali lipat lebih berat karena perlu menyiapkan hal yang diperlukan untuk presentasi nanti. Kalau bukan presentasi di hadapan teman seangkatan, Hyunsuk tidak perlu harus meminta saran dari Yeonjun. Masalahnya ia harus presentasi kepada orang-orang yang datang ke pameran?!

"Masih ada waktu, lu terus aja bikin sampe bisa. Sebelum itu evaluasi dulu kemarin tuh apa yang kurang dan cari penyebab juga solusinya. Kalau udah ketemu, praktekin. Kalau masih gagal, evaluasi lagi. Bukannya Scrum tuh ngajarin kaya gitu juga ya?Design thinking kan kita udah pernah belajar juga. Rapat juga bareng anak-anak lu. Problem solving harus tetep jalan."

Kepala Hyunsuk mengangguk kecil dengan pandangan yang turun. Tubuhnya masih terasa lemas walau perut sudah diisi nasi.

"Lu mending laporan dicicil, lah kelompok gua samsek belum. Apalagi lu itu public speakingnya bagus. Dijamin nilai lu nanti mantep dah, Suk."

"Makasih semangatnya."

"Hm. Lu abis ini mau balik atau kemana? Biar gue anterin sekalian jemput Soobin."

 "Gue ada rapat Scrum sekalian bikin mie sih."

"Ya udah sekalian."

Yeonjun mengerutkan kening. Melihat gelagat mencurigakan dari Hyunsuk yang pasti menahan sesuatu. Bukan panggilan alam, tetapi sesuatu yang membuat lelaki mungil itu malu untuk mengungkapkan.

"Kenapa?"

"Gue mau ketemu Jihoon."

"Jadi?"

"Anterin gue ke fakultasnya, plis?"

Yeonjun menghela napas, memutar bola matanya sambil berdiri. Memberikan isyarat bahwa ia akan mengantarkan Hyunsuk untuk bertemu dengan lelaki yang akhir-akhir ini membuat saudaranya sedikit tidak waras.

 Memberikan isyarat bahwa ia akan mengantarkan Hyunsuk untuk bertemu dengan lelaki yang akhir-akhir ini membuat saudaranya sedikit tidak waras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

dilemma - hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang