5 - a game

377 41 4
                                        

Hari Senin, begitu banyak kelas yang kosong dan ditunda karena beberapa dosen yang mengajar mata kuliah di hari itu kebetulan pergi bersama angkatan termuda untuk kunjungan—biasanya datang ke tempat yang memiliki konsen akan jurusan mereka.

Hyunsuk sedang menyeruput jus mangga dengan kedua tangan memegang ponsel dan mata yang fokus. Di hadapannya, Yeonjun dan Soobin sedang mengobrol dengan topik yang ringan. Saat ini, mereka sedang nongkrong di kantin karena tidak tau harus melakukan apa. Jadi, ya mengobrol dikit.

"Tau gak sih yang pas tadi aku mandi, upil aku susah dikeluarinya dan ternyata kaya jerawat gitu tapi di dalem hidung. Sumpah deh hidung aku langsung luka ada darah," curhat Soobin sambil menyentuh hidung mancungnya.

"Ututu—sini mana yang sakit aku obatin. Lain kali ga usah dipaksain gitu ya."

Tangan Yeonjun bergerak mengelus hidung Soobin dengan ekspresi wajah meringis seolah merasakan juga. Yeonjun jago berempati sepertinya.

Di sisi lain, Hyunsuk merotasikan mata—begitu sebal harus melihat momen mereka yang sangat memuakkan.

"Suk, gak keluar bareng Jihoon?" Tanya Yeonjun yang baru saja menyuapkan sesendok batagor ke mulutnya.

"Hidup gue bukan Jihoon mulu kali," balas Hyunsuk sewot. Entah mengapa.

"Biasa aja dong. Gue nanya baik-baik juga," Yeonjun ikut kesal.

Soobin yang sudah tidak asing akan tingkah mereka hanya dapat menggelengkan kepala.

"Jihoon siapa? Pacar Hyunsuk?" Tanya Soobin yang memang tidak tahu.

"Bukan, yang. Dia anggota kelompok scrum Hyunsuk dari jurusan Teknik Informatika 19."

"Kaya pernah denger namanya. Jihoon yang waktu itu pernah sempet terkenal karena ikut isi konser dari Fakultas Hukum bukan?" Sungguh rasanya Soobin pernah mendengar nama itu.

"Bukan. Kalo itu Jihoon anak FISIP angkatan 18. Memang namanya agak pasaran."

Di tengah-tengah mereka sedang membicarakan siapa Jihoon yang dimaksud, datang seorang gadis menuju arah mereka. Gadis tersebut menepuk bahu Hyunsuk.

"Eh, Yeri. Ada apa?"

"Ada yang nyari lo, Suk."

Hyunsuk sedikit bingung siapa orang yang sedang mencari dirinya. Perasaan ia tidak memiliki urusan dengan orang akhir-akhir ini selain scrum atau kelompok praktikum.

Begitu pun dengan Yeonjun dan Soobin yang cukup penasaran.

"Siapa?"

Yeri agak sedikit mengingat, "Sekitar satu jam yang lalu dia nyari lo katanya mau ngomong sesuatu. Gue lupa namanya. Gue suruh dia cari lo ke ruang Hima karena lo sering nongkrong di sana."

"Jadi dia nungguin aku?"

Yeri menggelengkan kepala tidak tahu, "Tapi coba aja cek. Siapa tau memang seniat itu buat ketemu sama lo. Kalo gitu gue duluan. Dah Hyunsuk, Yeonjun, dan pacarnya!"

Yeri berlalu pergi dan dibalas lambaian tangan oleh Yeonjun maupun Soobin. Di sisi lain, Hyunsuk masih agak clueless siapa yang mencari dirinya.

"Jihoon kali," celetuk Yeonjun yang mendapat tatapan sinis dari Hyunsuk. Pokoknya dia lagi kesel sama Yeonjun.

"Gue duluan. Bye!"

Hyunsuk berlalu pergi meninggalkan dua sejoli yang dilanda kebingungan.

"Kamu sih makannya jangan jail mulu ke Hyunsuk, kasian tau!" omel Soobin yang agaknya kesal juga dengan kejahilan kekasihnya.

dilemma - hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang