11 - study

169 14 3
                                    

Sudah beberapa hari ini rasanya kepala Hyunsuk ingin pecah. Jelang ujian akhir semester banyak sekali tugas yang diberikan para dosen. Terkadang Hyunsuk heran mengapa mereka setega itu. Apakah balas dendam karena dulu pada saat masih menjadi mahasiswa dibebani tugas yang banyak pula?

Di samping Hyunsuk ada Yeonjun yang sama stresnya. Berbeda dengan Hyunsuk yang wajahnya merah dan mata sembab akibat menangis, wajah Yeonjun begitu gelap seperti tak bernyawa. Katakan saja mereka begadang bersama sambil mengerjakan tugas yang tidak tahu kapan akan berakhir.

"Kepala gue pusing banget. Pengen cepet selesai."

Entah sudah berapa kali Hyunsuk mengeluh dengan keluhan yang serupa dan tentunya tidak ditanggapi oleh Yeonjun karena ia juga sama-sama pusingnya. Bahkan Soobin yang baru masuk ke dalam unit apartemen kekasihnya itu terkejut melihat keadaan ruangan seperti kapal pecah. Sampah kertas dan makanan ada dimana-mana. Belum lagi ia merasa prihatin melihat kondisi Hyunsuk dan Yeonjun.

"Aduh kalian kenapa jadi kaya gini sih?" Soobin sampai perlu menendang sampah yang menghalangi jalan. Mereka berdua ini kalau sudah stres maka keadaan sekitar akan sama kacaunya.

"Kalian nggak kuliah apa?"

Dengan posisi tubuh tengkurap di atas sofa, Yeonjun menggelengkan kepala. Bukan sengaja bolos, memang sedang beruntung saja kelas mereka diundur tetapi tetap diberi TUGAS!

"Kenapa sih kaya anak sma dikasih tugas, tugas, tugas terus!" Hyunsuk meracau sendiri. Ia melempar robekan kertas ke sembarang arah—menghiraukan kehadiran Soobin di sekitarnya.

Lama-lama Soobin jadi ikut stres. Ia harus segera pergi karena ia ada kelas di siang hari, tetapi rasa kemanusiaan dan kemahasiswaannya tidak dapat ia hindari. Bagaimana bisa ia meninggalkan dua orang gila di satu tempat yang sama? Yang ada mereka akan tambah gila.

"Padahal niatnya mau nengokin biasa doang, malah beneran kaya nengokin orang sakit. Arg, sakit jiwa!"

Sambil mengisi waktu, Soobin merapikan seisi apartemen. Entah ia mengumpulkan sampah sampai menyapu. Soobin juga mengambil mangkuk diisi air untuk ia cipratkan ke wajah Hyunsuk dan Yeonjun.

"Sadar wahai mahasiswa!"

Hyunsuk menggulir layar ponselnya begitu ia bangun dari tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunsuk menggulir layar ponselnya begitu ia bangun dari tidur. Melihat isi pesan yang begitu penuh akan notifikasi. Bahkan ada panggilan tidak terjawab. Ditemani dengan suara dengkuran Yeonjun yang tidur di sampingnya, Hyunsuk membaca isi pesan grup Scrum yang sudah beberapa hari ini tidak ia pantau. Mengingat mereka memiliki jadwal ujian yang berbeda, rapat Scrum sudah beberapa kali tidak dilakukan, tetapi diganti dengan sesi mandiri dimana mereka menuangkan isi pikirannya di dalam mind map yang dibuat secara daring.

Kini Hyunsuk beralih pada link mind map kelompok Scrum. Banyak sekali hal-hal yang dapat ia lihat. Sebelum Hyunsuk membacanya, Hyunsuk sedikit menambahkan ide yang sempat terlintas. Kemudian ia membaca apa yang ditulis oleh teman-teman satu kelompoknya.

dilemma - hoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang