I WILL GIVE U MY WORLD [COMPLETED]

1

Hidup itu seperti bersepeda. Kalau kamu ingin menjaga keseimbanganmu, kamu harus terus bergerak maju.
🍁
-Albert Einstein

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.

One

**
"Kedua Orang tua nya meninggal"

Hening

Aku berdiri seperti patung setelah mendengar perkataan yang keluar dari mulut Daddy ku, tubuhku kaku tidak bisa di gerakkan sesuai kemauan ku, mulut ku seolah tertahan sesuatu, pikiran ku berputar dengan cepat.

Mengapa kejadian yang mengerikan harus tertimpa kepadanya?

"Becky, jaga dia apapun yang terjadi, aku percaya kepada mu, tolong jangan mengecewakan saya lagi"

Suara yang berat penuh penekanan di tujukan kepada ku, permintaan yang selalu keluar dari mulutnya tidak bisa di tolak oleh siapa pun termasuk diriku, setiap kalimatnya harus di jalani sesuai permintaan nya.

Tidak bisa di bantah

Perkataannya seolah olah seperti aku harus menjaga api agar tidak padam meskipun dengan nyawaku sekalipun.

"Baik dad"

Dia pergi meninggalkan ku sendirian lagi seperti biasanya, dia hanya akan berbicara jika aku di perlukan saja, tidak lebih.

Sekarang pukul 03.50

Sialan, dia membangunkan ku hanya untuk menyuruhku mematuhinya, mendengar permintaan nya, menjalankannya, memberikan informasi, melaksanakan peraturan yang di buat olehnya, terjadi terus menerus hingga dia puas dengan hasilnya.

Pukul 06.00 waktu ku berangkat ke sekolah, masih ada waktu 2 jam 10 menit untuk tidur kembali.

Tapi itu tidak di perlukan

Jika aku sudah bangun maka aku tidak akan tertidur lagi, hal itu hanya akan membuat perasaan ku tidak menyenangkan.

Aku segera bergegas mandi

Tidak peduli dengan keadaan tubuhku yang shock karena tetesan demi tetesan air yang dingin menguyur tubuhku yang masih beristirahat, aku sudah terbiasa.

Setelah selesai aku membuat bekal untuk diriku sendiri, sandwich dan buah tidak lupa dengan milk tea.

Minuman favoritnya dulu yang kini menjadi minuman favorit ku

Aku melangkahkan kakiku keluar dari rumahnya, tidak ada orang selain diriku dan Daddy ku, hanya ada kita berdua yang membuat rumah ini terlihat seperti tidak berpenghuni.

Aku masuk ke dalam mobil

"Sekolah"

Delfi--supir mengganguk sambil tersenyum, mengemudikan mobilnya, dia selalu menungguku, mengantar ku kemana saja yang aku inginkan.