Challenging your mindset when you're feeling anxious can help you avoid that overwhelming feeling of panic.
🍁
-Jeff GunnHappy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
Fifteen**
Aku memaksakan mulutku tertutup rapat. Tidak membiarkan suara sedikit pun terdengar saat bibirnya menyentuh kulit leher ku secara langsung.Perlahan, sentuhan demi sentuhan lembut yang di berikan olehnya membuat tubuhku mulai menerimanya. Sedikit demi sedikit aku mulai menikmati permainan yang di pegang olehnya.
"FREEN!"
Suara itu memberhentikan aktivitasnya. Membuat kita terkejut dan tersadar dengan apa yang kita lakukan.
"KITA SUDAH SAMPAI. AKU MENUNGGU MU DI SANA"
Suara langkah kakinya semakin menjauh hingga akhirnya suara itu benar benar tidak terdengar kembali.
Kami saling bertatapan. Tatapannya seakan mengunci mata ku untuk terus menatapnya. Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku. Dia seolah olah menghipnotis ku.
"Maaf" -freen
Masih dengan posisi yang sama. Dia berada di atas ku dengan kedua tangannya yang berada di sisi kepala ku menahan tubuhnya agar tidak menimpaku.
Gila
Aku segera mendorong tubuhnya. Membenarkan baju ku yang berantakan karena ulahnya tadi.
"Aku tid--"
Aku langsung menaruh jari telunjukku tepat berada di bibirnya. Menghentikan perkataan yang akan keluar selanjutnya.
"Lupakan" -becky
Aku menarik tanganku kembali. Keluar dari tempatnya, tanpa menunggu jawabannya dengan tanganku yang berusaha menutupi bercak yang berada di leherku.
Sialan
Aku benar benar seperti tidak ada harga dirinya.
Keadaan di dalam bus sepi. Murid murid sudah turun untuk makan siang. Mereka sekarang sedang berada di restoran yang sudah di booking oleh pihak sekolah.
Aku melangkahkan kakiku kembali ke bus kelas A. Mengambil sesuatu di dalam tasku. Mengambil cermin kecil untuk melihat bercak kemerahan di leherku kemudian memakaikan foundation untuk menutupinya.
Setelah selesai aku segera turun dari bus. Melangkahkan kaki ku masuk ke dalam restoran. Mata ku mencari keberadaan irin namun mata ku bertemu dengan mata Freen yang sedang duduk bersama teman temannya. Aku segera mengalihkan pandanganku.
Aku menghindarinya
Aku sedikit tersentak karena tanganku tiba tiba di tarik oleh irin. Kami duduk ber4 di salah satu tempat makan yang di sediakan. Aku duduk bersama irin, Oaey, Kris.
"Dari mana saja kamu?" -irin
"Hilang tiba tiba bikin panik" -oaey
"Tiba tiba di seret" -kris
Irin dan Oaey terdiam mencerna perkataan yang keluar dari mulut Kris. Tidak heran, lagipula Oaey dan irin duduk di kursi paling belakang jadi dia tidak tau apa yang terjadi.
"Loh? Maksudnya diseret?" -irin
"Di seret ketos terus ga balik balik" -kris
Mereka semua menatapku dengan tatapan bertanya tanya. Menyuruhku menjelaskan apa yang terjadi.
"Kamu membuat masalah dengannya?" -oaey
"Tidak. Dia hanya bertanya tentang keadaan kelas A" -becky
Menurut ku hanya itu alasan yang masuk akal. Tidak aneh jika ketos bertanya tentang keadaan kelas lain hanya untuk memastikan.
"Ngomong ngomong Becky. Malam ini murid murid akan mengadakan pesta dan irin yang akan membawakan lagu" -oaey
"Bagus lah kalo begitu. Aku akan melihatnya" -becky
"Temenin aku beck beck" -irin
"Maksud mu?" -becky
Aku mengerutkan keningku melihat senyuman Oaey dan irin yang tertuju kepadaku. Mengerikan.
"Bernyanyi lah bersama ku Becky" -irin
"Ya benar, temani lah dia agar tidak kencing di celana" -oaey
"P'irin sering mengompol?" -kris
"Yak! Aku tidak mengompol" -irin
Aku hanya tertawa kecil melihat mereka. Irin memenangkan lomba sendirian itu sangat hebat meskipun aku tau dia tidak terlalu percaya diri dengan kemampuannya sendiri. Aku tau dia bisa mengatasinya.
"Baiklah aku akan menemanimu" -becky
Irin langsung memelukku. Dia sering memperlakukan aku seperti anak kecil. Dia teman masa kecil ku. Kita seperti adik kakak. Sangat dekat.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WILL GIVE U MY WORLD [COMPLETED]
Acak⚠️DILARANG KERAS PLAGIAT, REPOST, REMAKE ATAU JIPLAK DALAM BENTUK APAPUN. Anything for you || FREENBECKY. Original story by Exterly!