5

5.2K 452 7
                                    

Where there is no struggle, there is no strength.
🍁
-Oprah Winfrey

🍁-Oprah Winfrey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Five

**
Samar samar aku mendengar suara burung berkicau, mataku perlahan terbuka, sinar lampu langsung menusuk Indra penglihatan ku.

Aku melihat telapak tangan ku yang terdapat jarum, menusuk nadiku, mata ku menyelusuri seluruh ruangan, tidak ada siapa siapa.

Ck

Tempat yang paling aku benci

Aroma aroma obat obatan yang masuk ke Indra penciumanku, terlalu sering hingga membuat ku muak.

"Kau sudah sadar?"

Suara yang akhir akhir ini sering ku dengar, berasal dari bawah, aku mengerutkan kening ku melihatnya yang sedang terbaring di lantai, pantas saja aku tidak menyadari keberadaan nya.

"Apa yang kau lakukan di bawah?" -becky

"Seperti yang kau lihat, aku sedang berbaring" -freen

"Aku tau" -becky

"Bodoh, untuk apa bertanya?" -freen

"Maksud ku, mengapa kau berbaring di lantai?" -becky

"Lihat lah sekeliling mu, tidak ada tempat lain untuk berbaring selain dilantai" -freen

Ya benar perkataan nya, tidak ada sofa maupun bangku yang biasa di sediakan untuk pengunjung, hanya ada ranjang dan meja.

"Berbaring lah di samping ku setidaknya itu tidak membuat badan mu sakit" -becky

"Sempit" -freen

Ranjang single bad memang benar sempit tapi menurut perhitunganku ranjang ini bisa muat dua orang, badan ku kecil tidak terlalu menghabiskan tempat.

Dia berdiri berjalan ke arah jendela, menutup jendelanya dengan tirai, membuat cahaya yang masuk terhalangi.

Aneh

Bukan hanya menutupi jendela tapi dia juga mematikan lampu di ruangan ini, membuat pencahayaannya menjadi lumayan gelap, tapi bisa di pastikan aku kesulitan melihat.

"Kau kalah"

Aku dapat merasakan hembusan nafas yang menyentuh kulit leherku, tangannya melingkar di pinggang ku dari belakang.

Dia memeluk ku dari belakang

Benar, aku kalah perlombaan QnA, sudah pasti aku di diskualifikasi, terakhir kali yang aku ingat adalah aku terjatuh, selebihnya aku tidak tau, tapi yang ku ketahui sekarang adalah orang yang membawaku ke sini sudah di pastikan Freen.

"Aku ingin menganti perjanjian" -freen

"Apa?" -becky

Tubuhku menegang dengan posisi telentang, penglihatan ku sangat buruk, aku merasakan tubuhku seperti tertahan sesuatu, ada yang menimpa ku dari atas.

"Aku ingin kau menjadi milikku, aku tidak menyatakan perasaan ku kepada mu seperti dulu, kali ini aku memperintah mu"

Dia masih mengingatnya, untuk apa dia meminta hal seperti itu harusnya dia tau lebih baik mencari orang lain di bandingkan diriku yang menyakitinya.

"Jika aku menolak?" -becky

Aku merasakan tangannya menyentuh kulit ku secara langsung, menyentuh perutku semakin naik perlahan dan berhenti tepat di leherku.

Sejak kapan dia membuka kancing kemeja ku?

"Kau sedang tidak berdaya, aku bisa melakukan apapun yang aku inginkan tanpa persetujuan mu" -freen

Sepertinya aku salah

Dia sangat jauh berbeda dari Freen yang ku kenal dulu meskipun terkadang sikapnya masih seperti dulu tapi kali ini berbeda, perubahan yang sangat drastis.

"Kau memanfaatkan kesempatan disaat aku tidak berdaya?" -becky

"Ya kau benar, dengan kesempatan ini kau tidak mungkin bisa menolak" -freen

"Kau jahat P'Freen" -becky

"Harusnya aku yang berkata seperti itu kepada mu Becky!" -freen

Kedua pundak ku di Cengkraman kuat oleh tangannya, kukunya yang panjang menancap di kulit ku, aku bisa merasakan darah yang mengalir berasal dari kedua pundak ku.

Aku memaksakan tanganku meraih wajahnya, wajahnya terasa dingin, jariku tanpa sengaja menyentuh sesuatu benda cair di wajahnya.

Basah

Meskipun penglihatan ku sangat buruk di ruangan yang gelap ini tapi aku bisa merasakannya.

"Kau menangis P'Freen"

Ibu jariku mengusap pipi nya secara pelan, aku takut salah menyentuhnya, perlahan cengkraman yang berada di pundak ku melemah, aku merasakan tangannya menyentuh tanganku.

Benda kenyal menyentuh telapak tangan ku terasa sangat lembut.

"Sebentar saja"

Dia memeluk ku, badannya lumayan berat, mungkin karena aku sedang lemah, aku bisa merasakan debaran jantungnya serta hembusan nafas.

Tangan ku bergerak mengelus Surai rambutnya dengan lembut, dia bertingkah seperti bayi sangat menggemaskan.

"Aku menyukaimu Becky"

Aku tidak bisa mengendalikan debaran jantungku yang berdetak sangat cepat, kata kata yang sering dia ucapkan terdengar kembali.

"Aku juga P'Freen" -becky

Aku hanya dapat merasakan hembusan nafasnya yang hangat.

Dia mengigau

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

I WILL GIVE U MY WORLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang