21

4K 367 5
                                    

An extraordinary person is simple in his words, but great in his actions.
🍁

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
Twenty One

**
Pagi-pagi Freen sudah berdiri di depan wastafel sambil menggenggam tangan ku dengan erat.

Aku memijat leher belakangnya dengan telaten. Sesekali mengelus tangannya memberikan kenyamanan.

Dia memuntahkan semua isi dalam  perutnya karena terlalu banyak mengonsumsi alkohol kemaren.

Mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan produksi asam lambung dan menunda pengosongan lambung. Kondisi ini mengakibatkan lapisan perut mengalami iritasi.

Mengakibatkan Freen mual serta muntah muntah di pagi hari ini. Mengeluarkan cairan bening serta kekuningan yang keluar dari mulutnya bahkan dia memuntahkan sisa pil obat yang sudah menjadi cairan.

"Nggak enak. Pahit" -freen

"Istirahat dulu ya?" -becky

Dia mengganguk lemah. Aku membantunya membilas sisa cairan yang di bibirnya namun aku merasakan ada cairan lain yang mengalir menyentuh telapak tanganku.

Mimisan

Cairan kental berwarna merah keluar dari hidungnya.

Aku langsung membantunya berjalan. Menyuruhnya untuk duduk tegak dengan posisi kepala sedikit menunduk ke bawah kemudian mencondongkan tubuhnya ke depan agar darah tidak mengalir ke tenggorokan.

Aku menekan hidungnya dengan jari telunjuk dan ibu jariku sekitar kurang lebih 10-15 menit untuk menghentikan perdarahan.

Setelah itu aku mengasihnya air putih dan dia meminumnya.

"Habis ini ke dokter ya?" -becky

Dia menggeleng pelan. Wajahnya terlihat sangat pucat seperti mayat dan bisa bisanya dia menolak untuk ke dokter.

Aku duduk di sampingnya. Dengan talenta tangan ku mengelus ngelus punggung nya agar sedikit rileks.

"Kenapa?" -becky

"Nggak suka rumah sakit" -freen

Suaranya sangat pelan hampir tidak terdengar. Aku menaikkan satu alisku, menatapnya bingung. Dia pernah menemaniku di rumah sakit. Lantas mengapa giliran dia sakit, dia menolak ke rumah sakit.

"Aku temenin. Ga Nerima penolakan" -becky

Aku menelepon Delfi menyuruhnya untuk datang ke villa. Hanya dia yang benar benar bisa ku andalkan.

"Rumah sakit mana yang biasa kau kunjungi?" -becky

"Bangkok Hospital" -freen

Aku mengambil Hoodie yang berada di dalam lemarinya kemudian menghampirinya yang sedang duduk menyender di sandaran kasur.

"Bisa menganti baju mu sendiri?" -becky

Aku mengasih Hoodie nya dan di terima olehnya. Aku melihatnya yang kesusahan melepas baju nya sendiri. Dia benar benar seperti tidak ada tenaga sama sekali.

Aku mengambil kembali Hoodie yang berada di genggamannya. Menaruhnya di kasur. Perlahan aku membuka kancing baju nya satu persatu hingga terlepas semua.

Aku mengerjap kan mataku melihat tubuhnya yang mulus, postur tubuhnya terbilang bagus. Tidak lebih dan tidak kurang, seimbang. Ditambah dengan perpaduan kulitnya yang seperti susu.

Dia terlihat sangat seksi

Aku tersadar dari lamunan ku yang kotor saat telapak tangannya menutupi kedua mataku.

Aku menyingkirkan telapak tangannya. Melepaskan bajunya kemudian menggantinya dengan Hoodie.

Sial

Wajahku memanas melihat tubuhnya bahkan bayang bayang tubuhnya masih terngiang giang di kepala ku.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

I WILL GIVE U MY WORLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang