20

4.3K 378 8
                                    

People who read too much and use too little brain will fall into the habit of lazy thinking.
🍁
-Albert Einstein

🍁-Albert Einstein

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
Twenty

**
"Nih" -becky

Aku mengasih permen mint yang aku bawa di dalam tas ku kepadanya.

"Untuk apa?" -freen

Dia terlihat bingung. Aku langsung membuka bungkusan permen mint. Membuka mulutnya kemudian aku memasukkan permen itu ke dalam mulutnya.

"Tahan beberapa menit. Kunyah sampah habis. Jangan langsung di telen" -becky

Dia menuruti perkataan ku. Permen mint dapat menurunkan kadar hormon testosteron yang penting untuk fungsi seksual. Sehingga gairah seksual dapat menurun.

"Apa kau masih bergairah?" -becky

"Sedikit" -freen

"Apa aku harus menyiram mu dengan air dingin agar kau sadar?" -becky

"Tidak apa kalo itu bisa membuat kau tenang" -freen

Dia benar benar membuat ku khawatir. Aku tidak akan menyiramnya dengan air dingin. Aku masih mempunyai hati tidak mungkin aku tega melakukannya.

"Kendalikan adik kecil mu" -becky

"Sepertinya berhasil. Dia terlihat letoy" -freen

Aku menatapnya malas. Penis nya letoy bukan karena dia berhasil mengendalikannya. Apakah dia benar benar tidak tau dampak alkohol yang dia minum.

"Kau tau P'Freen. Semakin kau mabuk semakin loyo. Mengerti??" -becky

"Tidak" -freen

"Lupakan!" -becky

Sepertinya gairah seksual nya sudah menurun. Aku tidak mungkin bercinta dengannya dengan keadaan dia sedang mabuk. Dia kehilangan hambatan hambatan berkat alkohol bisa membawa infeksi penyakit menular seksual dan lebih parahnya kehamilan yang tidak di rencanakan.

"Jangan meminum alkohol lagi" -becky

"Kenapa?" -freen

"Bahaya. Kau bisa mandul" -becky

"Benarkah?" -freen

"Yes babe, don't do it again okay?" -becky

Dia mengganguk pelan kepalanya. Sepertinya aku sedang berbicara dengan anak kecil saat ini. Mengapa dia terlihat sangat polos jika seperti ini meskipun dia sering tidak bisa mengontrol badannya sendiri terutama perasaannya.

Meminum alkohol memang meningkat rasa semangat tapi penis nya hanya naik sementara saja dan ereksinya pun hanya setengah keras.

Aku tidak ingin mengambil keputusan yang jelas jelas merugikan ku. Meskipun aku mencintainya, aku tau batasan apa yang benar dan apa yang salah. Sepertinya Freen juga seperti itu, dia sering menahannya dengan obat obatan.

Aku tidak bingung lagi mengapa dia bersikap lembut akhir akhir ini.

Tunggu

Jika dia bersikap lembut akhir akhir ini, seberapa banyak obat yang di konsumsi olehnya sehari untuk menahan perasannya itu.

"Becky, kau baik baik saja?" -freen

Suara nya menyadarkan ku dari lamunan yang mengerikan. Dia terlihat khawatir denganku. Seharusnya dia menghawatirkan dirinya sendiri.

"Sudah membaik?" -becky

"Sudah" -freen

"Belum. Luka mu belum aku obatin" -becky

"Nggak usah. Udah baikan" -freen

Aku mengambil handuk kecil, entah punya siapa aku tidak peduli. Aku Membungkus es dengan handuk kecil. Dan segera mengompres nya di bagian luka memar Freen, sekitar 20-30 menit.

Setelah sudah aku mengambil kotak p3k. Mengambil perban kemudian membalut bagian tubuhnya yang memar dengan perban, tidak terlalu kencang. Mungkin untuk 2 hari kedepannya aku akan mengompres nya dengan air hangat untuk meningkatkan aliran darah ke area yang mengalami memar dan mempercepat pemulihan.

"Sudah" -becky

"Makasih" -freen

"Bibirmu mau di obatin?" -becky

"Nggak" -freen

"Ok, aku ga mau ciuman Ama orang yang sudut bibirnya luka" -becky

"Mauu!!!!" -freen

Aku menahan ketawaku melihatnya panik. Dia bahkan menarik narik tanganku seperti anak kecil yang minta di belikan mainan.

Aku mengobati lukanya yang berada di sudut bibirnya dengan perlahan, hingga akhirnya selesai.

"Tidur. Aku akan kembali ke kamarku" -becky

"Aku tidak bisa tidur sendirian" -freen

"Jangan berbohong" -becky

"Baiklah" -freen

Raut wajahnya yang sedih membuat ku tidak tega meninggalkannya.

Ck, manja

Aku segera menghampirinya yang sudah terbaring di kasur. Aku naik dan tidur di sebelahnya. Memeluknya dari belakang.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

I WILL GIVE U MY WORLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang