Do it right now, before 'later' turns into 'not at all.
🍁Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
Thirty Five**
Freen mengerutkan keningnya, dia terlihat bingung dengan Zivanna yang tiba tiba membawanya ke suatu tempat bahkan sadari tadi tidak ada percakapan sama sekali. Bahkan dia ingin menanyakan bayi siapa yang sedang Zivanna gendong namun niatnya di urungkan.Ya benar, operasi yang di jalani oleh Freen berhasil. Dia sudah bisa beraktivitas seperti biasanya bahkan keadaannya jauh lebih baik.
"Apa sekarang aku bisa ketemu Becky?" -freen
Zivanna menggangguk pelan kepalanya. Membuat Freen tersenyum, tidak dapat menyembunyikan perasaannya yang bahagia karena akhirnya dia di ijinkan untuk menemui kekasihnya. Bahkan senyumannya melekat di wajahnya.
"Sudah sampai" -Zivanna
"Aku tidak melihat Becky" -freen
"Lurus ke depan kau akan menemukan namanya dan ini untukmu" -Zivanna
Freen menerima plastik yang berisikan kertas di dalamnya kemudian dia mengikuti kata Zivanna, lurus ke depan. Meskipun bingung dengan tempat yang sepi seperti ini yang terdapat banyak pohon dan rumput rumput.
Matanya menatap batu batu nisan seketika langkahnya berhenti saat menyadari sesuatu yang membuatnya terdiam. Dengan perasaan ragu dia melanjutkan langkahnya hingga menemukan batu nisan yang tertulis Rebecca Patricia Armstrong.
Raut wajahnya yang tadi tersenyum berubah drastis. Perasaannya benar benar tidak bisa di deskripsikan saat ini. Tidak percaya dengan nama yang tertulis di batu nisan.
Air matanya langsung mengalir. Dia langsung menengok ke arah Zivanna. Matanya seolah meminta penjelasan tentang semua ini.
"transplantasi jantung"
Freen terdiam. Dia mematung mendengar perkataan yang mengejutkan berasal dari Zivanna. Seketika kakinya melemas bahkan tubuhnya merosot. Tidak mampu menyangga tubuhnya sendiri. Karena syok.
"Bukankah pendonor jantung haruslah orang yang mengalami cedera otak yang tak bisa dipulihkan serta telah dipastikan meninggal secara medis. Sedangkan Becky dia sehat, bagaimana bisa!????"
Freen berteriak bahkan dia terlihat emosi. Dia tidak ingin menerima fakta bahwa Becky sudah tidak ada di dunia ini.
"Aku menembaknya tepat di kepalanya karena permintaan nya" -Zivanna
Freen menatap Zivanna dengan tatapan tidak percaya. Dia benar benar tidak habis pikir dengan Zivanna yang menuruti permintaan gila itu.
"BAGAIMANA BISA KAU MENURUTINYA, JELAS JELAS KAU TAU AKU TIDAK BISA HIDUP TANPANYA!" -freen"Baca kertas itu. Mungkin itu menjelaskan semuanya" -Zivanna
Badan Freen bergetar hebat bahkan air matanya tidak kunjung berhenti. Tangannya gemetaran melihat secarik kertas itu. Air matanya terjatuh tepat di kertas membuat kertas itu basah.
Dear : My First Love and Last Love
Terimakasih telah hadir, bahkan pertemuan kita yang pahit itu ternyata adalah alasan Tuhan mempertemukan kita meskipun Tuhan tidak membuat kita bersama.
Tapi setidaknya aku sangat bersyukur bertemu denganmu, kamu adalah pelangi dan aku adalah hujan, karena saat aku jatuh kamu selalu datang.
Setiap kali aku mengalami hari yang sulit, aku selalu ingat kamu dan itu memberiku kekuatan dan harapan.
Tersenyum lah, karena senyuman mu adalah senyum ku juga.
Jangan sedih ya P'Freen, aku selalu ada di dalam tubuhmu dan tolong jaga lah jantungku seakan kau sedang menjaga diri ku di sana.
Kumohon jangan menangis karena aku sudah tidak bisa menghapus air mata mu yang mengalir itu.
Tapi ada malaikat kecil yang berada di dekat mu sekarang bukan?
Malaikat kecil itu adalah anak mu dan anak ku P'Freen, setidaknya dengan kehadiran malaikat kecil kita bisa memberi warna di kehidupan mu yang sekarang.
Kau tau P'Freen?
Aku membayangkan kehidupan bersama dengan mu dan Elena yang dimana aku menjadi ibu sedangkan kau ayahnya. Kita hidup bahagia di satu rumah yang hangat.
Namun sayang aku tidak bisa bersama kalian berdua. Tapi jangan khawatir, aku akan selalu menjaga kalian meskipun aku sudah tidak berada di dunia ini lagi.
Setidaknya kematian ku dan surat terakhir yang ku tulis tidak sia sia.
I Will always be yours.
Tidak ada yang bisa menggantikan mu di hatiku.
Freen Sarocha Chankimha adalah orang yang selalu berada di hati Rebecca Patricia Armstrong untuk pertama kalinya dan terakhir kalinya.
I always love you.
From becbec
Freen berteriak sekeras mungkin meluapkan perasaannya dan menangis sekencang kencangnya meluapkan segala apa yang dia rasa. Hatinya sangat hancur seperti sudah remuk tidak terbentuk lagi.
Dia memukul dadanya dengan keras hingga membuat bunyi. Hatinya terasa sangat sakit dan perih. Matanya bengkak karena air matanya terus menerus mengalir.
Zivanna berjongkok di samping Freen, mengasih Elena kepadanya. Freen melihat satu satunya pemberian Becky yang paling berharga untuk kehidupannya.
Tangannya bergetar namun dia kuatkan, mengendong Malaikat kecil tersebut. Tangan mungil Elena menyentuh wajah Freen, mengusap ngusap pipi freen dengan sangat lembut.
Namun air matanya tetap mengalir. Freen menatap Elena sangat dalam kemudian dia memeluknya seakan tidak ingin kehilangan putrinya seperti kehilangan Becky.
Freen akan menjalani hidupnya membesarkan putrinya yang kecil tanpa kehadiran gadis yang amat dia cintai. Semua akan dia lakukan untuk malaikat kecilnya.
Dia tidak ingin mengecewakan Becky dan tidak akan membiarkan Becky bersedih karena dirinya yang tidak becus menjaga putrinya sendiri.
"I always love u Becky"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.END
.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WILL GIVE U MY WORLD [COMPLETED]
Acak⚠️DILARANG KERAS PLAGIAT, REPOST, REMAKE ATAU JIPLAK DALAM BENTUK APAPUN. Anything for you || FREENBECKY. Original story by Exterly!